Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Bab 4 Akuntan Semester 1

Pengetahuan Ekonomi Dasar: Konsep kelangkaan, kebutuhan, produksi, konsumsi, dan distribusi, serta prinsip-prinsip ekonomi

Freepik.com
MODUL AJAR EKONOMI - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Bab 4 Akuntan Semester 1 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran Ekonomi Kelas 12 SMA Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 4 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Materi Bab 4 Akuntan ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh Ekonomi Kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Bab 3 APBN dan APBD Semester 1

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPS (EKONOMI)
BAB: 4. AKUNTANSI

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPS (Ekonomi)
Fase / Kelas /Semester    :     F / XII / Genap
Alokasi Waktu     :    12 Jam Pelajaran (6 Pertemuan)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik diharapkan telah memiliki pemahaman dasar tentang:
Pengetahuan Ekonomi Dasar: Konsep kelangkaan, kebutuhan, produksi, konsumsi, dan distribusi, serta prinsip-prinsip ekonomi sederhana.
Keterampilan Matematika Dasar: Kemampuan berhitung dasar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian), serta kemampuan menyusun dan menafsirkan data dalam bentuk tabel atau daftar.
Pemahaman Konsep Bisnis Sederhana: Mengenal kegiatan jual beli, laba rugi, aset, dan kewajiban dalam konteks usaha kecil yang mungkin mereka lihat di sekitar mereka. Mereka mungkin pernah berinteraksi dengan konsep keuangan pribadi atau keluarga.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi Akuntansi mencakup jenis pengetahuan konseptual, prosedural, dan faktual.
Jenis Pengetahuan:
Konseptual: Pemahaman tentang siklus akuntansi, persamaan dasar akuntansi, konsep debit-kredit, dan berbagai jenis akun.
Prosedural: Tahapan pencatatan transaksi (jurnal), posting ke buku besar, penyusunan neraca saldo, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan penyusunan laporan keuangan.
Faktual: Mengenal istilah-istilah akuntansi (misalnya, aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Sangat relevan. Akuntansi adalah "bahasa bisnis" yang digunakan di setiap organisasi, dari perusahaan multinasional hingga UMKM, bahkan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Peserta didik akan memahami bagaimana bisnis melacak keuangannya dan membuat keputusan.
Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan menengah ke tinggi. Diperlukan ketelitian, konsistensi, dan pemahaman logika yang kuat. Urutan langkah-langkah dalam siklus akuntansi harus dipahami dengan baik.
Struktur Materi: Materi tersusun secara linear dan berurutan mengikuti siklus akuntansi, dimulai dari konsep dasar, persamaan, pencatatan transaksi, pengikhtisaran, hingga pelaporan keuangan.
Integrasi Nilai dan Karakter: Materi ini dapat mengintegrasikan nilai-nilai seperti:
Ketelitian dan Keteraturan: Dalam pencatatan dan penyusunan laporan.
Kejujuran dan Akuntabilitas: Pentingnya catatan keuangan yang benar dan transparan.
Kemandirian: Dalam menyelesaikan tugas akuntansi.
Kolaborasi: Dalam diskusi dan studi kasus.
Penalaran Kritis: Dalam menganalisis transaksi dan laporan keuangan.
Kewargaan: Memahami peran akuntansi dalam perekonomian dan pembangunan.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Peserta didik dapat mensyukuri karunia Tuhan berupa akal yang memampukan manusia untuk mengelola sumber daya dan menciptakan sistem yang teratur (seperti akuntansi) untuk kesejahteraan.
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis transaksi keuangan, mengidentifikasi pengaruhnya terhadap persamaan dasar akuntansi, dan menafsirkan informasi dari laporan keuangan.
Kreativitas: Peserta didik dapat mengembangkan cara-cara inovatif dalam menyajikan informasi keuangan atau memecahkan masalah akuntansi.
Kolaborasi: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan studi kasus atau menyusun laporan keuangan.
Kemandirian: Peserta didik bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri dan mampu menyelesaikan tugas akuntansi secara mandiri.
Komunikasi: Peserta didik mampu menyajikan dan menjelaskan laporan keuangan atau hasil analisis akuntansi dengan jelas dan efektif.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Peserta didik mampu menganalisis dan menerapkan konsep dasar akuntansi dalam siklus akuntansi perusahaan jasa, serta menyajikan laporan keuangan sederhana.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Matematika: Perhitungan dasar, aljabar, penyusunan tabel, dan interpretasi data.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Penggunaan aplikasi spreadsheet (Excel), software akuntansi sederhana (misalnya, MYOB, Zahir, atau aplikasi akuntansi online gratis), dan presentasi digital.
Bisnis/Kewirausahaan: Memahami operasional bisnis, pengambilan keputusan berdasarkan data keuangan.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Konsep akuntabilitas, transparansi, dan etika dalam pengelolaan keuangan publik maupun swasta.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Konsep Dasar Akuntansi dan Persamaan Dasar Akuntansi
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian akuntansi, tujuan, dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi dengan benar.
Peserta didik mampu mengidentifikasi bidang-bidang akuntansi dan profesi akuntan secara mandiri.
Peserta didik mampu menjelaskan konsep persamaan dasar akuntansi (Aset=Liabilitas+Ekuitas) dengan tepat.
Peserta didik mampu menganalisis pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan dasar akuntansi dengan akurat.
Pertemuan 2: Mekanisme Debit-Kredit, Saldo Normal, dan Jurnal Umum
Peserta didik mampu mengklasifikasikan akun-akun dalam akuntansi (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban) dengan benar.
Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme debit dan kredit serta saldo normal setiap akun dengan tepat.
Peserta didik mampu mencatat transaksi keuangan ke dalam jurnal umum dengan cermat dan teliti.
Pertemuan 3: Posting ke Buku Besar dan Neraca Saldo
Peserta didik mampu memposting transaksi dari jurnal umum ke buku besar masing-masing akun dengan sistematis.
Peserta didik mampu menyusun neraca saldo berdasarkan saldo akhir buku besar dengan benar.
Peserta didik mampu mengidentifikasi kesalahan sederhana dalam neraca saldo.
Pertemuan 4: Jurnal Penyesuaian
Peserta didik mampu menjelaskan tujuan dan jenis-jenis transaksi yang memerlukan jurnal penyesuaian (perlengkapan, beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, beban akrual, pendapatan akrual, penyusutan) dengan tepat.
Peserta didik mampu membuat jurnal penyesuaian untuk transaksi-transaksi tertentu dengan akurat.
Pertemuan 5: Laporan Keuangan (Laba Rugi, Perubahan Modal, Neraca)
Peserta didik mampu menyusun laporan laba rugi dari data yang tersedia dengan benar.
Peserta didik mampu menyusun laporan perubahan modal dari laporan laba rugi dan data tambahan dengan tepat.
Peserta didik mampu menyusun neraca berdasarkan data akhir periode akuntansi dengan sistematis.
Pertemuan 6: Jurnal Penutup dan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa (Proyek)
Peserta didik mampu menjelaskan tujuan dan akun-akun yang perlu ditutup pada akhir periode akuntansi dengan benar.
Peserta didik mampu membuat jurnal penutup dengan tepat.
Peserta didik mampu mengidentifikasi tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa secara keseluruhan.
Peserta didik mampu menerapkan seluruh tahapan siklus akuntansi untuk studi kasus perusahaan jasa sederhana secara kolaboratif.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Analisis laporan keuangan sederhana dari UMKM atau startup lokal.
Pentingnya akuntansi dalam pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga.
Peran akuntan dalam berbagai sektor industri (bisnis, pemerintahan, publik).
Kasus-kasus kesalahan atau kecurangan akuntansi dan dampaknya.
Penerapan teknologi dalam akuntansi (software akuntansi).
Simulasi pengelolaan keuangan untuk sebuah kegiatan sekolah (misalnya, bazaar, acara pentas seni).

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek: Peserta didik akan mengerjakan proyek "Simulasi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Sederhana". Mereka akan diberikan serangkaian transaksi dan diminta untuk menyusun seluruh siklus akuntansi hingga laporan keuangan.
Diskusi Kelompok: Peserta didik akan bekerja dalam kelompok kecil untuk menganalisis transaksi, memecahkan soal, dan berdiskusi mengenai studi kasus.
Eksplorasi Lapangan (Opsional/Virtual): Jika memungkinkan, kunjungan ke bagian keuangan UMKM atau perusahaan kecil, atau secara virtual melalui video/webinar tentang praktik akuntansi.
Wawancara (Opsional): Jika memungkinkan, peserta didik dapat mewawancarai akuntan, pemilik UMKM, atau bendahara organisasi sekolah tentang peran akuntansi.
Presentasi: Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil proyek atau studi kasus mereka.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru Matematika (untuk integrasi perhitungan), koperasi sekolah (sebagai contoh organisasi yang membutuhkan pencatatan keuangan), bendahara sekolah.
Lingkungan Luar Sekolah: UMKM lokal, akuntan publik, Lembaga Keuangan Mikro (misalnya, BMT).
Masyarakat: Orang tua atau anggota masyarakat yang berprofesi sebagai akuntan, pengusaha, atau mengelola keuangan.
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang dilengkapi proyektor, papan tulis, meja kursi yang mudah diatur untuk kerja kelompok.
Ruang Virtual: Platform Google Classroom sebagai pusat pengumuman, pengumpulan tugas, materi tambahan (video tutorial akuntansi, artikel), dan forum diskusi.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Pemanfaatan e-book akuntansi, artikel ekonomi, atau video tutorial akuntansi dari sumber terpercaya (misalnya, YouTube channel edukasi akuntansi).
Forum Diskusi Daring: Diskusi asynchronous melalui Google Classroom untuk berbagi pertanyaan, solusi, atau kendala dalam mengerjakan siklus akuntansi.
Penilaian Daring: Kuis singkat atau tes diagnostik menggunakan Google Forms.
Kahoot!/Mentimeter: Untuk kuis interaktif atau survei cepat untuk memeriksa pemahaman dan partisipasi tentang konsep-konsep akuntansi.
Aplikasi Spreadsheet (Google Sheets/Microsoft Excel): Untuk membantu dalam penyusunan jurnal umum, buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan.
Software Akuntansi Sederhana (opsional, jika memungkinkan): Pengenalan atau penggunaan aplikasi akuntansi gratis/trial version (misalnya, Zahir Online, Jurnal.id, atau Akuntansi UKM).

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASIV
PERTEMUAN 1: 
KONSEP DASAR AKUNTANSI DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru memulai dengan meminta peserta didik menarik napas dalam-dalam, mengamati diri dan sekitarnya. "Apakah uang saku kalian habis begitu saja atau kalian catat? Mengapa penting mencatat uang masuk dan keluar?" (Membangkitkan kesadaran akan keuangan pribadi).
Joyful Learning: Guru menampilkan video singkat tentang sebuah usaha kecil yang sukses atau gagal (misalnya, warung kopi, online shop). Guru bertanya: "Menurut kalian, apa yang membedakan usaha yang sukses dan gagal? Apakah ada hubungannya dengan cara mereka mengelola uang?" (Memicu rasa ingin tahu).
Meaningful Learning: Guru mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman sehari-hari peserta didik dalam mengelola uang saku atau melihat orang tua mengelola keuangan rumah tangga/bisnis. Guru meminta peserta didik menuliskan (di kertas atau secara digital melalui Mentimeter) apa yang mereka ketahui tentang "catatan keuangan" atau "pembukuan".

