Modul Ajar

CONTOH Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 11 SMA, Bab 6 Mobilitas Pada Manusia

Peserta didik kelas XI diasumsikan telah memiliki pengetahuan dasar tentang sel, jaringan, dan organ sebagai unit terkecil

Ilustrasi
MODUL AJAR BIOLOGI - Ilustrasi. CONTOH Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 11 SMA, Bab 6 Mobilitas Pada Manusia 

SRIPOKU.COM - Berikut referensi Modul Ajar Deep Learning IPA Biologi Kelas 11 SMA Semester 1 dan 2 yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Biologi Kelas 11 SMA Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka terdapat 8 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut.

Modul Ajar Deep Learning IPA Biologi Kelas 11 SMA Bab 6 Mobilitas Pada Manusia.

Baca juga: Modul Ajar Deep Learning IPA Kelas 8 SMP Materi Pembelajaran Pengenalan Sel

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (BIOLOGI)
BAB 6 : MOBILITAS PADA MANUSIA

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPA (Biologi)
Kelas / Fase /Semester    :     XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu     :    12 JP (4 Pertemuan @ 3 JP)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..


B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik kelas XI diasumsikan telah memiliki pengetahuan dasar tentang sel, jaringan, dan organ sebagai unit terkecil penyusun tubuh manusia dari jenjang sebelumnya. Mereka juga diharapkan memiliki pemahaman awal tentang fungsi organ-organ utama dalam tubuh, meskipun belum secara spesifik terkait sistem gerak. Beberapa peserta didik mungkin sudah memiliki pengalaman dalam melakukan observasi sederhana terhadap aktivitas fisik sehari-hari atau memahami pentingnya menjaga kesehatan tulang dan otot. Minat terhadap isu kesehatan dan anatomi tubuh manusia juga menjadi modal awal yang baik.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi "Mobilitas pada Manusia" adalah jenis pengetahuan konseptual dan prosedural. Materi ini sangat relevan dengan kehidupan nyata peserta didik karena membahas sistem gerak tubuh yang digunakan setiap hari, serta pentingnya menjaga kesehatan sistem ini. Tingkat kesulitan materi ini bersifat sedang, memerlukan pemahaman konsep dasar anatomi dan fisiologi sistem gerak, serta kemampuan mengaitkannya dengan aktivitas sehari-hari dan masalah kesehatan. Struktur materi bersifat hierarkis, dimulai dari komponen dasar (tulang, otot, sendi) hingga mekanisme gerak dan gangguan yang mungkin terjadi. Materi ini juga mengintegrasikan nilai-nilai karakter seperti rasa syukur (terhadap fungsi tubuh), kepedulian terhadap kesehatan diri, dan tanggung jawab.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis mekanisme kerja sistem gerak, mengidentifikasi hubungan antara komponen, dan mengevaluasi informasi tentang gangguan sistem gerak.
Kreativitas: Peserta didik mampu merancang model atau poster edukasi tentang sistem gerak atau upaya menjaga kesehatannya dengan cara yang inovatif.
Kolaborasi: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk mengumpulkan informasi, melakukan diskusi, dan menyajikan hasil.
Kemandirian: Peserta didik mampu mencari informasi, menganalisis, dan menyimpulkan materi secara mandiri dengan bimbingan.
Kesehatan: Peserta didik memahami pentingnya menjaga kesehatan sistem gerak dan mampu menerapkan kebiasaan hidup sehat.
Komunikasi: Peserta didik mampu mengomunikasikan pengetahuan tentang sistem gerak secara lisan dan visual dengan jelas.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir fase F (kelas XI), peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan organ, dan sistem organ dengan fungsinya, serta kelainan atau gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak. Peserta didik juga mampu menganalisis peran teknologi dalam mengatasi kelainan fungsi organ.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Fisika: Konsep gaya, tuas (leverage) dalam gerakan sendi, dan energi yang dibutuhkan untuk gerak.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK): Pentingnya aktivitas fisik, teknik gerak yang benar, serta pencegahan cedera pada sistem gerak.
Kimia: Komponen kimia penyusun tulang dan otot (misalnya kalsium, protein aktin-miosin).
Bahasa Indonesia: Kemampuan menyusun laporan, membuat presentasi, dan menjelaskan konsep secara efektif.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Struktur dan Fungsi Tulang (2 JP)
Peserta didik mampu mengidentifikasi komponen penyusun rangka manusia (tulang) beserta jenis-jenisnya dengan tepat.
Peserta didik mampu menjelaskan fungsi-fungsi tulang bagi tubuh manusia dengan akurat.
Peserta didik mampu mengaitkan struktur tulang dengan fungsinya dalam sistem gerak.
Pertemuan 2: Struktur dan Fungsi Sendi (2 JP)
Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai jenis sendi berdasarkan sifat geraknya dan strukturnya dengan benar.
Peserta didik mampu menjelaskan peran sendi dalam mobilitas tubuh manusia.
