Breaking News

Berita Lipsus

6 Titik Perlintasan Kereta Api di Muara Enim Rawan Kecelakaan, Perlintasan Sebidang Tanpa Penjagaan

Kekosongan ini ternyata adalah efek domino dari kebijakan pengangkatan tenaga honorer menjadi PPPK dan masalah administrasi.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Ardani Zuhri
TANPA PENJAGA PERLINTASAN -- Tampak salah satu perlintasan kereta api di Muara Enim kini tanpa petugas penjaga, Sabtu (18/10/2025). Hal ini terjadi karena petugas penjaga perlintasan yang selama ini honorer yang diperbantukan oleh Pemkab Muara Enim, kini diangkat menjadi ASN PPPK dan sebagian besar harus berpindah (optimalisasi) ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain. Kekosongan ini memicu was-was masyarakat yang melalui perlintasan kereta tersebut. 

Husni melanjutkan, pemerintah pusat menetapkan formasi dan penempatan secara seragam dan administratif, tanpa memahami kebutuhan spesifik dan konteks pelayanan publik di daerah.

Sementara itu, pemerintah daerah sering kali hanya menjadi pelaksana pasif, tidak memiliki ruang negosiasi yang cukup untuk memastikan formasi yang disetujui sesuai dengan fungsi strategis di lapangan.

Akibatnya, kebijakan yang seharusnya meningkatkan kinerja pelayanan publik justru menimbulkan kekosongan fungsi vital, seperti hilangnya petugas penjaga perlintasan di Muara Enim yang berdampak langsung pada keselamatan masyarakat.

"Akibatnya, tenaga dengan kompetensi khusus seperti penjaga perlintasan kereta api di Muara Enim, malah terserap ke instansi lain, meninggalkan posisi vital tanpa pengganti, dan menciptakan risiko keselamatan publik yang nyata," tukasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved