Dosen Tewas di Kamar Hotel
Untag Semarang Turun Tangan Kawal Kematian Dosen Dwinanda, Rentang Waktu 9 Jam Disorot
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang tempat Dwinanda bekerja membentuk tim hukum mengawal kematian dosen mereka.
Ringkasan Berita:
- Alasan Untag Semarang bentuk tim hukum kawal kasus kematian dosen Dwinanda.
- Jeda sembilan jam antara pertama kali jasad Dwinanda ditemukan dengan kabar yang diterima universitas dianggap janggal.
- Sejumlah bukti digital yang menurut Untag Semarang hingga kini belum diekspos ke publik.
SRIPOKU.COM - Dwinanda Linchia Levi (35) diduga kuat tewas karena sakit.
Dugaan itu didapat berdasarkan hasil autopsi yang juga sudah diterima keluarga secara lisan.
Meski demikian, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang tempat Dwinanda bekerja tidak serta merta menerima.
Universitas yang berlokasi di Jalan Pawiyatan Luhur, Bendan Duwur, Semarang itu sudah membentuk tim hukum mengawal penyelidikan kematian Dwinanda.
Anggota Tim Hukum Untag, Edi Prananto, mengatakan satu hal yang mereka soroti adalah jeda waktu sembilan jam dari pertama kali Dwinanda dilaporkan tewas hingga kabar yang diterima pihak universitas.
Menurutnya, jeda waktu itu memunculkan dugaan yang harus diuji secara hukum.
“Kami ingin memastikan seluruh proses tidak berhenti di satu titik, tetapi ditangani secara menyeluruh hingga benar-benar terang,” kata Edi.
Edi menambahkan pemeriksaan forensik, termasuk digital forensik, penting untuk menelusuri rekam jejak komunikasi Levi, aktivitas terakhir di lokasi, serta pihak-pihak yang sempat berinteraksi dengannya.
Tim hukum juga menyoroti penempatan AKBP Basuki di penempatan khusus (patsus) oleh Propam Polda Jawa Tengah.
Menurut tim hukum, keterlibatan AKBP perlu ditelusuri karena diduga terkait penyelidikan kematian Levi.
“Kami tidak bisa begitu saja percaya pada hasil visum luar maupun dalam. Tujuan tim hukum ini dibentuk untuk mengawal dan menuntut kebenaran secara objektif dan materiil,” kata anggota tim hukum lainnya, Kastubi.
Baca juga: Fakta Pilu Dosen Untag Ditemukan Tewas di Hotel, Sudah Lama Yatim Piatu, Disayangi Mahasiswa
Dwinanda Disayangi Mahasiswa
Dwinanda termasuk sosok dosen yang disayangi mahasiswanya.
Ini terbukti dengan adanya unjuk rasa di Polda Jateng pada Rabu (19/11/2025), dua hari setelah Dwinanda ditemukan tewas.
Mahasiswa meminta penyelidikan transparan dan terus mendalami dugaan keterlibatan AKBP Basuki.
Kini, pihak kampus juga tidak tinggal diam, mereka membentuk tim hukum mengawal kasus kematian Dwinanda.
Ini bukti bahwa semasa hidupnya Dwinanda disayang banyak pihak.
Levi diketahui sudah mengajar di Untag Semarang sejak 2022.
ia tinggal di kosan hotel tak jauh dari lokasi Untag Semarang.
Artikel ini tayang di Kompas.com
| Dua Wanita Lain di Kartu Keluarga AKBP Basuki, Dwinanda Dosen Untag Masuk Jadi Anggota Keluarga |
|
|---|
| Ekspresi Panik AKBP B saat Dosen Untag Ditemukan tak Bernyawa, Hapus Pesan yang Dikirim ke Keluarga |
|
|---|
| SIKAP Aneh AKBP Basuki saat Polisi Olah TKP Kematian DLL Dibongkar, Minta Laptop dan HP Dosen Untag |
|
|---|
| Akhirnya Terungkap Penyebab Dosen Untag Meninggal Dunia, AKBP Basuki Akui Sekamar saat Kejadian |
|
|---|
| KAKAK Dosen Untag Samarang Bersuara, Dikirimi Foto Adik Tewas Berlumur Darah, Ngaku Tahu AKBP Basuki |
|
|---|
