Mata Lokal UMKM

Pengrajin Salai Ikan  Sedap Sopian Kewalahan Melayani Pesanan Pelanggan

Produksi  ikan salai sedap kelompok UMKM beranggotakan 5 orang ini memproduksi ikan salai sedap rata-rata 50 kg/bulan atau sesuai permintaan.

|
Penulis: Leni Juwita | Editor: tarso romli
sripoku.com/leni juwita
SALAI SEDAP BATURAJA PERMAI---Sopian (45) , pengrajin ikan salai sedap Baturaja Permai Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera selatan ini mengaku mulai kewalahan melayani order pelanggan yang sudah tembus Kota Bandung dan dan Jakarta. 

SRIPOKU.COM.BATURAJA -- Sopian (45), pengrajin ikan salai sedap Baturaja Permai Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera selatan ini mengaku mulai kewalahan melayani order pelanggan yang  sudah tembus Kota Bandung dan dan Jakarta.

Produksi  ikan salai sedap kelompok UMKM yang beranggotakan 5 orang ini memproduksi ikan salai sedap   rata-rata  50 kg/bulan atau sesuai permintaan.

Keunggulan salap sedap Baturaja Permai  produksi  UMKM diketuai Sopian  tanpa bahan pengawaet , masih fresh  ( dibuat dari ikan  segar yang masih hidup)  yang didatangkan dari Batumarta Kecamatan Lubuk Raja.

Kemudian mulai dari proses pembersihan ikan dan  cara pengolahannya sangat higinens , pengasapan dan pakaging hingga marketing semuanya sudah sesuai SOP di bawah binaan para ahlinya.

Keunggulan lainnya, Salai sedap produksi Kelompok UMKM Sopian harganya lebih murah dibandingkan produksi lain yang dijual di pasaran.

Untuk salai ikan nila hanya Rp 140.000/kg.  Sebaliknya  hasil produk lain yang dijual di pasaran sudah diangka p 175.000/kg.

Kemudian ikan salai  sedap lele produk  Sopian dijual Rp 100.000.kg, sebaliknya  produk lain yang dijual di pasaran harganya  Rp 120.000/kg.

Kemudian mulai dari proses  pembersihan ikan dan  cara pengolahannya sangat higinens , pengasapan dan pakaging hingga marketing semuanya sudah sesuai SOP di baawah binaan ahlinya. 

Suami Rina ini  menuturkan usahanya bisa mendulang sukses dari berpenghasilan Rp 1000.000/bulan  kini beromzet Rp 5.000.000/bulan itu semua berkat pendampingan Universitas Baturaja (UNBARA).

Pendampingan UMKM Salai Sedap Baturaja Permai di bawah pimpinan  Ketua Tim Dr Lisa Hermawati MSi bersama Dr Enda Kartika Msi dan Dr santi Indriani. 

Di kesempatan itu, Ketua Tim Dr Lisa Hermawati MSi menjelaskan, pembinaan  UMKM salai sedap ini mendapat dukungan penuh dari UBARA sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Kontrak (Induk) Pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025 antara Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Dirjen Risbang dan LLDikti Wilayah II Nomor: 119/C3/DT.05.00/PM/2025 tanggal 28 Mei 2025. 

Tim mendorong agar  kelompok UMKM Salai Sedap yang dipimpin Sopyan maju berkembang dan mampu menembus pasar-pasar modern.

Langkah–langkah yang dilakukam Tim memberikan pelatihan proses mulai dari pengolahan, packaging, digital marketing.

Baca juga: Kejari OKI Kembali Terima Uang Titipan Rp 140 Juta dari 4 Terdakwa Kasus Korupsi di Dispora

Seiring berjalan waktu, UMKM Binaan Unbara di bawah pimpinan Ketua Tim Dr Lisa Hermawati MSi bersama Dr Enda Kartika Msi dan Dr santi Indriani MH semakin berkembang dan layak mendapat bantuan pendaaan. 

“Alhamdulillah UMKM Salai Sedap Sopian mendapatkan bantuan pendanaan dari Kementerian Pendididikan Kebudayan Riset dan Tenologi Pendidikan Tinggi melalui hibah pengabdian berbasis masyarakat dengan ruang lingkup pemberdayaan kemitraan masyarakat” ungkap Lisa .

Lisa menjelaskan, bantuan yang diterima  berupa Oven Smoke House dan Mesin Press Gatra. 

Lebih jauh Lisa menjelaskan, setelah mendapat bantuan alat, tim juga memberikan pelatihan proses adaptasi teknologi, praktik produksi, hingga pembinaan pengelolaan usaha agar manfaatnya maksimal. 

Yang tak kalah pentingnya tim pendampingan membantu terbitnya legalitas usaha sebagai bukti regestrasi  /pendaftaran kegiatan usaha.

Serah terima NIB dan peralatan hasil program Hibah Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dilakukan beberapa waktu lalu.

Hasilnya sudah bisa dirasakan  terdapat peningkatan kapasitas produksi dan mutu hasil olahan dibandingkan metode tradisional. Kalau sebelumnya butuh waktu  15 jam untuk menggasapi ikan dengan  Pemanfaatan Teknologi Oven Smoke House hanya butuh waktu 8 jam.

Kemudian ada perbaikan kualitas kemasan serta daya tahan produk yang lebih tahan lama setelah  menggunakan Mesin Press Gatra.

Di kesempatan itu, Dr Lisa Hermawati MSi Ketua Tim pelaksana beserta anggota tim  mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi  dan  LLDikti Wilayah II yang sudah mendukung teresliasinya Pemberdayaan Kemitraan. 

Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved