Pria Diduga ODGJ di OKU Tewas Ditembak
Kronologi Pria Diduga ODGJ Tewas Ditembak di OKU, Sempat Tantang Polisi Pakai Batu 'Tembak Saya'
Berikut kronologi lengkap peristiwa tersebut berdasarkan keterangan keluarga, saksi, dan pihak kepolisian.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Odi Aria
Ringkasan Berita:
- Seorang pria bernama Padly diduga pengidap ODGJ tewas ditembak polisi saat akan ditangkap anggota Polres OKU
- Korban ditangkap karena diduga melakukan perusakan dua pos polisi di depan Ramayana dan di samping Aneka Rasa, Kota Baturaja
- Ibu korban mengaku anaknya penderita ODGJ
- Ketiga polisi yang bertugas menangkap Padly kini diperiksa Propam
SRIPOKU.COM, BATURAJA- Kasus penembakan yang menewaskan Padly bin Indri Kalfi (29), warga Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, pada Selasa (28/10/2025), masih menjadi perhatian publik.
Berikut kronologi lengkap peristiwa tersebut berdasarkan keterangan keluarga, saksi, dan pihak kepolisian.
Menurut keterangan Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo, S.I.K., M.A., tiga anggota Unit Satreskrim Polres OKU Aiptu DK, Bripka JF, dan Bripda AJ ditugaskan untuk mengamankan tersangka P (Padly).
Padly diduga merusak dua pos polisi di depan Ramayana dan di samping Aneka Rasa pada malam sebelumnya.
Aksi itu terekam oleh kamera CCTV dan ETLE, sehingga identitasnya berhasil diketahui.
Sekitar pukul 10.00 WIB, petugas mendatangi rumah Padly di Kelurahan Kemelak Bindung Langit.
Namun, saat hendak diamankan, Padly dikabarkan tidak kooperatif dan malah melawan petugas.
Dari rekaman video amatir yang beredar di media sosial, terlihat Padly memegang batu dan selang air, sambil menantang petugas dengan teriakan,
“Tembak saya! Tembak saya!”
Menurut Kapolres, polisi sempat melepaskan beberapa kali tembakan peringatan ke udara.
Namun, Padly tetap mendekati petugas dan sempat mengejar salah satu anggota hingga terjatuh.
Dalam situasi terdesak tersebut, salah satu anggota yang berada di posisi bawah melepaskan tembakan ke arah tubuh Padly, dan peluru diduga mengenai bagian perut serta dada kiri korban.
Usai tertembak, Padly langsung terjatuh. Petugas bersama warga dan anggota TNI yang berada di lokasi segera mengevakuasi korban ke RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, nyawa Padly tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia tidak lama setelah tiba di rumah sakit.
Kabar meninggalnya Padly membuat keluarga terpukul. Sang ibu, Tuti, menangis histeris di rumah duka, sementara sang ayah, Indri Kalfi, menyayangkan tindakan petugas yang menembak anaknya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.