Berita Banyuasin

Truk Angkutan Kayu Diduga Over Kapasitas Sebabkan Gorong-Gorong Ambles Hingga Bahayakan Masyarakat

"Sering sekali siswa, guru dan masyarakat terbalik di sana. Karena gorong-gorong tidak terlihat dan bekas ban truk membuat kerusakan," kata warga.

|
Penulis: Ardiansyah | Editor: tarso romli
sripoku.com/ardiansyah
GURU TERJATUH - Seorang guru terjatuh dari motornya karena melintas di gorong-gorong ambles di Jalan Padat Karya akses penghubung antara Desa Pandan dan Desa Bengkuang Kecamatan Suak Tapeh Banyuasin Sumsel. 

 

Ringkasan;

  • Gorong-gorong di Jalan Padat Karya antara Desa Pandan dan Desa Benuang Kecamatan Suak Tapeh    Kabupaten Banyuasin, Sumsel ambles.
  • Amblesnya gorong-gorong diduga akibat sering dilintasi truk angkutan kayu milik perusahaan yang ada.
  • Kerusakan gorong-gorong menyulitkan dan membahayakan pelajar SD dan SMP juga para guru untuk melewatinya.

SRIPOKU. COM, BANYUASIN - Gorong-gorong di Jalan Padat Karya yang menjadi akses penghubung antara Desa Pandan dan Desa Bengkuang Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin Sumsel ambles karena sering dilintasi truk pengangkut kayu. 

Seringnya truk pengangkut kayu dari perusahaan yang ada di sana melintasi gorong-gorong hingga, lambat laun, membuat gorong-gorong ambles dan membuat air dari sungai menutupi gorong-gorong tersebut.

"Dulu tidak pernah sampai seperti itu, setelah sering dilewati truk pengangkut kayu jadinya ambles. Tiga perusahaan yang ada di sana, awalnya komitmen bila ada kerusakan jalan dan gorong-gorong akan diperbaiki. Tetapi, sekarang malah didiamkan," kata seorang warga Desa Bengkuang yang namanya enggan disebutkan, Rabu (8/10/2025).

Lanjutnya, Jalan Padat Karya yang menjadi penghubung antara Desa Pandan dan Desa Bengkuang, menjadi urat nadi akses bagi warga.

Selain menjadi akses warga, jalan ini menjadi akses para guru dan siswa yang akan ke sekolah. Setidaknya ada dua SD yakni SDN 14 Desa Pandan dan SDN 9 Desa Bengkuang serta SMP yang setiap hari melalui akses jalan ini.

Kerusakan gorong-gorong yang saat ini terjadi, sangat menyulitkan masyarakat termasuk para guru dan siswa saat melintas.

Selain gorong-gorong terendam air, bila salah melintas maka sepeda motor akan terbalik. Hal ini, karena bekas ban dari truk yang merusak gorong-gorong tersebut. 

"Sering sekali siswa, guru bahkan masyarakat terbalik di sana. Karena gorong-gorong tidak terlihat dan bekas ban truk membuat kerusakan," ungkap warga.

Sebelumnya, pada tahun 2023, menurut sejumlah warga, jalan dan gorong-gorong sudah diperbaiki. Ini membuat warga tidak lagi waswas saat melintas.

Namun, saat ini karena banyaknya aktivitas pengangkutan kayu, membuat gorong-gorong menjadi amblas. 

Genangan air karena gorong-gorong ambles, tetap ada meski hari tidak hujan. Akan tetapi, bila hujan turun kondisi air akan lebih dalam lagi. Ini yang membuat warga lebih kesulitan lagi melintas. 

"Dari perusahaan untuk perawatan ada katanya, tapi kenyataan tidak sesuai komitmen. Sekarang tidak ada tanggung jawab sama sekali, padahal ada tiga perusahaan. Kami minta Pemkab Banyuasin untuk mengambil langkah, jangan sampai gorong-gorong ini terus ambles," pungkasnya.

Sedangkan Kadis PUTR Banyuasin, Ir H Moh Rian ketika dikonfirmasi menuturkan, akan segera melakukan pengecekan terkait informasi yang diberikan kepadanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved