Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Bab 3 APBN dan APBD Semester 1

Peserta didik pada umumnya telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep kelangkaan, kebutuhan, alat pemuas kebutuhan,

Freepik.com
MODUL AJAR EKONOMI - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Bab 3 APBN dan APBD Semester 1 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran Ekonomi Kelas 12 SMA Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 4 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Materi Bab 3 APBN dan APBD ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh Ekonomi Kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Bab 2 Ekonomi Internasional

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPS (EKONOMI)
BAB 3: APBN DAN APBD

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPS (Ekonomi)
Fase / Kelas /Semester    :     F / XII / Genap
Alokasi Waktu     :    6-8 pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik pada umumnya telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep kelangkaan, kebutuhan, alat pemuas kebutuhan, dan sistem ekonomi dari pembelajaran ekonomi di kelas X dan XI. Mereka juga diharapkan memiliki kemampuan dasar dalam membaca data dan grafik sederhana. Beberapa peserta didik mungkin sudah terpapar dengan isu-isu ekonomi makro seperti inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi dari media massa atau diskusi sehari-hari, namun pemahaman mendalam tentang peran APBN dan APBD dalam mengelola perekonomian negara masih perlu dikembangkan. Peserta didik diharapkan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap isu-isu ekonomi dan kebijakan publik.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi APBN dan APBD pada Bab 3 ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
Jenis Pengetahuan: Konseptual (pemahaman tentang definisi, fungsi, tujuan, struktur APBN/APBD), Prosedural (menganalisis data, menghitung defisit/surplus), dan Metakognitif (merefleksikan proses belajar dan pemahaman peran pemerintah dalam ekonomi).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata: APBN dan APBD sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari setiap warga negara karena mempengaruhi ketersediaan fasilitas publik (jalan, sekolah, rumah sakit), subsidi, harga barang, hingga peluang kerja. Keterkaitan ini akan memotivasi peserta didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna.
Tingkat Kesulitan: Cukup kompleks karena melibatkan pemahaman istilah-istilah ekonomi makro, struktur anggaran yang rinci, serta implikasi kebijakan fiskal. Memerlukan kemampuan analisis dan sintesis data. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kesulitan ini dapat diatasi.
Struktur Materi: Materi tersusun secara sistematis, dimulai dari pengenalan APBN (pengertian, fungsi, tujuan, sumber penerimaan, jenis belanja), kemudian membahas mekanisme penyusunan dan pengaruhnya, dilanjutkan dengan APBD dan keterkaitannya dengan APBN, serta diakhiri dengan evaluasi APBN/APBD.
Integrasi Nilai dan Karakter: Materi ini dapat mengintegrasikan nilai-nilai seperti tanggung jawab (sebagai warga negara dalam memahami pengelolaan keuangan negara), kejujuran (dalam menganalisis data), penalaran kritis, kolaborasi, serta keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan melalui pengamatan tentang pengelolaan sumber daya untuk kesejahteraan bersama.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME dan Berakhlak Mulia: Melalui pemahaman tentang pengelolaan keuangan negara untuk kesejahteraan rakyat, peserta didik diharapkan menyadari amanah dan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya.
Kewargaan: Peserta didik akan memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara terkait pengelolaan keuangan negara dan pentingnya partisipasi publik.
Penalaran Kritis: Peserta didik akan menganalisis data APBN/APBD, mengidentifikasi masalah, dan mengevaluasi efektivitas kebijakan fiskal.
Kolaborasi: Melalui diskusi kelompok dan proyek, peserta didik akan belajar bekerja sama, menghargai pendapat, dan mencapai tujuan bersama.
Kemandirian: Peserta didik akan belajar bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri, mencari sumber informasi, dan menyelesaikan tugas secara mandiri.
Komunikasi: Peserta didik akan melatih kemampuan komunikasi melalui presentasi hasil analisis, diskusi kelompok, dan menyampaikan ide-ide secara lisan maupun tertulis.


DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Peserta didik mampu menganalisis konsep, fungsi, tujuan, serta struktur APBN dan APBD, mengidentifikasi sumber penerimaan dan jenis belanja, serta mengevaluasi pengaruh kebijakan fiskal terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan menunjukkan kemampuan penalaran kritis, kolaborasi, dan komunikasi.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn): Keterkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara, peran pemerintah dalam pembangunan, serta sistem pemerintahan daerah.
Matematika: Penggunaan konsep persentase, rasio, dan analisis data dalam menghitung dan membandingkan komponen APBN/APBD.
Sejarah: Perkembangan kebijakan fiskal di Indonesia dan dampaknya terhadap sejarah ekonomi.
Geografi: Distribusi dana APBD antar daerah dan dampaknya terhadap pembangunan wilayah.
Sosiologi: Dampak sosial dari kebijakan fiskal (misalnya, program bantuan sosial).

