Sumur Minyak di Muba Terbakar

Daftar 5 Korban Meninggal Akibat Tragedi Sumur Minyak Kaliberau Muba

Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, kini diselimuti duka.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Yandi Triansyah
Dokumen Warga
KEBAKARAn SUMUR MINYAK- Kepulan asap hitam membubung tinggi dari sumur minyak tradisional yang terbakar di Bayung Lencir, Muba, Selasa (9/9/2025). Dari peristiwa tersebut dilaporkan terdapat 5 korban luka bakar. 

SRIPOKU.COM, SEKAYU - Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, kini diselimuti duka.

Kobaran api yang membakar sumur minyak tua peninggalan Belanda sejak beberapa hari lalu, telah merenggut setidaknya lima nyawa.

Tragedi ini tak hanya menghanguskan area sekitar, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban yang harus kehilangan orang-orang terkasih.

Jumat (12/9/2025) menjadi hari paling kelam dalam rentetan kejadian ini. Pukul 14.45 WIB, kabar duka datang dari RSUD Bayung Lencir.

Dua pekerja yang sempat berjuang melawan maut akibat luka bakar parah, Putra bin Pahrul dan Roy Sapta Nugraha bin Suprayitno, akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Keduanya adalah warga Desa Kaliberau yang menjadi saksi bisu ganasnya kobaran api.

Beberapa jam kemudian, tim SAR kembali menemukan satu jasad lagi. Prabowo Muldan, warga Desa Sukajadi, Banyuasin, ditemukan tewas di sebuah kolam tak jauh dari lokasi kejadian.

Kondisi tubuhnya yang terbakar parah menjadi bukti betapa cepat dan brutalnya api menelan korban.

Rentetan korban tewas bermula pada 10 September 2025. Romzi bin M. Kuris, pemilik sumur asal Desa Beruge, menjadi korban pertama yang meninggal dunia di tempat kejadian.

Hanya berselang beberapa jam, rekannya, Nanda bin Juli Pansa, juga menyusul.

Hingga saat ini, hanya satu korban yang masih berjuang untuk pulih. Sumardi bin Sarnen (asal Desa Kaliberau) masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Bayung Lencir.

Menurut Humas RSUD Bayung Lencir, Daniel Pharsy, luka bakarnya mencapai 60 persen, sebuah kondisi kritis yang membutuhkan penanganan luar biasa.

"Satu korban masih penanganan intensif di ruang ICU RSUD Bayung Lencir," ujar Daniel, Sabtu (13/9/2025).

Pihak berwajib, melalui Kapolsek Bayung Lencir, IPTU M Wahyudi, dan Kasi Humas, IPTU S Hutahean, mengonfirmasi jumlah korban yang terus bertambah.

Penyelidikan kini difokuskan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.

"Saat ini penyidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap penyebab kebakaran, sekaligus memastikan dugaan adanya praktik pengeboran minyak ilegal yang menelan korban jiwa," tegas IPTU S Hutahean.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved