Bukannya Diberi Sedekah, Pengemis Cacat Ini Disuruh Angkut Bata, 10 Tahun Kemudian Ini Yang Terjadi
Saat menerima uang tersebut, sang pengemis pun meneteskan air matanya sambil mengucapkan “Terima kasih Nyonya!”
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
"Kamu lihat sendiri, tidak harus dua tangan baru bisa kerja. Kalau saya bisa kenapa kamu tidak?” kata sang wanita.

Melihat hal itu, pengemis itu tampak melongo dan tak lama kemudia akhirnya ia membungkukkan badannya lalu mengangkat bata itu dengan satu tangannya seperti yang dicontohkan oleh wanita itu.
Dua jam kemudian semua batu bata itu baru selesai dipindahkan.
Tampak keringat bercucuran di sekujur tubuh si pengemis.
Sang wanita pun memberikan sehelai handuk putih kepada si pengemis, kemudian memberinya uang sebesar 100 Yuan.

Saat menerima uang tersebut, sang pengemis pun meneteskan air matanya sambil mengucapkan “Terima kasih Nyonya!”
Tidak perlu berterima kasih, itu adalah upah dari hasil keringatmu sendiri.” jawab wanita tersebut.
Sejak kejadian itu, tumpukan batu bata di rumah sang wanita itu terus seperti itu, selalu ada orang yang memindahkan dari rumah ke halaman belakang.
Waktupun cepat berlalu, sampai 10 tahun kemudian, ada seorang pria yang berpakaian gagah dan rapi berkunjung ke taman itu.
Pria itu membungkukkan badannya sambil menyalami sang wanita itu dengan satu tangannya, sedangkan tangannya yang satunya tidak ada.
Pria itu berkata "Seandainya tidak ada nyonya, saya masih seorang pengemis, tapi sekarang saya adalah direktur sebuah perusahaan.”

“Andalah yang telah membantu saya menemukan kembali harga diri saya yang hilang ketika itu, membangun kembali rasa percaya diri saya, jika tidak ada Anda, mungkin saya mungkin masih berkeliaran di jalanan.”
Tampaknya sang wanita tua itu tidak ingat lagi siapa sosok direktur di depannya ini, sang wanita hanya mengatakan dengan datar,
“Itu adalah hasil atas jerih payahmu sendiri.”
Direktur berlengan satu ini berencana membantu wanit itu dan keluarganya pindah ke kota, menikmati hidup yang nyaman.