Peserta didik mampu menganalisis kelainan atau gangguan yang mungkin terjadi pada tulang dan sendi serta upaya pencegahannya.
Pertemuan 3: Struktur dan Fungsi Otot (2 JP)
Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis otot (otot polos, lurik, jantung) dan ciri-cirinya dengan cermat.
Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme kerja otot dalam melakukan gerak (kontraksi dan relaksasi) dengan tepat.
Peserta didik mampu menganalisis kelainan atau gangguan yang mungkin terjadi pada otot serta upaya pencegahannya.
Pertemuan 4: Mekanisme Gerak dan Kesehatan Sistem Gerak (2 JP)
Peserta didik mampu mengintegrasikan peran tulang, sendi, dan otot dalam menghasilkan gerak pada manusia.
Peserta didik mampu mengevaluasi pentingnya menjaga kesehatan sistem gerak melalui pola hidup sehat dan aktivitas fisik yang tepat.
Peserta didik mampu merancang rekomendasi sederhana untuk menjaga kesehatan sistem gerak dalam kehidupan sehari-hari.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Topik pembelajaran akan berfokus pada berbagai aktivitas sehari-hari yang melibatkan sistem gerak, seperti berjalan, berlari, mengangkat beban, duduk, hingga aktivitas olahraga. Peserta didik akan diajak untuk memahami bagaimana setiap komponen sistem gerak (tulang, sendi, otot) bekerja sama dalam menghasilkan gerakan tersebut. Diskusi juga akan meliputi bagaimana gaya hidup (nutrisi, olahraga, postur) memengaruhi kesehatan sistem gerak dan dampaknya pada mobilitas di usia lanjut.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Peserta didik akan terlibat dalam proyek kecil seperti membuat model sistem gerak sederhana, poster edukasi, atau infografis tentang kesehatan sistem gerak.
Diskusi Kelompok: Mendorong kolaborasi dan berbagi ide dalam memahami konsep dan menganalisis kasus.
Eksplorasi Lapangan (atau Observasi Terarah): Melakukan observasi terhadap aktivitas fisik di lingkungan sekolah (misal: saat jam istirahat, olahraga) untuk mengidentifikasi gerakan yang melibatkan sistem gerak.
Wawancara (opsional/alternatif): Jika memungkinkan, wawancara dengan narasumber terkait kesehatan (misalnya guru PJOK, tenaga medis sekolah, ahli fisioterapi) untuk mendapatkan informasi tentang pencegahan cedera atau penanganan gangguan sistem gerak.
Presentasi: Peserta didik akan mempresentasikan hasil proyek atau temuan mereka.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (PJOK, Fisika, Kimia), Petugas UKS.
Lingkungan Luar Sekolah: Ahli fisioterapi (jika memungkinkan untuk diundang/dihubungi), Puskesmas/klinik kesehatan terdekat, klub olahraga/kebugaran (untuk studi kasus gerakan).
Masyarakat: Orang tua (sebagai narasumber pengalaman cedera atau penanganan), anggota keluarga yang memiliki masalah mobilitas.
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Laboratorium Biologi (untuk observasi model/rangka), ruang kelas yang memungkinkan pengaturan kelompok dan diskusi, lapangan olahraga (untuk observasi gerakan).
Ruang Virtual: Platform Google Classroom untuk berbagi materi, pengumpulan tugas, dan forum diskusi daring. Akses ke perpustakaan digital (contoh: jurnal kesehatan, situs web organisasi kesehatan).
Budaya Belajar: Mendorong budaya kolaboratif, partisipasi aktif, dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap anatomi, fisiologi, dan pentingnya menjaga kesehatan tubuh.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Untuk mencari referensi, jurnal ilmiah, artikel berita terkait kesehatan sistem gerak, model 3D anatomi tubuh.
Forum Diskusi Daring (Google Classroom): Untuk berbagi ide, bertanya, dan memberikan umpan balik antarpeserta didik dan guru.
Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms untuk kuesioner asesmen awal atau tes diagnostik, atau untuk self-assessment.
Aplikasi Presentasi (misal: Google Slides, Microsoft PowerPoint): Untuk menyajikan hasil proyek.
Video Animasi/Simulasi (misal: YouTube, aplikasi anatomi): Untuk visualisasi struktur dan mekanisme kerja sistem gerak.
Kahoot/Mentimeter (opsional): Untuk kuis interaktif atau umpan balik cepat guna memicu joyful learning.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru memulai dengan salam dan menanyakan kabar peserta didik. Guru dapat meminta peserta didik untuk melakukan peregangan ringan atau mengamati gerakan tangan mereka sendiri untuk merasakan fungsi otot dan sendi. Ini akan menumbuhkan kesadaran tubuh.
Meaningful Learning: Guru mengajukan pertanyaan pemantik: "Bagaimana tubuh kita bisa bergerak? Apa saja bagian tubuh yang terlibat?" atau "Mengapa kita perlu menjaga kesehatan tulang dan otot kita?" untuk mengaitkan materi dengan pengalaman dan pengetahuan awal peserta didik. Guru dapat menunjukkan gambar orang yang sedang berolahraga atau menari.
Joyful Learning: Guru dapat memutar klip video singkat tentang berbagai jenis gerakan manusia (misal: atlet, penari) yang memukau. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang akan dilakukan.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved