Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 SMA, Unit 7 Aktivitas Kebugaran Berkaitan Keterampilan

Pengetahuan Awal: Peserta didik diharapkan telah memiliki pemahaman dasar tentang komponen kebugaran jasmani (daya tahan, kekuatan,

Freepik
MODUL AJAR PJOK - Ilustrasi olahraga. Contoh Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 SMA, Unit 7 Aktivitas Kebugaran Berkaitan Keterampilan 

Pada akhir Fase F, peserta didik menerapkan dan mengevaluasi keterampilan gerak spesifik, konsep gerak, dan strategi gerak dalam berbagai situasi gerak baru yang menantang untuk meningkatkan kinerja gerak. Peserta didik memeragakan dan mengevaluasi fair play, perilaku etis, pendekatan kepemimpinan, dan strategi kolaborasi dalam berbagai konteks gerak. Mereka mengevaluasi efektivitas strategi peningkatan partisipasi dan aktivitas kebugaran untuk kesehatan.
Capaian Pembelajaran setiap elemen adalah sebagai berikut.

Elemen dan Capaian Pembelajaran

Terampil Bergerak: Peserta didik merancang, menerapkan, dan menghaluskan keterampilan gerak spesifik di dalam berbagai situasi gerak yang menantang. Peserta didik menciptakan dan mengembang-kan strategi gerak untuk mendapatkan keberhasilan capaian keterampilan gerak melintasi berbagai situasi gerak yang menantang. Peserta didik menerapkan konsep gerak di dalam situasi gerak baru yang menantang dan menganalisis dampak tiap konsep pada capaian keterampilan gerak.

Belajar melalui Gerak: Peserta didik mentransfer dan mengadaptasi strategi gerak yang telah dikuasai dalam situasi gerak yang berbeda. Peserta didik memeragakan fair play dan mengevaluasi pengaruh perilaku etis terhadap capaian aktivitas jasmani bagi individu dan kelompok. Peserta didik merencanakan, menerapkan, dan menyempurnakan strategi pengambilan keputusan dalam kerja tim yang mempertunjukkan keterampilan kepemimpinan dan kolaborasi.

Bergaya Hidup Aktif: Peserta didik berpartisipasi dalam aktivitas kebugaran dan menginvestigasi dampak partisipasi yang teratur terhadap kesehatan. Peserta didik berpartisipasi dalam aktivitas kebuga-ran di luar ruang dan /atau lingkungan alam, dan merancang strategi peningkatan pemanfaatannya. Peserta didik merancang strategi peningkatan aktivitas kebugaran untuk kesehatan.

Memilih Hidup yang Menyehatkan: Peserta didik mengevaluasi risiko kesehatan akibat gaya hidup dan tindakan pencegahan melalui aktivitas jasmani serta mempromosikannya menggunakan berbagai media. Peserta didik mengevaluasi pilihan makanan sehat berdasarkan analisis kandungan gizi sesuai kebutuhan aktivitas jasmani. Peserta didik mempraktikkan pertolongan pertama sesuai prinsip dan prosedur operasional standar (POS) untuk mengelola situasi yang mengancam kesehatan dan keselamatan sendiri atau orang lain.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN

Biologi: Konsep fisiologi tubuh, sistem otot, sistem kerangka, sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah yang mendukung pemahaman tentang respons tubuh terhadap latihan fisik.
Matematika: Perhitungan denyut nadi, durasi latihan, intensitas latihan, dan interpretasi data hasil tes kebugaran.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): Konsep-konsep fisika seperti gaya, gerak, dan energi dalam konteks aktivitas fisik.
Seni Budaya: Koreografi dan ekspresi gerak dalam aktivitas yang membutuhkan koordinasi dan kelincahan (misalnya, senam irama).
Pendidikan Kewarganegaraan: Nilai-nilai sportivitas, kerjasama, dan penghargaan terhadap keberagaman.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (2 x 45 menit): Pemahaman Konsep dan Pengukuran Kebugaran Berkaitan Keterampilan
Peserta didik dapat menganalisis konsep daya ledak, kelincahan, dan keseimbangan dalam konteks kebugaran jasmani dengan benar.
Peserta didik dapat menjelaskan prosedur tes pengukuran daya ledak (misalnya, standing broad jump), kelincahan (misalnya, shuttle run), dan keseimbangan (misalnya, stork stand test) dengan tepat.
Peserta didik dapat melakukan tes pengukuran daya ledak, kelincahan, dan keseimbangan dengan teknik yang benar dan jujur.
Pertemuan 2 (2 x 45 menit): Latihan Peningkatan Kebugaran Berkaitan Keterampilan (Daya Ledak & Kelincahan)
Peserta didik dapat merancang variasi bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dengan kreatif.
Peserta didik dapat merancang variasi bentuk latihan untuk meningkatkan kelincahan dengan kreatif.
Peserta didik dapat melakukan berbagai bentuk latihan peningkatan daya ledak otot tungkai dan kelincahan dengan teknik yang benar dan penuh tanggung jawab.
Pertemuan 3 (2 x 45 menit): Latihan Peningkatan Kebugaran Berkaitan Keterampilan (Keseimbangan & Koordinasi) dan Penyusunan Program Latihan
Peserta didik dapat merancang variasi bentuk latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi dengan kreatif.
Peserta didik dapat melakukan berbagai bentuk latihan peningkatan keseimbangan dan koordinasi dengan teknik yang benar dan penuh tanggung jawab.
Peserta didik dapat menyusun program latihan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan secara sederhana dan personal berdasarkan hasil tes awal.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Penerapan konsep daya ledak, kelincahan, dan keseimbangan dalam permainan olahraga sehari-hari (misalnya, bulutangkis, sepak bola, bola basket).
Manfaat aktivitas kebugaran berkaitan keterampilan untuk mendukung mobilitas lansia atau pekerjaan yang membutuhkan gerak presisi.
Pengembangan program latihan kebugaran individual untuk persiapan mengikuti kegiatan fisik tertentu (misalnya, lari maraton mini sekolah, lomba gerak jalan).

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK:
Model Pembelajaran: Project-Based Learning (PBL) atau Discovery Learning yang diintegrasikan dengan pendekatan Deep Learning.
Strategi: Diferensiasi konten (menyediakan berbagai sumber belajar), proses (memberikan pilihan aktivitas), dan produk (memberikan kebebasan dalam menyajikan hasil). Menggunakan strategi kooperatif untuk menumbuhkan kolaborasi.
Metode: Diskusi kelompok, demonstrasi, praktik langsung, permainan, peer teaching, presentasi.

KEMITRAAN PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru PJOK sebagai fasilitator, rekan sejawat (peserta didik) sebagai mitra belajar, fasilitas olahraga sekolah (lapangan, alat-alat kebugaran).
Lingkungan Luar Sekolah: Jika memungkinkan, mengundang praktisi olahraga atau pelatih kebugaran sebagai narasumber. Pemanfaatan taman kota atau fasilitas umum yang mendukung aktivitas fisik.
Masyarakat: Mengajak peserta didik untuk mengamati aktivitas kebugaran di lingkungan sekitar (misalnya, senam di taman, kegiatan klub olahraga).

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved