Mahasiswi KKN Dilecehkan di Ogan Ilir

Buntut Perkara Dugaan Pelecehan Mahasiswi di Ogan Ilir, UMP Akan Evaluasi Kegiatan KKN

Evaluasi ini buntut perkara dugaan pelecehan seksual yang dialami salah seorang mahasiswi UMP saat KKN di Ogan Ilir.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Odi Aria
Instagram @kkn_serikembang1
MAHASISWA KKN - Aktivitas mahasiswa KKN di Desa Seri Kembang 1 pada Senin (4/8/2025). Diketahui salah seorang peserta KKN diduga menjadi korban pelecehan seksual. Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) akan mengevaluasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Evaluasi ini buntut perkara dugaan pelecehan seksual yang dialami salah seorang mahasiswi UMP saat KKN di Ogan Ilir. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) akan mengevaluasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

KKN merupakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat yang wajib diikuti oleh mahasiswa sebagai bagian dari kurikulum perguruan tinggi.

Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kampus, mengembangkan pengalaman sosial, serta berkontribusi dalam pembangunan dan penyelesaian masalah di lingkungan masyarakat sesuai dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral. 

Evaluasi ini buntut perkara dugaan pelecehan seksual yang dialami salah seorang mahasiswi UMP saat KKN di Ogan Ilir.

Korban berinisial S diduga dilecehkan dua orang pengurus Karang Taruna di dalam posko KKN pada Jumat (29/8/2025) dinihari.

"Kami akan melakukan evaluasi," kata salah seorang dosen UMP, DR. Yudha Mahrom kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Minggu (14/9/2025).

Yudha mengatakan, pihak kampus mengundang S untuk memberikan keterangan terkait apa yang sebenarnya terjadi.

"Sebetulnya ini kan belum jelas. Kami akan panggil S untuk datang ke kampus. Dia bisa datang dengan didampingi keluarganya," kata Yudha.

"Sekarang ini terkait ada pelecahan atau tidak, itu yang wallahu a'lam bishawab," ujarnya.

Yudha sebelumnya telah meminta keterangan dari ketua kelompok KKN berinisial YA.

Menurut keterangan YA, dia dan rekan mahasiswa lainnya ada di luar kamar pada malam tersebut dan tak mendengar ada kegaduhan dari dalam kamar.

"Keterangan ketua kelompok KKN, pas malam itu tidak ada kegaduhan. Kalau terjadi apa-apa, dia teriak, pasti kedengaran. Tapi malam itu tidak ada," ungkap Yudha.

"Saya sampaikan ke ketua kelompok, tidak usah dibuat-buat, tidak usah dikarang-karang. Kalau tidak ada (pelecehan), katakan tidak ada. Kalau memang ada, katakan ada. Sehingga ini clear (jelas)," tutur Yudha.

"Kalau memang betul apa yang dilakukan pelecehan, ya bertanggung jawab. Kalau tidak, ya jangan diperlebar," tandasnya.

Sementara polisi memastikan perkara dugaan pelecehan mahasiswi KKN di Ogan Ilir sedang dalam proses penyelidikan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved