Kisah Fidelis, Tanam Ganja untuk Obati Sang Istri. Istri Meninggal Setelah Fidelis Ditangkap BNN (4)
Perubahan terhadap fisik Yeni pun mulai terlihat pada hari ketiga. Kondisinya berangsur-angsur menurun hingga ajal menjemput.
Dalam konsultasi tersebut, atasan Fidelis tersebut menyarankan agar dia mengurus segala perizinan untuk pengobatan istrinya itu ke Jakarta.
"Kepala dinasnya prihatin dan menyarankan Fidelis untuk mengurus perizinan supaya apa yang dia lakukan itu tidak bertentangan dengan hukum, apakah ke Jakarta bertemu dengan menteri kesehatan, atau siapa saja yang bisa dihubungi untuk mengurus izin tersebut," ungkap Theo saat ditemui di kantornya, Rabu (5/4/2017).
Bahkan atasan Fidelis, lanjutnya, mengaku bersedia membantu biaya dengan menggalang dana untuk berangkat ke Jakarta untuk mengurus perizinan.
Namun, karena pertimbangan tidak ada yang merawat istrinya ketika dia berangkat, hal itu urung Fidelis.
"Selain istrinya tidak ada yang merawat dan anaknya juga masih kecil, jadi dia urungkan niat itu," kata Theo.
Mencari izin
Kemudian, pada tanggal 14 Februari 2017, kantor tempat Fidelis bertugas mengundang BNN untuk melakukan tes urine.
Dalam kesempatan tersebut, dia sempat bertanya dan berkonsultasi dengan petugas yang melaksanakan tes urine.
"Jadi Fidelis ada melapor kalau dia menanam ganja dan menjelaskan jika ganja itu digunakan untuk mengobati istrinya," ujar Theo.
Usai melakukan tes urine, lanjut Theo, petugas BNN kemudian mendatangi rumahnya untuk mengecek dan sempat mengatakan bahwa menanam ganja untuk obat-obatan tidak masalah.
Tak puas dengan jawaban tersebut, Fidelis disebutnya kembali berusaha menanyakan kembali, namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
"Hal tersebut dilakukan Fidelis karena dia khawatir dan secara sadar menanam ganja yang digunakan untuk mengobati penyakit istrinya," ujar Theo.
Kemudian, pada tanggal 19 Februari 2017, Fidelis dipanggil menghadap ke kantor BNN.
Fidelis pun memenuhi panggilan tersebut dengan mendatangi kantor BNN.
