Breaking News

Berita Pendidikan

Gerakan Polsri Mengabdi 2025, Hadirkan Kegiatan Pengajaran, Turun Langsung ke Masyarakat

Pelaksanaan program ini didukung penuh oleh anggaran mahasiswa serta pemanfaatan fasilitas SD Negeri 218 Palembang.

Dok. Tasya Dinda Putri, Politeknik Negeri Sriwijaya
POLSRI MENGABDI - Gerakan Polsri Mengabdi 2025 hadir setiap Minggu di SD Negeri 218 Palembang untuk memberikan pengajaran tambahan yang interaktif, membantu siswa memperkuat materi akademik sekaligus menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan. 

(Ditulis oleh Tasya Dinda Putri, Semester 3, Jurusan Akuntansi, Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Politeknik Negeri Sriwijaya)

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --  Gerakan Polsri Mengabdi (GPM) 2025, salah satu organisasi mahasiswa di Politeknik Negeri Sriwijaya yang berfokus pada kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat, kembali menjalankan program pengajaran tambahan bagi siswa SD Negeri 218 Palembang.

Program ini digelar setiap hari Minggu dan menjadi upaya nyata mahasiswa Polsri dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa sekolah dasar.

Kegiatan yang berlangsung sejak Juli hingga November 2025 ini dimulai pukul 08.00 hingga 11.30 WIB.

Pada sesi pertama, anggota Gerakan Polsri Mengabdi memberikan pembelajaran akademik yang mencakup calistung, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, hingga Pendidikan Agama.

Seluruh materi disusun berdasarkan kurikulum sekolah, namun disampaikan dengan metode yang lebih interaktif dan aplikatif agar mudah dipahami siswa.

Pendekatan ini bertujuan membantu siswa yang masih membutuhkan penguatan materi dasar, sekaligus menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan.

POLSRI MENGABDI - Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya melalui GPM 2025 mengembangkan kreativitas siswa lewat kelas tari, vokal, karya seni, hingga dongeng kreatif, sebagai upaya membangun kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi sejak dini.
POLSRI MENGABDI - Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya melalui GPM 2025 mengembangkan kreativitas siswa lewat kelas tari, vokal, karya seni, hingga dongeng kreatif, sebagai upaya membangun kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi sejak dini. (Dok. Tasya Dinda Putri, Politeknik Negeri Sriwijaya)

Setelah sesi akademik, kegiatan dilanjutkan dengan pembelajaran non-akademik.

Siswa diajak mengikuti kelas seni seperti tari, vokal, membuat karya, serta dongeng kreatif.

Melalui kegiatan ini, Gerakan Polsri Mengabdi berupaya menumbuhkan kepercayaan diri, kreativitas, serta kemampuan berkomunikasi siswa.

Pembinaan di bidang seni juga menjadi ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi bakat dan mengekspresikan diri secara bebas.

Menjelang puncak kegiatan berupa pentas seni, fokus pembelajaran selama dua minggu terakhir dialihkan sepenuhnya ke latihan non-akademik.

Seluruh siswa berlatih intensif untuk mempersiapkan penampilan terbaik mereka.

POLSRI MENGABDI - Menjelang pentas seni, siswa SD Negeri 218 Palembang berlatih intensif bersama Gerakan Polsri Mengabdi 2025, mempersiapkan penampilan terbaik sebagai wujud perkembangan mereka selama mengikuti program pengajaran tambahan.
POLSRI MENGABDI - Menjelang pentas seni, siswa SD Negeri 218 Palembang berlatih intensif bersama Gerakan Polsri Mengabdi 2025, mempersiapkan penampilan terbaik sebagai wujud perkembangan mereka selama mengikuti program pengajaran tambahan. (Dok. Tasya Dinda Putri, Politeknik Negeri Sriwijaya)

Pentas seni ini menjadi bentuk apresiasi sekaligus bukti perkembangan siswa selama mengikuti pengajaran tambahan bersama Gerakan Polsri Mengabdi 2025.

Pelaksanaan program ini didukung penuh oleh anggaran mahasiswa serta pemanfaatan fasilitas SD Negeri 218 Palembang.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved