Tari

Isu Memusnahkan Gending Sriwijaya

Saya "marah sekali" dalam suatu acara Ombudsman RI di Jakarta yang dihadiri oleh Wakil Presiden terkait dengan tari Gending Sriwijaya.

Editor: Salman Rasyidin
zoom-inlihat foto Isu Memusnahkan Gending Sriwijaya
SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI
Prof Amzulian Rifai, Ketua Ombusdman Ri

Di tengah kebanggaan akan tari Gending Sriwijaya yang fenomenal itu ada berita yang luar biasa, pemerintah kota Palembang berencana memusnahkan tari Gending Sriwijaya.

Jelas-jelas ditulis di media itu, saya hanya mengutip saja: "Dinas Kebudayaan Palembang tengah merencanakan memusnahkan tarian Sriwijaya dan akan diganti dengan tarian sambut Palembang Darussalam" ebih lanjut saya kutip. lagi: "selama ini kalau ada tamu atau penyambutan pakai tari Gending Sriwijaya, atau tari tanggai.

Padahal tarian itu bukan adat-istiadat kita, mulai dari gerakan, pakaian penari dan musik dalam tari Gending Sriwijaya identik dengan ajaran Hindu-Budha," jelas Kepala Dinas Kebudayaan Palembang.

Judul tulisan ini yang mengutip berita di media massa tergolong membelalakkan mata banyak orang.

Betapa tidak, pastilah soal ini akan menjadi soal besar terlepas dari benar tidaknya isu itu.

Jangankan para pecinta fanatik dan faham sejarah, saya yang sesungguhnya tidak mengerti apa-apa soal tari ini saja berkerut kening sekaligus meragukan kebenaran rumor itu.

Saya tidak tahu pasti apakah 100% demikian pernyataan yang dibuat oleh pejabat pemerintah kota Palembang. Jika berita yang cukup menyebar ini benar adanya maka gawat juga.

Walaupun tidak menutup kemungkinan pernyataan yang dikeluarkan belum tentu sama persis seperti ini.
Saya saja baru beberapa hari agak terganggu dengan berita kehilangan sandal di saat shalat Jum'at di masjid raya Bengkulu.

Berita menjadi bertambah heboh karena ditulis saya pernah pula kehilangan sepatu mahal buatan Perancis di kantor Ombudsman, Jakarta. Padahal kehilangan sepatu itu terjadinya di mushala Fakultas Hukum UNSRI.

Agak repot saya mengklarifikasi berita itu. Padahal "tidak mungkin" terjadi di Ombudsman RI karena shalatnya di tempat tertutup lantai 6 gedung tersebut yang biasanya tidak bersepatu karena turun satu lantai saja dari ruang kerja saya.

Tapi begitulah, di era media sekarang ini sekali berita diluncurkan hanya dalam hitungan klik menyebar kemana-mana. Sama juga soal berita sepatu saya tadi, berita tentang memusnahkan gending Sriwijaya juga dengan cepat menyebar kenana-mana. Di beberapa medsos tentu saja pembuat pernyataan dibully juga.

Gending Legendaris

Dalam sejarah Indonesia pernah ada kerajaan Sriwijaya yang sangat kuat dan disegani secara internasional.

Tidak banyak jejak yang mampu ditinggalkan oleh kerajaan besar ini, musnah bersamaan berlalunya waktu.

Namun peninggalan bersifat non-fisik ternyata masih ada, termasuk tarian gending Sriwijaya ini.

Sumber:
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved