Mimbar Jumat
Sejarah Iblis: Dari Kemuliaan hingga Permusuhan Abadi dengan Manusia
Konsep kesombongan inilah yang menjadi titik balik tragis dalam sejarah Iblis, mengubahnya dari makhluk mulia menjadi terkutuk.
Strateginya pun berlapis, menyesuaikan dengan kelemahan masing-masing individu. Mulai dari godaan halus hingga terang-terangan, Iblis memanfaatkan setiap celah kelemahan manusia.
Ia mempelajari karakter, kecenderungan, dan titik lemah setiap orang, lalu mendekati mereka dari celah-celah tersebut. Bagi orang yang cinta harta, ia goda dengan ketamakan; bagi orang yang alim, ia goda dengan rasa bangga diri; bagi orang yang miskin, ia goda dengan rasa putus asa.
Tidak ada manusia yang dianggap terlalu suci untuk tidak digoda, karena Iblis sendiri pernah berada di posisi yang mulia namun masih bisa jatuh.
Bisikan syaitan (waswas) merupakan senjata utama Iblis dalam menyesatkan manusia. Bisikan ini bekerja dengan cara yang halus dan bertahap, seringkali tanpa disadari oleh korbannya. Mekanisme bisikan syaitan dimulai dengan keraguan, kemudian berkembang menjadi keinginan, lalu menjadi niat, dan akhirnya menjadi tindakan.
Proses ini bisa berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada kekuatan iman seseorang dan sejauh mana ia melawan bisikan tersebut.
Iblis memiliki berbagai jebakan yang dirancang khusus sesuai dengan karakter dan kelemahan manusia. Jebakan-jebakan ini dirancang sedemikian rupa sehingga seringkali korban tidak menyadari bahwa dirinya sedang terperangkap.
Jebakan Kesombongan Spiritual adalah salah satu perangkap yang paling halus. Iblis sering menjebak orang yang beribadah dengan rasa bangga dan ujub. Perasaan "lebih religius" dari orang lain justru menjadi pintu masuk bagi Iblis untuk merusak nilai ibadah itu sendiri.
Orang yang terjerat jebakan ini akan merasa dirinya paling benar dan mudah merendahkan orang lain, padahal kesombongan spiritual adalah dosa yang tidak terampuni karena Iblis sendiri diusir akibat dosa ini.
Jebakan Keputusasaan adalah strategi lain yang sangat efektif. Setelah seseorang melakukan dosa, Iblis membisikkan perasaan putus asa dari rahmat Allah.
"Dosamu terlalu besar, tidak akan diampuni," bisiknya. Padahal, Allah Maha Pengampun dan menerima taubat siapa saja yang bersungguh-sungguh.
Jebakan ini membuat orang enggan bertaubat karena menganggap dosanya sudah terlalu berat. Jebakan Penundaan telah menjerumuskan banyak generasi.
"Bertaubatlah nanti saja, masih muda, nikmati hidup dulu," adalah bisikan yang membuat orang menunda-nunda kebaikan dan taubat. Iblis mengetahui bahwa kematian bisa datang kapan saja, sehingga dengan menunda taubat, peluang untuk mati dalam keadaan husnul khatimah menjadi kecil.
Meskipun godaan Iblis sangat kuat dan berlapis, manusia tidaklah sendirian dalam pertarungan ini. Allah telah memberikan berbagai senjata dan perlindungan untuk menghadapi setiap bentuk godaan Iblis.
Pertahanan spiritual yang kokoh dibangun melalui beberapa praktik dan kesadaran tertentu.
Pertama, Menguatkan Iman dan Ilmu merupakan benteng terkuat melawan godaan Iblis. Kedua, Banyak Mengingat Allah (dzikir) adalah senjata ampuh untuk melawan bisikan syaitan. Ketiga, Menjauhi Lingkungan yang Buruk adalah langkah preventif yang sangat efektif. Keempat, Berdoa Memohon Perlindungan kepada Allah adalah senjata spiritual yang paling ampuh.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.