Jeritan Minta Ampun Prada Lucky saat Dianiaya di Ruang Staf Intel, Tangis Sang Ibu Pecah

Ruang sidang Pengadilan Militer III-15 Kupang diselimuti suasana haru yang memilukan pada hari Senin (3/11/2025). 

Editor: Yandi Triansyah
POS-KUPANG.COM/ONONG BORO
MENANGIS - Ibu almarhum Prada Lucky Namo yaitu Sepriana Paulina Mirpey tak kuasa menahan tangis saat mendengar kesaksian dari saksi Pratu Petrus Kanisius Wae, Senin (3/11/2025) Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Mendengar Kesaksian Pratu Petrus Kanisius Wae, https://kupang.tribunnews.com/provinsi-ntt/938780/ibu-prada-lucky-tak-kuasa-menahan-tangis-saat-mendengar-kesaksian-pratu-petrus-kanisius-wae?utm_content=headline-second 

Ringkasan Berita:
  • Pratu Petrus Kanisius Wae sebagai saksi mendengar suara teriak bilang ‘ampun’ dari Prada Lucky, suara seperti dicambuk pakai selang. 
  • Kesaksian itu membuat Sepriana Paulina Mirpey, ibunda almarhum Prada Lucky Namo, tak kuasa menahan tangis dan harus meninggalkan ruang sidang.
  • Sementara itu, terdakwa Lettu Inf. Ahmad Faisal terlihat duduk tenang di samping penasihat hukumnya

 

SRIPOKU.COM - Ruang sidang Pengadilan Militer III-15 Kupang diselimuti suasana haru yang memilukan pada hari Senin (3/11/2025). 

Puncak emosi terjadi ketika saksi, Pratu Petrus Kanisius Wae, mengungkapkan kesaksian yang menggetarkan, membuat Sepriana Paulina Mirpey, ibunda almarhum Prada Lucky Namo, tak kuasa menahan tangis dan harus meninggalkan ruang sidang.

Sidang dengan nomor berkas 40-K/PM.III-15/AD/X/2025 ini mengadili terdakwa Lettu Inf. Ahmad Faisal atas dugaan penganiayaan yang berujung pada kematian Prada Lucky Namo. 
Sidang dipimpin oleh Majelis Hakim Militer Mayor Chk. Subiyatno, didampingi oleh dua hakim anggota.

Saksi yang dihadirkan, Pratu Petrus Kanisius Wae, yang saat kejadian bertugas sebagai Provos Kompi A, memberikan kesaksian kunci di hadapan majelis hakim, oditur, dan keluarga korban. 

Baca juga: Detik-detik Ibu Prada Lucky Keluar Sidang, Anaknya Sudah Minta Ampun tapi Terus Dicambuk

Dengan suara bergetar, ia menceritakan momen tragis yang ia lihat dan dengar di ruang staf Intel.

"Izin, saya mendengar suara teriak bilang ‘ampun’ dari almarhum. