Dermawannya Seorang Muslim
Kedermawanan Dermawan
Salah Satu Sabda Rasulullah SAW tentang beramal shadakah "Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah".
Kedermawanan Dermawan
Oleh : Drs. HM. Daud Rusjdi AW
Da'i Bid Tadwin/Pengurus Masjid Al Qodr 5 Ulu
Salah Satu Sabda Rasulullah SAW "Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah".
Pengertian yang dapat kita petik dari Sabda Rasulullah SAW itu bahwa lebih mulia memberi dari pada meminta, apalagi memberi orang yang memang perlu diberi seumpama orang yangfakir dan miskin, anak-anak yatim piatu atau memberi bantuan untuk pembangunan tempat tempat ibadah termasuk sarana-sarana pendidikan lainnya.
Apalagi sekarang adanya gempa di NTB dan gempa tsunami di Sulawesi Tengah yang memberi jalan untuk kita menyalurkan bantuan.

Memberi mereka yang benar-benar membutuhkan merupakan perilaku yang agung, bukan saja bagi yang mebutuhkan itu sendiri tetapi dimata Allah SWT memiliki nilai yang tinggi dan bila denga niat yang ikhlas akan mendapat ganjarana pahala.
Agama menuntun tetang siapa yang paling baik menerima bantuan itu.
Juga bilamana waktu terbaik untuk memberikan bantuan.
Orang-orang biasanya berlomba-lomba memberikan bantuan bila telah tiba bulan Ramadhan saja.
Menurut ajaran Islam, memang memberikan bantuan kepada orang lain pada bulan Ramadhan lebih besar nilainya dari bulan-bulan lainnya.
Tetapi kita harus sadar, bagaimana mereka yang memang memerlukan bantuan pada saat itu ? Sedangkan bulan Ramadhan masih jauh ?.
Tentunya memberikan bantuan di saat-saat orang membutuhkan juga memiliki nilai yang tinggi, apalagi di mata Allah SWT akan bernilai jauh lebih tinggi.
Banyak orang kaya atau mereka-mereka yang akan mencalonkan diri baik sebagai pejabat maupun sebagai anggota legislatif seperti sekarang ini, berlomba-lomba untuk menyalurkan bantuannya.
Mereka beranggapan memberikan bantuan itu merupakan jimat keberuntungan atau pesugihan yang ditidhoi Allah SWT.
Mereka percaya dengan memberikan bantuan itulah kekayaannya akan bertambah atau jabatannya akan tetap terjaga. Bagi mereka yang memenangkan suatu proyek, mereka tidak segan-segan menyisihkan sekian persen dari nilai proyek yang didapat- kannya.
Bagi mereka hal itu tidak dipermasalahkan, karena ia masih akan mengantongi keuntungan paling tidak empat puluh persen dari proyek tersebut.
Dari situ kenyataannya, kekayaan mereka memang terus bertambah.