Eksklusif Sriwijaya Post

Bodi Terlihat Bagus Tetapi Mesin Hangus

Setelah dibawa ke bengkel resmi Honda, baru diketahui kalau sparepart dan mesin motor tersebut ternyata sudah rusak.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Yuliana (25), warga Jalan DI Panjaitan, Lorong Pahlawan, Kelurahan, Bagus Kuning, Kecamatan Plaju Ulu, mengaku tertipu setelah membeli motor jenis Honda Revo di pameran yang diselenggarakan salah satu penyedia jasa kredit di depan Lorong Sikam beberapa waktu lalu.

"Waktu itu pas dites bagus. Saya dikasih harga Rp 1,5 juta dengan angsuran tiap bulan Rp 430 ribu selama dua tahun," kata Yuli saat ditemui Sripo belum lama ini.

Dia menceritakan, tapi belum genap dua bulan motor itu bermasalah. Dari knalpotnya keluar banyak asap. Ia sempat membawa motor itu ke penyelenggara acara memanfaatkan garansi tiga bulan.

"Kata teknisinya klepnya yang rusak. Terus diganti dan bagus lagi," katanya.

Namun tiga hari digunakan, motor itu kembali bermasalah. Setelah dibawa ke bengkel resmi Honda, baru diketahui kalau sparepart dan mesin motor tersebut ternyata sudah rusak.

"Pas beli kelihatan bagus semua. Ternyata barang rongsokan isinya," ujar Yuli.

Hampir sama dengan kejadian yang dialami Hamidin (38), warga Kertapi, Lorong Mataram, Kecamatan SU I. Dia merasa tertipu saat membeli motor bekas di showroom kawasan Kenten seharga Rp 8 juta.

Namun belum sebulan digunakan, motor itu sudah rusak. "Banyak masalah motor itu, saat di beli kondisi memang bagus, tetapi baru sebulan tidak mau hidup lagi," ungkapnya.

Hamidin pun membawa motor itu ke bengkel dan ternyata beberapa komponen mesinnya sudah rusak. Karena merasa tertipu, dia mendatangi showroom untuk mengembalikan motor tersebut.

"Awalnya mereka tidak mau kasih uang saya. Saya ancam mau lapor polisi, akhirnya di kasih," katanya.

Kejadian yang dialami Yuli dan Hamidin layak dijadikan pelajaran bagi setiap orang yang berniat membeli motor bekas. Sehubungan dengan itu, Yanto (42), pemilik bengkel di Jl DI Panjaitan, Plaju mengatakan, sebaiknya cek kendaraan sebelum membeli. Agar tidak tertipu, calon konsumen setidaknya harus punya pengetahuan tentang kendaraan.

"Kalau tidak mengerti, sebaiknya ajak teman atau keluarga yang paham soal kendaraan," katanya.

Menurut dia banyak cara yang bisa dilakukan. Pertama, cek harga pasaran. Kedua, cek nomor rangka dan mesin motor, lalu sesuaikan dengan nomor rangka serta nomor mesin yang tertera pada STNK maupun BPKB. Apabila sama belum tentu motor tersebut asli.

Perhatikan lebih jelas apakah nomor rangka dan mesin motor adalah asli serta bukan ketokan kasar. Ketiga, periksa bagian bodi, untuk memastikan kondisi nya masih bagus dan asli. Keempat, periksa oli dan speedometer.

Usahakan buka dan ukur oli yang ada di dalam mesin serta pastikan ukuran oli tidak berlebihan. Sebab, oli berlebih akan membuat suara mesin menjadi lebih halus, sehingga dapat menyembunyikan suara asli motor yang mungkin berbunyi kasar atau berisik. Pastikan speedometer tidak ada retak atau adanya bekas pembongkaran. Lihat juga jumlah kilometer yang telah ditempuh.

Halaman
12
Tags
motor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved