Bukannya Diberi Sedekah, Pengemis Cacat Ini Disuruh Angkut Bata, 10 Tahun Kemudian Ini Yang Terjadi

Saat menerima uang tersebut, sang pengemis pun meneteskan air matanya sambil mengucapkan “Terima kasih Nyonya!”

Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis

Namun sang Wanita itu mengatakan,

“Kami tidak dapat menerima perhatian Anda, karena sekeluarga kami semuanya memiliki sepasang tangan.”

Sang direktur dengan tulus bersikukuh,

“Nyonya, Anda telah membuat saya tahu apa yang namanya manusia, Anda jugalah yang membuat saya paham apa yang namanya harga diri, rumah itu adalah imbalan yang selayaknya Anda terima atas didikan Anda kepada saya.”

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Sang Wanita itu akhirnya tersenyum,

“Kalau begitu, kamu berikan saja rumah itu kepada orang-orang yang tidak memiliki sepasang tangan!”

Dari cerita ini memberitahu kita sebuah pelajaran bahwa beramal atau memberi sedekah itu sifatnya sementara.

Namun jika mengajarkan seseorang nilai-nilai kehidupan, itu lebih bermakna.

Nasib setiap orang itu ada di tangan mereka masing-masing.

Jika sepanjang hari ia hanya mengeluh dan tidak melakukan apa-apa, maka tidak ada perubahan dalam hidupnya.

Jangan fokus pada kelemahan kita, tapi tetaplah berjuang dan temukan apa pun yang mampu kita kerjakan!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved