Dibunuh Ayah Mertua dan Adik Ipar

KRONOLOGI Pengantin Baru Tewas di Tangan Mertua dan Ipar, Baru 3 Hari Menikah dengan Anak Pelaku

Perjalanan menuju rumah ibunya itu terasa biasa saja, hingga dua sosok yang sangat ia kenal tiba-tiba menghadang.

|
Sripoku.com/Apriansyah
DIAMANKAN POLISI ; Dua pelaku pembunuhan, LK (50) dan anaknya FZ(16), saat diamankan di Mapolres PALI, Jum'at (12/9/2025) malam. Keduanya ditangkap Tim Opsnal Beruang Hitam tanpa perlawanan. 

Rasa hormat tak kunjung datang, dan janji pertanggungjawaban terasa hampa. Dendam pun mulai dipupuk dalam diam.

"Setelah pernikahan itu, korban dinilai tidak menunjukkan itikad baik sehingga membuat kedua tersangka dendam," jelas Kasat Reskrim Polres PALI AKP Nusron, Sabtu (13/9/2025).

Tiga hari setelah pernikahan itu, Lukman dan Fauzi memutuskan untuk melakukan perhitungan.

Mereka mencegat Lekat yang sedang dalam perjalanan bersama putrinya, LFP.

Parang yang dibawa Fauzi, yang sebelumnya hanya digunakan untuk memotong kayu bakar, kini beralih fungsi menjadi senjata pembunuh.

Setelah sabetan pertama yang membuat motor terjatuh, Lekat masih mencoba menyelamatkan diri. Namun tenaganya tak sebanding dengan amarah dua orang yang memburunya.

"Korban tetap berusaha lari, tapi terus dikejar dan dibacok kembali mengenai tangan kiri, lalu tangan kanan," rinci AKP Nusron.

"Saat itulah tersangka kembali membacok hingga membuat siku korban hampir putus."

Setelah melihat Lekat terkapar tak berdaya di parit, Lukman mengajak putranya, Fauzi, untuk pergi meninggalkan lokasi.

Mereka membiarkan Lekat meregang nyawa sendirian, dengan luka menganga di punggung, leher, dan kedua tangannya.

Dalam ketakutan yang luar biasa, LFP berlari mencari pertolongan. Warga yang berdatangan hanya bisa menatap ngeri pada jasad yang bersimbah darah.

Kurang dari 12 jam, tim Satreskrim Polres PALI berhasil meringkus Lukman dan Fauzi tanpa perlawanan.

Kini, ayah dan anak itu mendekam di sel tahanan, dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati.

Pernikahan yang seharusnya menyatukan dua keluarga, justru menjadi alasan untuk menghabisi nyawa dan menghancurkan masa depan mereka sendiri.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved