Usia 83 Tahun, Jadi PSK 60 Tahun, Saat Tahu Kisah Sebenarnya, Semua Menangis Dan Lakukan Ini
Tentunya Anda akan bertanya, ada cerita apa tentang dirinya hingga bisa membuat semua orang menitikkan air mata jika sudah mendengarnya?
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM-- PSK memang selalu punya image yang tak baik di mata semua orang, tapi kalau kamu sudah mendengar kisah ini, mungkin kamu akan berubah pikiran.
Di Jepang ada seorang PSK yang perjalanan hidupnya selama menjadi PSK sangat menarik, bahkan saking menariknya para sutradara pun tertarik untuk menjadikannya sebuah film.
Wanita yang satu ini memang sedikit berbeda dengan para PSK lainnya.
Usianya sudah 83 tahun dan dia sudah menjajakan dirinya selama lebih dari 60 tahun.

Dia biasa dipanggil Mary, dalam foto-foto dirinya, bisa ditemukan kalau ia selalu merias dirinya dengan wajah yang putih, mata yang hitam tebal, rambut berwarna perak dan selalu memakai rok panjang berwarna coklat putih.
Walaupun riasannya cukup mengagetkan banyak orang, tapi dia selalu dengan penuh kharismanya berdiri setiap harinya.
Di saat semua orang tua kebanyakan berada di rumah menikmati hari-hari tuanya menjaga cucu, tapi Mary harus menarik koper yang besar dan berjalan sendiri.

Tak banyak orang yang mau mendekati dirinya, tapi sebenarnya dia punya kisah yang pastinya bisa buat kamu banjir air mata!
Begitu seorang sutradara tahu kisa Mary yang sebenarnya, dia langsung membuat sebuah film dokumenter berjudul "Yokohama Mary" dan diatas covernya tertulis "50 tahun terakhir ini, dia adalah seorang PSK, tapi sekarang dia menuliskan sejarah di Yokohama"
======
Tentunya Anda akan bertanya, ada cerita apa tentang dirinya hingga bisa membuat semua orang menitikkan air mata jika sudah mendengarnya?
Semua dimulai dari sebuah iklan, waktu itu dia yang baru berusia 20 tahun dan berparas sangat cantik, bisa berbahasa inggris dan bermain musik, bahkan tulisan tangannya pun sangat bagus.

Pada tahun 1945, waktu Jepang kalah dalam perang dunia kedua, ayahnya meninggal dalam peperangan, adiknya menerima seluruh kekayaan keluarganya.
Mary dengan sedih menerima kenyataan itu lalu memutuskan kabur dari rumah.
Di usianya yang ke-24 tahun, dia mencari pekerjaan di luar, tapi saat itu memang sangat sulit mencari pekerjaan, apalagi untuk seorang perempuan.