HUT Korem 044 Garuda Dempo
Sriwijaya, Wujud Tentara Bedulur
Tepat 38 tahun lalu, 1981, secara resmi di bawah komando teritorial Kodam II Sriwijaya, diresmikanlah berdirinya Korem 044 Garuda Dempo.
Sriwijaya, Wujud Tentara Bedulur
(Catatan HUT Korem 044 Garuda Dempo)
Oleh : Kol Arh. Sonny Septiono
Komandan Korem044 Garuda Dempo
Tanggal 30 Juni 2019 ini adalah hari bersejarah bagi Korem 044 Garuda Dempo. Tepat 38 tahun lalu, 1981, secara resmi di bawah komando teritorial Kodam II Sriwijaya, diresmikanlah berdirinya Korem 044 Garuda Dempo (Korem Gapo).
Sejak awal pembentukan hingga saat ini, terhitung sudah ada 23 perwira menengah TNI (Kolonel) yang bertugas di wilayah teritorial ini sebagai Danrem.
Mengiringi itu juga, kiprah dan aktifitas prajurit TNI AD di Bumi Sriwijaya terus bergerak, berdinamika dengan perkembangan daerah.
Tulisan ini ingin memberikan beberapa catatan dalam rangka HUT Korem Gapo, yang tentunya diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi masyarakat Sumsel khususnya.
Korem Gapo adalah bagian integral dari Kodam II Sriwijaya.
Oleh karena itu Korem Gapo dibebankan untuk mengemban amanah membawa nama besar Sriwijaya, sebuah sebutan yang tidak hanya sekedar nama, tetapi sebuah imperium yang menjadi embrio kejayaan nusantara.
Sriwijaya adalah sebuah sejarah, jati diri, serta kebanggan yang nilai-nilainya begitu luhur untuk ditanamkan sepanjang masa.
Kebesaran Sriwijaya inilah yang sejak awal hingga saat ini diemban oleh Kodam II, yang secara komando kewilayahan, terutama tugas teritorial dilakukan Korem Gapo.
Mengacu pada UU TNI, tugas utama TNI adalah menjaga dan menjamin kedaulatan negara, khususnya pada sisi pertahanan dan keamanan.
Metodenya dengan banyak hal yang semuanya disebutkan secara jelas, baik dalam bentuk operasi militer maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Semua pelaksanaan tugas tentu disesuaikan dengan kondisi dan realitas wilayah teritorial yang ditempati. Khusus Sumsel, tentu menyesuaikan pula dengan karakteristik sejarah, sosial, budaya, dan ekonomi di wilayah ini.