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Konsep Dasar APBN
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian, fungsi, dan tujuan APBN dengan tepat.
Peserta didik dapat mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan negara (pajak, non-pajak) dengan benar.
Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis belanja negara (belanja pemerintah pusat, transfer ke daerah) dengan akurat.
Peserta didik dapat menganalisis hubungan antara penerimaan dan pengeluaran dalam APBN.
Pertemuan 2: Mekanisme Penyusunan dan Pengaruh APBN
Peserta didik dapat menjelaskan tahapan penyusunan APBN (perencanaan, pembahasan, penetapan, pelaksanaan, pertanggungjawaban) dengan benar.
Peserta didik dapat menghitung defisit atau surplus APBN dari data yang diberikan.
Peserta didik dapat menganalisis pengaruh APBN terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan distribusi pendapatan.
Peserta didik dapat mengidentifikasi dampak kebijakan fiskal dalam mengatasi masalah ekonomi.
Pertemuan 3: Konsep Dasar APBD
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian, fungsi, dan tujuan APBD dengan tepat.
Peserta didik dapat mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan daerah (PAD, dana transfer) dengan benar.
Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis belanja daerah dengan akurat.
Peserta didik dapat menganalisis hubungan antara APBN dan APBD.
Pertemuan 4: Mekanisme Penyusunan dan Pengaruh APBD
Peserta didik dapat menjelaskan tahapan penyusunan APBD dengan benar.
Peserta didik dapat menghitung defisit atau surplus APBD dari data yang diberikan.
Peserta didik dapat menganalisis pengaruh APBD terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Peserta didik dapat mengevaluasi efektivitas penggunaan APBD di lingkungan sekitar (Proyek).
Pertemuan 5 & 6: Proyek Analisis APBN/APBD dan Presentasi
Peserta didik dapat mengumpulkan data APBN dan/atau APBD tahun berjalan dari sumber resmi (misalnya, Kemenkeu, BPKD).
Peserta didik dapat menganalisis komposisi penerimaan dan belanja, serta tren defisit/surplus.
Peserta didik dapat mengidentifikasi alokasi anggaran pada sektor-sektor kunci dan memberikan rekomendasi perbaikan (jika ada).
Peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis proyek mereka dengan jelas dan argumen yang kuat.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pajak yang Kita Bayar: Mengapa kita harus membayar pajak? Bagaimana pajak digunakan oleh pemerintah?
Subsidi BBM/Listrik: Bagaimana APBN mendukung subsidi dan dampaknya pada masyarakat.
Dana BOS: Bagaimana APBN/APBD mendukung pendidikan melalui alokasi dana BOS.
Pembangunan Infrastruktur: Peran APBN/APBD dalam pembangunan jalan, jembatan, bandara, dan fasilitas publik lainnya.
Dana Desa: Bagaimana dana desa dari APBN digunakan untuk pembangunan di tingkat desa.
Dampak Kebijakan Pemerintah di Daerah: Proyek pembangunan apa yang sedang berlangsung di daerah peserta didik yang didanai APBD?
Isu Utang Negara: Bagaimana utang negara terkait dengan APBN dan dampaknya.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK
Eksplorasi Lapangan (Virtual/Simulasi): Mengajak peserta didik menjelajahi situs web resmi Kemenkeu, BPKD, atau LKPP untuk mencari data dan informasi terkait APBN/APBD. Bisa juga simulasi rapat pembahasan anggaran kelas.
Wawancara (Opsional/Virtual): Peserta didik dapat mencari informasi tambahan atau melakukan wawancara singkat (jika memungkinkan dan relevan) dengan pejabat keuangan daerah (BPKD), atau pelaku usaha yang terdampak kebijakan fiskal.
Diskusi Kelompok: Pembentukan kelompok kecil untuk membahas konsep, menganalisis data, merancang proyek, dan mempresentasikan hasil.
Presentasi Proyek: Peserta didik akan mempresentasikan hasil analisis data APBN/APBD.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (PPKn, Matematika), guru BK (untuk isu karir di bidang keuangan publik).
Lingkungan Luar Sekolah: Kantor Kementerian Keuangan (via website), Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) setempat (via website/infografis), para ahli ekonomi (via artikel/video), orang tua yang bekerja di sektor keuangan atau pemerintahan.
Masyarakat: Data publik dari lembaga statistik (BPS) dan lembaga pengawas keuangan (BPK).
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang kondusif untuk diskusi, kerja kelompok, dan presentasi.
Ruang Virtual: Pemanfaatan platform Google Classroom sebagai pusat informasi, forum diskusi, pengumpulan tugas, dan sumber belajar tambahan.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Akses ke e-book, jurnal ilmiah, artikel berita ekonomi, dan video pembelajaran terkait APBN/APBD.
Forum Diskusi Daring: Diskusi aktif di Google Classroom atau platform lain untuk berbagi pemahaman, menanggapi isu-isu terkini, dan menjawab pertanyaan.
Penilaian Daring: Penggunaan Google Forms untuk kuesioner, tes diagnostik, dan tes formatif.
Gamifikasi Pembelajaran: Penggunaan Kahoot! atau Mentimeter untuk kuis interaktif, polling pendapat, atau brainstorming ide.
Situs Web Resmi: Kemenkeu.go.id, BPKD.go.id, BPS.go.id untuk data dan laporan keuangan.
Infografis/Visualisasi Data: Mencari dan menganalisis infografis APBN/APBD yang sering dirilis oleh media atau lembaga pemerintah.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved