Dosen Tewas di Kamar Hotel
Deretan Fakta Kematian Dosen Untag, AKBP Basuki Akui Hubungan, Penemuan Baru Obat-obatan di TKP
Berikut ini deretan fakta kematian DLL Dosen Untag Semarang yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tak layak.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Yandi Triansyah
Ringkasan Berita:
- DLL, dosen Untag Semarang, ditemukan meninggal tanpa busana di kamar kostel. Autopsi sementara menyebut pecah jantung akibat aktivitas berlebihan
- AKBP Basuki berada di kamar saat korban ditemukan, menjadi saksi kunci, serta mengakui memiliki hubungan selama 5 tahun dan tinggal satu atap dengan DLL
- Keluarga mengaku tidak mengetahui hubungan DLL dengan Basuki
SRIPOKU.COM - Berikut ini deretan fakta kematian DLL Dosen Untag Semarang yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tanpa busana Senin (17/11/2025) sore hari.
Saat itu Kepala Subdirektorat Pengendalian Massa (Kasubdit Dalmas) Direktorat Samapta Polda Jateng, AKBP Basuki diketahui berada di kamar yang sama dengan DLL.
Baca juga: 5 Tahun Tinggal Bersama, AKBP Basuki Belum Cerai dengan Istri Sah, Dosen Untag sempat Diperingati
Lantaran hal itu, AKBP Basuki kini menjadi saksi kunci kematian DLL.
AKBP sendiri saat ini sedang menjalani masa tahanan selama 20 hari lantaran terbukti melanggar kode etik.
Dilansir Sripoku.com dari berbagai sumber, berikut deretan fakta kematian DLL:
1. Ditemukan Dalam Kondisi tanpa Busana
DLL ditemukan tewas tanpa busana di kamar nomor 210 kos-hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025) sore.
Saksi kunci dalam kematian dosen Levi adalah Kepala Subdirektorat Pengendalian Massa (Kasubdit Dalmas) Direktorat Samapta Polda Jateng, AKBP Basuki.
Perwira menengah kepolisian tersebut berada di samping DLL ketika menghembus nafas terakhir.
2. Hasil Autopsi
Hasil autopsi yang diterima secara lisan menyatakan korban alami pecah jantung.
Kondisi tersebut akibat aktivitas berlebihan korban sebelum ditemukan meninggal dunia tanpa busana di kamar 210 kostel tersebut.
Dari hasil autopsi, pihak rumah sakit menyebutkan,tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban .
Namun, korban disebut melakukan aktivitas berat sehingga jantungnya pecah sebelum meninggal dunia.
"Hasilnya infonya tidak ada tindakan kekerasan tapi ada indikasi kegiatan yang berlebihan dan jantungnya sobek. Kami tidak tidak tahu aktivitas berlebihan seperti apa sampai kondisi tubuh korban telanjang dan jantung sobek, ini yang perlu polisi usut tuntas," ujar Kerabat korban, Tiwi dilansir dari TribunJateng.
Tiwi menyebut, polisi perlu melakukan penyelidikan soal keberadaan polisi berpangkat AKBP yang berada di lokasi kejadian bersama korban.
Ia juga mendapatkan informasi, polisi tersebut yang mengantarkan korban ke rumah sakit sebelum meninggal dunia.
"Korban ketika periksa di rumah sakit itu tensi darah tinggi, gula darah tinggi, dilarang aktivitas berlebihan. Namun, kenapa Nanda (korban) bisa melakukan aktivitas berlebihan, adanya polisi di lokasi kejadian sebelum korban meninggal perlu diselidiki," katanya.
Sementara itu dari pengakuan AKBP Basuki, ia sempat mengantar DLL ke rumah sakit.
Hasil rekam medis terakhir di rumah sakit, tercatat tensi darah darah DLL sekitar 190 milimeter air raksa dan gula darah 600 miligram per desiliter.
3. Banyak Obat-obatan di TKP
Terbaru, penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk kedua kalinya, Sabtu (22/11/2025).
Dari olah TKP kedua, penyidik menemukan obat-obatan dari lokasi kejadian.
Belum diketahui pasti obat-obatan apa yang diamankan polisi dari lokasi kejadian.
Kini obat-obatan yang ditemukan diserahkan ke tim Laboratorium Forensik Polda Jateng untuk diteliti.
Selain obat-obatan, polisi pun mengamankan barang lain dari lokasi kejadian.
4. Hubungan AKBP Basuki
Sementara itu, sempat membantah memiliki hubungan spesial dengan DLL, akhirnya AKBP Basuki memberikan pengakuan.
AKBP Basuki mengakui hubungannya dengan DLL yang sudah terjalin 5 tahun lamanya.
Saat ditemukan meninggal dunia, DLL sendiri dalam kondisi memprihatinkan.
Kondisi tubuh D saat itu disebut memperlihatkan darah keluar dari hidung, mulut, dan area intim dan tanpa busana.
Saat jasad ditemukan, AKBP Basuki berada di dalam kamar bersama korban.
Lantaran itu hubungan AKBP Basuki dan DLL pun menjadi sorotan.
Dari hasil pemeriksaan akhirnya AKBP Basuki mengaku jika hubungan tersebut dimulai pada tahun 2020 atau sejak pandemi terjadi.
Bahkan nama dosen muda itu sudah dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga (KK) dengan status family lain bersama istri dan satu anak Basuki.
Hal tersebut disampaikan AKBP Basuki kepada penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng.
"Iya, mereka ada hubungan itu (asmara) dan mereka tinggal satu rumah. Ini dibuktikan dari keterangan AKBP B saat dilakukan penyelidikan oleh Propam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto kepada Tribun, di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Kamis (20/11/2025) melansir dari Tribunjateng.com.
5. AKBP Basuki Langgar Kode Etik
Bidpropam memberikan sanksi kepada AKBP Basuki untuk ditahan selama 20 hari mulai 19 November hingga 8 Desember 2025.
Penahanan tersebut diambil karena Basuki yang merupakan Kepala Subdirektorat Pengendalian Massa Dalmas Direktorat Samapta Polda Jateng itu melakukan pelanggaran berat yakni sudah berkeluarga tetapi masih menjalin hubungan dengan wanita lain.
"Pelanggarannya adalah yang bersangkutan tinggal dengan wanita tanpa ikatan perkawinan yang sah. Perbuatan AKBPB ini adalah merupakan pelanggaran kode etik yang berat karena menyangkut masalah kesusilaan dan perilaku di masyarakat," imbuh Artanto.
Hubungan itu, lanjut Artanto, sudah dijalani antara AKBP Basuki dengan korban sejak tahun 2020.
Diketahui saat itu tengah terjadi wabah pandemi di Indonesia sehingga banyak yang tidak keluar rumah.
Namun, keterangan itu baru sepihak dari Basuki.
"Untuk membuktikan keterangan itu, kami melakukan pemeriksaan kembali dan harus dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung. Sehingga kronologis ini benar-benar betul dapat kita runtut pasalan maupun kronologis awal komunikasi maupun hubungan asmara ini," jelasnya.
Artanto menyebut, selama menjalin hubungan asmara AKBP Basuki tinggal satu atap dengan korban.
Ketika peristiwa korban meninggal dunia, perwira menengah itu berada satu kamar dengan korban.
"Iya tahu ( detik-detik Kematian).Jadi AKBP B ini adalah saksi kunci dari penyelidikan peristiwa pidana maupun kode etik ini," jelasnya.
6. Dapat Peringatan dari Teman
AKBP Basuki yang awalnya mengelak memiliki hubungan spesial, kini justru mengakuinya.
Hal yang sama juga diungkap salah satu dosen yang merupakan kerabat DLL, Kastubi.
"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11) saat bertemu di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi. Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi, polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi dilansir dari WartakotaLife Minggu (23/11/2025).
Kastubi, sejak awal tahun 2024, sudah mengetahui hubungan dekat antara Levi dan AKBP Basuki.
Ia mengetahui awal hubungan mereka ketika melihat AKBP Basuki membantu menurunkan barang pribadi DLL selepas pulang dari luar kota pada sebuah acara fakultas.
"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat, tapi ada saksi lainnya," paparnya.
Tidak hanya sekali itu saja, AKBP Basuki menunjukkan batang hidungnya di kampus Untag untuk menjemput DLL pada awal tahun 2025 selepas pulang tugas kampus dari Bali.
Kastubi lantas bertanya kepada DLL soal hubungan mereka.
Ketika itu, DLL menyampaikan, AKBP Basuki merupakan kekasihnya.
"DLL bilang polisi itu namanya Basuki, pangkat AKBP. Saya bilang, kalau itu pacarnya, kok wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.
Mulai saat itu, Kastubi mengingatkan kepada DLL agar lebih berhati-hati.
"DLL sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya. Maka saya ingatkan hati-hati pacaran dengan polisi. Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional. Ketika pacarnya, semisal jalan dengan laki-laki lain, tiba-tiba mengamuk," terangnya.
Selain mengingatkan terkait hal itu, Kastubi mengingatkan pula keberadaan AKBP Basuki yang telah berkeluarga.
Hubungan pria dan wanita tanpa ikatan pernikahan tinggal satu atap saja sudah salah.
Apalagi, Basuki, pria yang berprofesi sebagai polisi ini sudah berkeluarga.
"Kata DLL, AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.
Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi DLL.
Menurut Kastubi, DLL dari dulu memang mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidupnya.
Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, korban menjalin asmara pula dengan seorang polisi, tetapi hubungan itu kandas.
"DLL senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.
Ia sengaja mengungkap fakta ini karena ingin mencari kebenaran material agar informasi yang tersebar tidak sepotong-sepotong.
"Jadi tidak ada maksud untuk menyudutkan atau memfitnah seseorang," ujarnya.
7. Hubungan tak Diketahui Keluarga
Kuasa hukum keluarga DLL, Zainal Abidin Petir, mengungkap pihak keluarga sama sekali tidak mengetahui hubungan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang itu dengan mantan Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jawa Tengah (Jateng) AKBP Basuki.
Zainal Abidin Petir mengungkap selama ini pihak keluarga sama sekali tak mengetahui apakah DLL dan AKBP Basuki memiliki hubungan.
Namun, pihak keluarga kemudian mulai menaruh curiga setelah mengetahui DLL masuk dalam daftar keluarga dalam kartu keluarga (KK) AKBP Basuki.
Padahal, AKBP Basuki masih memiliki seorang istri dan anak.
"Jadi sampai saat ini keluarga tidak tahu apakah ada hubungan asmara atau hubungan khusus."
"Hanya mulai menebak-nebak, karena kok sampai satu KK, sementara dia (AKBP B) masih ada istri dan satu anak," kata Zainal dilansir dari Kompas TV.
Kecurigaan keluarga lalu berlanjut setelah ditemukan bahwa DLL dan AKBP Basuki tinggal satu kamar.
Pihak keluarga lantas bertanya-tanya apakah keduanya memang memiliki hubungan asmara.
Zainal menambahkan DLL selama ini hanya memiliki dua orang kakak, sementara kedua orang tuanya telah meninggal dunia.
Kedua kakak DLL juga sama sekali tak pernah mendengar hubungan asmara sang adik dengan seorang polisi.
"Kedua ditemukan satu kamar, nah ini mulai ada kecurigaan apakah ada hubungan asmara. Jadi sama sekali keluarga yang ada di Purwokerto, maupun kakaknya yang ada di Jakarta, bapak-ibu kan sudah meninggal ini."
"Tinggal kakaknya saja, karena saudaranya hanya dua di Jakarta. Jadi sama sekali tidak pernah mendengar ada pacaran dengan seorang polisi, itu tidak pernah. Tidak mendengar itu," kata Zainal.
8. Pengakuan Mahasiswa
Kesaksian juga diungkap oleh salah satu mahasiswa DLL sebelum sang dosen meninggal dunia.
Ia mengaku, DLL pernah cerita soal sosok AKBP B kepadanya.
"Saya adalah mahasiswa bimbingan skripsi beliau (korban), nah beliau pernah cerita kepada saya soal polisi berpangkat AKBP ini," ujar Jansen, dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (19/11/2025).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang itu melanjutkan ceritanya.
Ia menyebut DLL belum menikah alias single, sedangkan AKBP sudah berkeluargan.
Meski demikian, Jansen tidak mengetahui secara pasti seperti apa hubungan keduanya.
"Korban merupakan perempuan lajang, sebaliknya polisi ini sudah berkeluarga," jelasnya.
Terakhir, Jansen meminta polisi mengutus tuntas kasus kematian dosennya itu.
Ia berharap tidak ada pihak-pihak yang menutupi meski ikut terseret oknum polisi berpangkat AKBP.
"Kami harap kasus ini dibuka secara terang benderang tanpa ada kesan kepolisian melindungi oknum atau institusi tertentu," tandasnya.
Awal Kasus
Diketahui DLL sendiri ditemukan tewas tanpa busana di sebuah kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025).
Saat itu Kondisi D cukup memperihatinkan.
Pasalnya saat ditemukan D dalam kondisi terlentang tanpa busana di kamar 210 hotel.
Saat jasad ditemukan, AKBP B berada di dalam kamar bersama korban.
Kondisi tubuh D saat itu disebut memperlihatkan darah keluar dari hidung, mulut, dan area intim.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
| 5 Tahun Tinggal Bersama, AKBP Basuki Belum Cerai dengan Istri Sah, Dosen Untag sempat Diperingati |
|
|---|
| NASEHATI Dosen Levi yang Pacaran Sama AKBP Basuki, 'Saya Keceplosan Hati-hati Pacaran dengan Polisi' |
|
|---|
| Idamkan Polisi, Dosen Untag tak Peduli Omongan Orang, Nekat Jalin Hubungan Terlarang dengan AKBP B |
|
|---|
| PERLAKUAN Manis AKBP B ke Dosen Untag di Kampus, Senior Bongkar Perjalanan Cinta DLL, Idamkan Polisi |
|
|---|
| AKBP B dan Istri Ternyata Sudah Pisah Ranjang, Dosen Untag Acuhkan Peringatan Rekan Sejawat 'Ngamuk' |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Deretan-Fakta-Kematian-Dosen-Untag-AKBP-Basuki-Akui-Hubungan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.