Mahasiswi KKN Dilecehkan di Ogan Ilir
Tangis Tak Digubris, 2 Pengurus Karang Taruna di Ogan Ilir Tertawa Puas Usai Lecehkan Mahasiswi KKN
Tangis Korban Tak Digubris, 2 Pengurus Karang Taruna Seri Kembang 1 Tertawa Puas Usai Lecehkan Mahasiswi KKN
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, INDRALAYA- Seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) berinisial S mengalami dugaan pelecehan seksual saat mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Seri Kembang 1, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Peristiwa ini terjadi selama pelaksanaan KKN yang berlangsung pada Agustus 2025, dan kini telah dilaporkan secara resmi ke pihak kepolisian.
Pada akhir Juli 2025, S bersama sembilan rekan mahasiswa lainnya mulai menempati lokasi KKN di Desa Seri Kembang 1.
Mereka merupakan bagian dari peserta KKN UMP yang disebar di beberapa desa di Kecamatan Payaraman.
Sejak awal kedatangan, S dan rekan-rekannya sudah merasa tidak nyaman dengan kehadiran sejumlah pemuda desa yang kerap mendatangi posko mahasiswa hingga larut malam.
Dua oknum yang disebut paling sering datang ke posko adalah HT (pengurus Karang Taruna desa) dan SK (Kepala Dusun 2 Seri Kembang 1).
Menurut pengakuan S, mereka sering mengganggu dan menggoda mahasiswi yang tinggal di posko, bahkan memaksa untuk berinteraksi dengan dalih akan mempengaruhi penilaian KKN.
“Mereka gedor pintu kamar dan bilang, ‘saya kasih kecil nilai kamu’,” ujar S melalui perantara, Rabu (10/9/2025).
Puncak kejadian terjadi pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, sekitar pukul 23.00 WIB, saat malam penutupan program KKN.
HT dan SK mendatangi posko mahasiswa dan masuk ke dalam kamar korban. Saat itu, S mengaku dilecehkan oleh keduanya.
Ia dikurung bersama HT di dalam kamar. Sementara SK memegang kunci kamar dari luar.
Di saat yang sama, salah satu rekan mahasiswi S sedang berada di toilet dalam kamar tersebut dan mencoba melawan kedua pelaku, namun justru diseret keluar kamar.
“Saya mau keluar kamar juga, tapi saya dipaksa dan ditarik ke dalam. Saya menangis dan teriak minta tolong, tapi mereka justru tertawa terbahak-bahak,” ungkap S.
S pun menangis dan berteriak minta tolong, namun kedua pelaku tertawa terbahak-bahak.
Kini para mahasiswa KKN tersebut telah kembali ke kampus dan perkara ini telah dilaporkan ke Polres Ogan Ilir.
Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual tersebut.
"Iya, benar," kata Ilham dihubungi terpisah.
Ilham menegaskan bahwa laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Ogan Ilir.
"Masih lidik. Yang jelas memang benar ada laporannya dan masih lidik," ucap Ilham.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.