Breaking News

Dosen Tewas di Kamar Hotel

Deretan Fakta Kematian Dosen Untag, AKBP Basuki Akui Hubungan, Penemuan Baru Obat-obatan di TKP

Berikut ini deretan fakta kematian DLL Dosen Untag Semarang yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tak layak.

Kolase Sripoku.com
FAKTA KEMATIAN - Kolase Sripoku.com AKBP Basuki (kiri) Olah TKP (kanan).Deretan Fakta Kematian Dosen Untag, AKBP Basuki Akui Hubungan 

"Untuk membuktikan keterangan itu, kami melakukan pemeriksaan kembali dan harus dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung. Sehingga kronologis ini benar-benar betul dapat kita runtut pasalan maupun kronologis awal komunikasi maupun hubungan asmara ini," jelasnya.

Artanto menyebut, selama menjalin hubungan asmara AKBP Basuki tinggal satu atap dengan korban.

Ketika peristiwa korban meninggal dunia, perwira menengah itu berada satu kamar dengan korban.

"Iya tahu ( detik-detik Kematian).Jadi AKBP B ini adalah saksi kunci dari penyelidikan peristiwa pidana maupun kode etik ini," jelasnya.

6. Dapat Peringatan dari Teman

AKBP Basuki yang awalnya mengelak memiliki hubungan spesial, kini justru mengakuinya.

Hal yang sama juga diungkap salah satu dosen yang merupakan kerabat DLL, Kastubi.

"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11) saat bertemu di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi. Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi, polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi dilansir dari WartakotaLife Minggu (23/11/2025).

Kastubi, sejak awal tahun 2024, sudah mengetahui hubungan dekat antara Levi dan AKBP Basuki.

Ia mengetahui awal hubungan mereka ketika melihat AKBP Basuki membantu menurunkan barang pribadi DLL selepas pulang dari luar kota pada sebuah acara fakultas.

"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat, tapi ada saksi lainnya," paparnya.

Tidak hanya sekali itu saja, AKBP Basuki menunjukkan batang hidungnya di kampus Untag untuk menjemput DLL pada awal tahun 2025 selepas pulang tugas kampus dari Bali.

Kastubi lantas bertanya kepada DLL soal hubungan mereka.

Ketika itu, DLL menyampaikan, AKBP Basuki merupakan kekasihnya.

"DLL bilang polisi itu namanya Basuki, pangkat AKBP. Saya bilang, kalau itu pacarnya, kok wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.

Mulai saat itu, Kastubi mengingatkan kepada DLL agar lebih berhati-hati.

"DLL sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya. Maka saya ingatkan hati-hati pacaran dengan polisi. Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional. Ketika pacarnya, semisal jalan dengan laki-laki lain, tiba-tiba mengamuk," terangnya.

Selain mengingatkan terkait hal itu, Kastubi mengingatkan pula keberadaan AKBP Basuki yang telah berkeluarga.

Hubungan pria dan wanita tanpa ikatan pernikahan tinggal satu atap saja sudah salah.

Apalagi, Basuki, pria yang berprofesi sebagai polisi ini sudah berkeluarga.

"Kata DLL, AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.

Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi DLL.

Menurut Kastubi, DLL dari dulu memang mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidupnya.

Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, korban menjalin asmara pula dengan seorang polisi, tetapi hubungan itu kandas.

"DLL senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.

Ia sengaja mengungkap fakta ini karena ingin mencari kebenaran material agar informasi yang tersebar tidak sepotong-sepotong.

"Jadi tidak ada maksud untuk menyudutkan atau memfitnah seseorang," ujarnya.

7. Hubungan tak Diketahui Keluarga

Kuasa hukum keluarga DLL, Zainal Abidin Petir, mengungkap pihak keluarga sama sekali tidak mengetahui hubungan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang itu dengan mantan Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jawa Tengah (Jateng) AKBP Basuki.

Zainal Abidin Petir mengungkap selama ini pihak keluarga sama sekali tak mengetahui apakah DLL dan AKBP Basuki memiliki hubungan.

Namun, pihak keluarga kemudian mulai menaruh curiga setelah mengetahui DLL masuk dalam daftar keluarga dalam kartu keluarga (KK) AKBP Basuki.

Padahal, AKBP Basuki masih memiliki seorang istri dan anak.

"Jadi sampai saat ini keluarga tidak tahu apakah ada hubungan asmara atau hubungan khusus."

"Hanya mulai menebak-nebak, karena kok sampai satu KK, sementara dia (AKBP B) masih ada istri dan satu anak," kata Zainal dilansir dari Kompas TV.

Kecurigaan keluarga lalu berlanjut setelah ditemukan bahwa DLL dan AKBP Basuki tinggal satu kamar.

Pihak keluarga lantas bertanya-tanya apakah keduanya memang memiliki hubungan asmara.

Zainal menambahkan DLL selama ini hanya memiliki dua orang kakak, sementara kedua orang tuanya telah meninggal dunia.

Kedua kakak DLL juga sama sekali tak pernah mendengar hubungan asmara sang adik dengan seorang polisi.

"Kedua ditemukan satu kamar, nah ini mulai ada kecurigaan apakah ada hubungan asmara. Jadi sama sekali keluarga yang ada di Purwokerto, maupun kakaknya yang ada di Jakarta, bapak-ibu kan sudah meninggal ini."

"Tinggal kakaknya saja, karena saudaranya hanya dua di Jakarta. Jadi sama sekali tidak pernah mendengar ada pacaran dengan seorang polisi, itu tidak pernah. Tidak mendengar itu," kata Zainal.

8. Pengakuan Mahasiswa

Kesaksian juga diungkap oleh salah satu mahasiswa DLL sebelum sang dosen meninggal dunia.

Ia mengaku, DLL pernah cerita soal sosok AKBP B kepadanya. 

"Saya adalah mahasiswa bimbingan skripsi beliau (korban), nah beliau pernah cerita kepada saya soal polisi berpangkat AKBP ini," ujar Jansen, dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (19/11/2025).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang itu melanjutkan ceritanya.

Ia menyebut DLL belum menikah alias single, sedangkan AKBP sudah berkeluargan. 

Meski demikian, Jansen tidak mengetahui secara pasti seperti apa hubungan keduanya.

"Korban merupakan perempuan lajang, sebaliknya polisi ini sudah berkeluarga," jelasnya.

Terakhir, Jansen meminta polisi mengutus tuntas kasus kematian dosennya itu.

Ia berharap tidak ada pihak-pihak yang menutupi meski ikut terseret oknum polisi berpangkat AKBP. 

"Kami harap kasus ini dibuka secara terang benderang tanpa ada kesan kepolisian melindungi oknum atau institusi tertentu," tandasnya.

Awal Kasus

Diketahui DLL sendiri ditemukan tewas tanpa busana di sebuah kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025).

Saat itu Kondisi D cukup memperihatinkan.

Pasalnya saat ditemukan D dalam kondisi terlentang tanpa busana di kamar 210 hotel.

Saat jasad ditemukan, AKBP B berada di dalam kamar bersama korban.

Kondisi tubuh D saat itu disebut memperlihatkan darah keluar dari hidung, mulut, dan area intim.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved