Berita OKI
Kelurga Miskin Jualan Sayur Keliling tak Terima PKH, Wabup OKI Minta Keluarga Mampu Tolak Dana PKH
HM Djakfar Shodiq Wakil Bupati (Wabup) Ogan Komering Ilir (OKI) bersilaturahmi ke keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH)
Penulis: Mat Bodok | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Mat Bodok
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - HM Djakfar Shodiq Wakil Bupati (Wabup) Ogan Komering Ilir (OKI) bersilaturahmi ke keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten OKI.
Wabup berharap keluarga harapan yang telah mampu untuk tidak menerima program PKH.
Wabup bangga dengan berjalannya program keluarga harapan di OKI ini, sudah banyak warga yang dulunya kurang mampu kini sudah terlihat mampu dan dirinya berusaha menggugah hati para penerima PKH yang mampu untuk tidak menerima lagi.
• Daftar Jadwal Pertandingan dan Nama 23 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF U-22 2019 di Kamboja
• Laporan Adanya Transaksi Narkoba, Pria di Tanjung Burung Palembang Ini Kedapatan Miliki Senpira
• Keceriaan dan Kebersamaan Pengurus Persit KCK PD II/SWJ di Markas Batalyon Arhanud 12/SBP
“Agar program yang baik ini tepat sasaran bagi yang mampu kita gugah agar mengundurkan diri secara sukarela agar dengan sadar diri merasa tidak layak untuk mendapatkan bantuan lagi,” kata Djakfar, Kamis (14/2/2019) ketika berkunjung ke salah satu rumah gedung milik penerima PKH.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI, H Amiruddin SSos mengungkap, upaya sosialisasi ini dalam rangka memberi kesadaran warga penerima PKH yang sudah tidak layak untuk mengundurkan diri.
“Kalau semua kriteria penerima sudah terlewati atau mereka sudah tidak layak menerima lagi baik karena perekonomiannya membaik kita gugah agar program ini bisa diarahkan untuk warga lain yang benar-benar layak,” ujarnya.
• Aiptu Erwin Alias Wen Nago, Polisi Menyamar Jadi Ibu-ibu untuk Tangkap Copet di Pasar 16 Ilir
• Berawal dari Sampah, Cewek Asli Palembang Ini Wakili Indonesia ke Hollywood Amerika Serikat
• Cerita Porter Bandara SMB II Palembang Diterapkannya Bagasi Berbayar, Sehari Cuma Dapat Rp10 Ribu
Menurut Amir langkah sosialisasi ini merupakan permulaan.
Selanjutnya seperti di daerah lain, rumah keluarga penerima manfaat PKH akan ditempeli stiker.
“Ini langkah awal dimulai sosialisasi oleh Pak Wabup di Kayuagung selanjutnya akan dilakukan di kecamatan lain. Syukur-syukur hanya dengan sosialisasi banyak yang tergugah hingga kita tidak perlu tempel stiker di rumah-rumah penerima PKH,” tutur Kadinsos.
Amir menyatakan kuota penerima PKH di OKI saat ini mencapai 36 ribu penerima. Data yang dipakai penyaluran PKH saat ini tambahnya berbasis pada 2011.
Amurdin yakin, sudah banyak kondisi ekonomi penerima PKH yang berubah.
"Masalah PKH ada dua yakni, pertama yang di dalam tidak mau keluar padahal secara syarat sudah tidak memenuhi dan kedua, yang benar-benar butuh tidak bisa masuk. Inilah yang menjadikan banyak aduan masuk," jelasnya panjang lebar, sebab proses mengeluarkan orang dari penerima pun tidak mudah.
• Penggerebekan Ladang Ganja di Lahat Kerja Cepat Anggota TNI Kodim 0405/Lahat Bersama Polres Lahat
• Ketua Bawaslu OKU Timur : Selama Ini Bawaslu Dicecar, Padahal Sebenarnya Itu Tugas Sat Pol PP
• Bawaslu Sumsel Rekrutmen Pengawas TPS, Berikut Jadwal dan Syaratnya Serta Honor yang akan Diterima
Selain penerima tidak mau dengan bebagai alasan dan keras kepala, sistem untuk mengeluarkan penerima juga tidak mudah.
"Paling mudah adalah masyarakat yang sudah mampu punya kesadaran untuk keluar dari program PKH, sehingga orang lain yang lebih membutuhkan bisa masuk program," ucapnya.