Bukannya Diberi Sedekah, Pengemis Cacat Ini Disuruh Angkut Bata, 10 Tahun Kemudian Ini Yang Terjadi
Saat menerima uang tersebut, sang pengemis pun meneteskan air matanya sambil mengucapkan “Terima kasih Nyonya!”
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM-- Tak sedikit orang yang nasibnya kurang beruntung, atau sulit untuk bangkit karena terlahir dan hidup dalam keadaan miskin.
Hidup sebagai seorang yang miskin seringkali mendapat hinaan dan cemoohan dari orang-orang sekitar.
Lalu bagaimana reaksi Anda jika hidup anda yang sudah miskin lalu dihina oleh orang-orang yang kaya dengan nada yang sinis dan melecehkan Anda?
Seperti yang terjadi dengan seorang pengemis ini.

Pengemis lelaki ini biasa mengemis di sebuah rumah sakit, lengan kakannya sudah patah, hingga setiap orang yang melihatnya merasa iba dan pasi akan memberinya sedekah.
Namun pada saat perjalanan pulang, ia masih mengemis dari satu rumah ke rumah lainnya.
Hingga sampailah ia bertemu dengan seorang wanita tua.

"Nyonya, berilah saya sedekah..." kata pengemis itu.
Tanpa melirik sedikitpun, sang wanita itu berkata kepada si pengemis sambil menunjukkan tumpukan batu bata di depan rumahnya.
"Kalau mau dapat uang, kerja dong!"
"Cepat bantu saya dulu pindahkan tumpukan batu bata dari teras rumah ke halaman belakang"
Si pengemis tersebut terkejut seketika mendengar perkataan wanita tua itu, lalu dengan emosi berkata,

"Saya punya satu lengan, tega-teganya Anda menyuruh saya memindahkan batu bata itu, jelas-jelas Anda sengaja mempermainkan saya, merasa hebat, kaya raya ya!"
Sang wanita itupun dia dan tidak menanggapi perkataan si pengemis.
Wanita itu pun lalu membungkukkan badannya dan sengaja menggunakan satu lengannya mengangkat dan memindahkan bata itu.