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning & Mindful Learning):
Guru menjelaskan pengertian akuntansi sebagai "bahasa bisnis", tujuan, dan manfaatnya.
Guru memperkenalkan pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi (internal dan eksternal).
Guru menjelaskan konsep persamaan dasar akuntansi: Aset=Liabilitas+Ekuitas dengan analogi sederhana (misalnya, aset adalah 'punya', liabilitas adalah 'hutang', ekuitas adalah 'modal sendiri').
Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil berdasarkan hasil asesmen awal (diferensiasi konten dan proses). Kelompok A (dasar) fokus pada identifikasi aset, liabilitas, dan ekuitas. Kelompok B (menengah) pada analisis pengaruh transaksi sederhana. Kelompok C (lanjut) pada analisis transaksi yang lebih kompleks.
Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi komponen aset, liabilitas, dan ekuitas dari daftar akun sederhana.
Mengaplikasi (Meaningful Learning & Joyful Learning):
Guru memberikan serangkaian transaksi sederhana. Peserta didik dalam kelompok berlatih menganalisis pengaruh setiap transaksi terhadap persamaan dasar akuntansi dalam bentuk tabel.
Setiap kelompok membuat satu contoh transaksi dan saling bertukar dengan kelompok lain untuk dianalisis pengaruhnya (peer teaching).
Guru berkeliling memberikan bimbingan individual (diferensiasi produk dan proses) sesuai kebutuhan. Bagi kelompok yang kesulitan, guru memberikan contoh transaksi terbimbing. Bagi yang sudah mahir, guru memberikan transaksi yang lebih menantang.
Merefleksi (Mindful Learning & Meaningful Learning):
Guru meminta peserta didik menuliskan satu hal baru yang mereka pelajari hari ini tentang akuntansi dan mengapa persamaan dasar akuntansi itu penting.
Diskusi singkat di kelas mengenai pemahaman mereka.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan apresiasi terhadap partisipasi peserta didik dan mengulas kembali poin-poin penting. Guru mengumpulkan catatan refleksi peserta didik.
Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama-sama menyimpulkan konsep dasar akuntansi dan persamaan dasar akuntansi.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menginformasikan topik pertemuan selanjutnya (mekanisme debit-kredit dan jurnal umum) dan memberikan tugas untuk membaca materi tersebut sebagai persiapan.

PERTEMUAN 2: 
MEKANISME DEBIT-KREDIT, SALDO NORMAL, DAN JURNAL UMUM
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru meminta peserta didik duduk tegak, menutup mata sejenak, dan membayangkan sebuah buku catatan keuangan. Bagaimana cara terbaik untuk mencatat agar rapi dan mudah dibaca? (Membangkitkan fokus dan keteraturan).
Joyful Learning: Guru menampilkan gambar atau video tentang "buku harian" atau "diary" seorang pengusaha sukses yang selalu mencatat keuangannya. Guru bertanya: "Apa rahasia dibalik catatan-catatan ini? Mengapa mereka menggunakan istilah 'debit' dan 'kredit'?"
Meaningful Learning: Guru mengaitkan kembali dengan persamaan dasar akuntansi. Guru bertanya: "Bagaimana cara mencatat perubahan di aset, liabilitas, dan ekuitas secara sistematis?" (Mengarahkan ke konsep debit-kredit).

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning & Mindful Learning):
Guru menjelaskan klasifikasi akun (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban) dan setiap sub-akunnya.
Guru menjelaskan mekanisme debit dan kredit serta saldo normal untuk setiap jenis akun menggunakan tabel (misalnya, tabel bertambah/berkurang debit/kredit).
Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk mengklasifikasikan akun dan menentukan saldo normalnya dari daftar akun yang lebih lengkap.
Guru mendemonstrasikan cara mencatat transaksi ke dalam jurnal umum dengan format dua kolom (tanggal, keterangan, ref, debit, kredit).
Mengaplikasi (Meaningful Learning & Joyful Learning):
Peserta didik dalam kelompok berlatih mencatat serangkaian transaksi ke dalam jurnal umum. Guru dapat memberikan set transaksi yang berbeda tingkat kesulitannya (diferensiasi proses).
Setiap kelompok membuat beberapa transaksi "jebakan" yang menantang kelompok lain untuk dianalisis dan dijurnalkan.
Guru berkeliling memberikan bimbingan dan umpan balik langsung.
Merefleksi (Mindful Learning & Meaningful Learning):
Guru meminta peserta didik menuliskan mengapa konsep debit dan kredit itu penting dalam akuntansi.
Diskusi kelas mengenai pemahaman peserta didik tentang penjurnalan.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik atas penjurnalan yang dilakukan peserta didik.
Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama-sama menyimpulkan mekanisme debit-kredit, saldo normal, dan cara membuat jurnal umum.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan tugas untuk memahami konsep buku besar dan neraca saldo.

PERTEMUAN 3: 
POSTING KE BUKU BESAR DAN NERACA SALDO
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru meminta peserta didik memejamkan mata dan membayangkan rak-rak buku di perpustakaan. Bagaimana buku-buku disusun agar mudah ditemukan? (Membangkitkan kesadaran akan sistematisasi).
Joyful Learning: Guru menunjukkan gambar "lemari arsip" atau "database" keuangan yang rapi. Guru bertanya: "Setelah semua transaksi dicatat di jurnal, bagaimana caranya agar kita bisa melihat total uang kas kita secara cepat? Atau total hutang kita?"
Meaningful Learning: Guru mengaitkan dengan pentingnya ringkasan informasi. Guru bertanya: "Mengapa penting untuk tahu berapa total aset kita di akhir periode? Apa gunanya neraca saldo?"

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning & Mindful Learning):
Guru menjelaskan fungsi dan bentuk buku besar (T-account dan/atau bentuk skontro/staffel).
Guru mendemonstrasikan cara memposting transaksi dari jurnal umum ke buku besar masing-masing akun.
Guru menjelaskan tujuan dan cara menyusun neraca saldo dari saldo akhir buku besar.
Peserta didik dalam kelompok mempraktikkan posting dari jurnal umum yang telah mereka buat di pertemuan sebelumnya ke buku besar.
Mengaplikasi (Meaningful Learning & Joyful Learning):
Setelah posting, peserta didik dalam kelompok menyusun neraca saldo.
Guru memberikan "studi kasus" neraca saldo yang tidak seimbang dan meminta kelompok untuk mencari kesalahannya (diferensiasi proses).
Peserta didik menggunakan aplikasi spreadsheet (Excel/Google Sheets) untuk membantu menyusun buku besar dan neraca saldo (opsional, jika sarana memadai).
Merefleksi (Mindful Learning & Meaningful Learning):
Guru meminta peserta didik menuliskan satu manfaat utama memiliki buku besar yang rapi dan neraca saldo yang seimbang.
Diskusi kelas mengenai tantangan yang dihadapi saat posting dan menyusun neraca saldo.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik atas kerapian dan ketepatan posting dan penyusunan neraca saldo.
Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama-sama menyimpulkan proses posting ke buku besar dan penyusunan neraca saldo.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan tugas untuk mencari tahu tentang konsep penyesuaian dalam akuntansi.

PERTEMUAN 4: 
JURNAL PENYESUAIAN
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru meminta peserta didik membayangkan sebuah acara sekolah yang sudah selesai, tetapi masih ada tagihan yang belum dibayar atau sumbangan yang belum tercatat. Bagaimana cara "membereskan" catatan agar sesuai dengan keadaan sebenarnya? (Membangkitkan kesadaran akan akurasi).
Joyful Learning: Guru menampilkan ilustrasi atau cerita tentang "detektif" akuntansi yang mencari tahu "fakta tersembunyi" di balik catatan keuangan. Guru bertanya: "Mengapa di akhir periode, kita tidak bisa langsung membuat laporan keuangan? Apa yang masih perlu 'disesuaikan'?"
Meaningful Learning: Guru mengaitkan dengan pentingnya akurasi dan prinsip akrual. Guru bertanya: "Mengapa kita harus mencatat beban yang belum dibayar, atau pendapatan yang belum diterima, meskipun uangnya belum berpindah tangan?"

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning & Mindful Learning):
Guru menjelaskan tujuan jurnal penyesuaian (prinsip akrual, matching principle) dan akun-akun yang perlu disesuaikan (perlengkapan, beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, beban akrual, pendapatan akrual, penyusutan).
Guru mendemonstrasikan cara membuat jurnal penyesuaian untuk setiap jenis transaksi dengan contoh-contoh yang jelas.
Peserta didik dalam kelompok menganalisis studi kasus transaksi yang memerlukan penyesuaian dan berdiskusi tentang bagaimana jurnal penyesuaiannya.
Mengaplikasi (Meaningful Learning & Joyful Learning):
Peserta didik dalam kelompok membuat jurnal penyesuaian untuk serangkaian data penyesuaian yang diberikan. Guru dapat memberikan data dengan tingkat kompleksitas yang berbeda (diferensiasi proses).
Setiap kelompok membuat "skenario penyesuaian" dan menantang kelompok lain untuk membuat jurnal penyesuaian yang tepat.
Guru memberikan umpan balik konstruktif terhadap ketepatan jurnal penyesuaian.
Merefleksi (Mindful Learning & Meaningful Learning):
Guru meminta peserta didik menuliskan satu jenis penyesuaian yang paling menantang bagi mereka dan alasannya.
Diskusi kelas mengenai pemahaman jurnal penyesuaian.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik atas pemahaman dan ketepatan jurnal penyesuaian.
Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama-sama menyimpulkan tujuan dan jenis-jenis jurnal penyesuaian.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan tugas untuk mencari tahu tentang berbagai jenis laporan keuangan.

PERTEMUAN 5: 
LAPORAN KEUANGAN (LABA RUGI, PERUBAHAN MODAL, NERACA)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru meminta peserta didik membayangkan orang tua mereka ingin tahu apakah bisnis mereka untung atau rugi, atau berapa banyak kekayaan yang mereka miliki. Bagaimana cara menyajikan informasi itu agar mudah dimengerti? (Membangkitkan kesadaran akan kebutuhan informasi).
Joyful Learning: Guru menunjukkan berbagai contoh laporan keuangan perusahaan terkenal (misalnya, laporan keuangan perusahaan teknologi di berita ekonomi). Guru bertanya: "Apa yang bisa kita baca dari angka-angka ini? Bisakah kita tahu apakah perusahaan ini sehat atau tidak?"
Meaningful Learning: Guru mengaitkan dengan pentingnya laporan keuangan sebagai alat pengambilan keputusan. Guru bertanya: "Mengapa investor atau bank membutuhkan laporan keuangan sebelum memberikan pinjaman?"

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning & Mindful Learning):
Guru menjelaskan tujuan, format, dan komponen utama dari Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan Neraca.
Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penyusunan laporan keuangan secara berurutan, dimulai dari Laporan Laba Rugi, kemudian Laporan Perubahan Modal, dan terakhir Neraca, menggunakan data dari neraca lajur (jika sudah diajarkan) atau data yang sudah disesuaikan.
Peserta didik dalam kelompok menganalisis contoh laporan keuangan dan mengidentifikasi setiap komponennya.
Mengaplikasi (Meaningful Learning & Joyful Learning):
Peserta didik dalam kelompok berlatih menyusun Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan Neraca dari data yang diberikan (diferensiasi proses). Data bisa berupa daftar saldo setelah disesuaikan.
Setiap kelompok mempresentasikan satu bagian laporan keuangan yang mereka susun dan kelompok lain memberikan masukan.
Peserta didik didorong untuk menggunakan aplikasi spreadsheet untuk menyusun laporan keuangan agar lebih efisien dan akurat.
Merefleksi (Mindful Learning & Meaningful Learning):
Guru meminta peserta didik menuliskan hubungan antara Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan Neraca.
Diskusi kelas mengenai pentingnya setiap laporan keuangan.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik atas penyusunan laporan keuangan dan memberikan tips untuk ketelitian.
Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama-sama menyimpulkan format dan tujuan utama dari tiga laporan keuangan.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru mengumumkan Proyek Siklus Akuntansi dan meminta peserta didik untuk mulai mengidentifikasi peran masing-masing dalam kelompok.

PERTEMUAN 6: 
JURNAL PENUTUP DAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA (PROYEK)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru mengajak peserta didik memejamkan mata dan membayangkan sebuah buku catatan yang rapi. Bagaimana cara "menutup" satu bab agar siap untuk bab berikutnya? (Membangkitkan kesadaran akan siklus).
Joyful Learning: Guru menunjukkan video atau ilustrasi tentang "garis finish" atau "penutupan buku" di akhir tahun akuntansi. Guru bertanya: "Mengapa kita perlu 'menutup' beberapa akun di akhir tahun? Apa yang terjadi jika tidak ditutup?"
Meaningful Learning: Guru mengaitkan dengan konsep keberlanjutan bisnis dan persiapan periode berikutnya. Guru bertanya: "Mengapa akun pendapatan dan beban harus menjadi nol di awal periode baru?"

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning & Mindful Learning):
Guru menjelaskan tujuan jurnal penutup (menolkan akun nominal dan memindahkan saldo ke akun modal) dan akun-akun yang perlu ditutup (pendapatan, beban, ikhtisar laba rugi, prive).
Guru mendemonstrasikan pembuatan jurnal penutup.
Guru mengulang kembali seluruh tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa dari awal hingga akhir.
Mengaplikasi (Meaningful Learning & Joyful Learning):
Proyek Simulasi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Sederhana:
Peserta didik dalam kelompok (kelompok proyek) diberikan satu set transaksi lengkap untuk sebuah perusahaan jasa sederhana selama satu bulan.
Secara kolaboratif, mereka akan menerapkan seluruh tahapan siklus akuntansi:
Menganalisis transaksi dan mencatat di jurnal umum.
Memposting ke buku besar.
Menyusun neraca saldo.
Membuat jurnal penyesuaian.
Menyusun laporan keuangan (laba rugi, perubahan modal, neraca).
Membuat jurnal penutup.
Setiap anggota kelompok memiliki peran yang jelas (misalnya, pencatat jurnal, pembuat buku besar, penyusun laporan). Guru memfasilitasi dan membimbing.
Diferensiasi: Guru dapat memberikan set transaksi dengan kompleksitas yang berbeda untuk kelompok yang berbeda. Kelompok yang lebih cepat dapat menyusun neraca saldo setelah penyesuaian atau jurnal pembalik.
Merefleksi (Mindful Learning & Meaningful Learning):
Setiap kelompok menuliskan pelajaran terbesar yang mereka dapatkan dari mengerjakan proyek siklus akuntansi secara utuh.
Diskusi singkat mengenai tantangan dan keindahan dari proses siklus akuntansi.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik atas progres proyek dan kerja sama kelompok.
Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama-sama menyimpulkan seluruh siklus akuntansi perusahaan jasa dan pentingnya setiap tahapan.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Mengatur jadwal presentasi proyek (jika belum selesai di pertemuan ini) dan menyemangati peserta didik untuk terus mengembangkan keterampilan akuntansi.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN:
Observasi: Guru mengamati partisipasi aktif peserta didik dalam diskusi awal dan respons terhadap pertanyaan pancingan tentang uang atau bisnis.
Wawancara Singkat: Guru mengajukan pertanyaan terbuka secara individual atau kelompok kecil, seperti "Apa itu aset yang Anda ketahui?" atau "Mengapa pengusaha perlu mencatat keuangannya?".
Kuesioner: Peserta didik mengisi kuesioner singkat tentang pemahaman awal mereka mengenai konsep laba, rugi, modal, dan hutang.
Tes Diagnostik (Google Forms): 5 soal pilihan ganda atau isian singkat untuk mengukur pemahaman prasyarat (misalnya, perbedaan pendapatan dan beban, cara menghitung laba).
Sebuah warung membeli barang dagangan seharga Rp500.000 dan menjualnya seharga Rp750.000. Berapa keuntungan yang diperoleh warung tersebut?
Sebutkan tiga contoh aset yang dimiliki sebuah perusahaan!
Apa perbedaan antara modal dan hutang?
Jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan, maka perusahaan mengalami apa?
Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?

ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN:
Tugas Harian: Penyelesaian soal-soal latihan (misalnya, analisis transaksi, penjurnalan, posting, penyusunan neraca saldo, jurnal penyesuaian).
Pertemuan 1: Analisis pengaruh transaksi berikut terhadap persamaan dasar akuntansi: "Pemilik menyetor uang tunai Rp10.000.000 sebagai modal awal."
Pertemuan 2: Catatlah transaksi berikut ke dalam jurnal umum: "Membeli perlengkapan kantor secara kredit seharga Rp1.500.000."
Pertemuan 3: Dari jurnal umum yang sudah dibuat, postinglah transaksi "Menerima pendapatan jasa Rp2.000.000 secara tunai" ke buku besar akun Kas dan Pendapatan Jasa.
Pertemuan 4: Buatlah jurnal penyesuaian untuk kasus: "Perlengkapan yang tersisa di akhir periode adalah Rp500.000, padahal saldo awal perlengkapan adalah Rp1.200.000."
Sepanjang Bab: Pengumpulan tugas-tugas terstruktur seperti buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian yang dikerjakan secara berkelompok atau individu.
Diskusi Kelompok: Penilaian rubrik untuk partisipasi, kontribusi ide, kemampuan berargumen, dan kemampuan mendengarkan dalam diskusi analisis transaksi atau studi kasus.
Presentasi (Proyek): Penilaian rubrik untuk kejelasan presentasi, kedalaman analisis, kemampuan menjawab pertanyaan, dan kreativitas dalam penyajian hasil proyek siklus akuntansi.

ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN:
Jurnal Reflektif: Peserta didik menulis jurnal berisi refleksi diri tentang apa yang telah mereka pelajari dari bab akuntansi, kesulitan yang dihadapi, cara mengatasinya, dan bagaimana pengetahuan akuntansi dapat mereka terapkan dalam kehidupan pribadi atau masa depan.

Tes Tertulis (Essay/Problem Solving):
Jelaskan secara komprehensif konsep persamaan dasar akuntansi (Aset=Liabilitas+Ekuitas) dan berikan contoh transaksi yang mempengaruhi ketiga unsur tersebut secara bersamaan!
Apa perbedaan antara jurnal umum dan buku besar? Jelaskan mengapa kedua catatan ini sangat penting dalam siklus akuntansi!
Berikut adalah beberapa transaksi yang terjadi pada "Bengkel Jaya" selama bulan Desember 2024:
1 Des: Menerima pendapatan jasa tunai Rp3.000.000.
5 Des: Membayar beban sewa toko Rp1.000.000 untuk bulan Desember.
10 Des: Membeli peralatan secara kredit seharga Rp5.000.000.
31 Des: Perlengkapan yang terpakai selama bulan Desember adalah Rp700.000 (saldo awal perlengkapan Rp1.000.000). Buatlah: a. Jurnal Umum untuk transaksi 1, 5, dan 10 Desember. b. Jurnal Penyesuaian untuk transaksi 31 Desember.
Jelaskan tujuan dari masing-masing laporan keuangan berikut: Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan Neraca! Bagaimana ketiganya saling berhubungan?
Sebagai seorang calon pengusaha, bagaimana pemahaman Anda tentang siklus akuntansi dapat membantu Anda dalam mengelola keuangan bisnis Anda di masa depan? Berikan contoh konkret!

Tugas Akhir/Proyek:
Laporan Proyek Simulasi Siklus Akuntansi: Laporan tertulis yang berisi seluruh tahapan siklus akuntansi (jurnal umum, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup) dari studi kasus perusahaan jasa sederhana yang diberikan.
Presentasi Proyek: Presentasi kelompok tentang hasil proyek simulasi siklus akuntansi, termasuk analisis singkat mengenai kinerja keuangan perusahaan jasa tersebut.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved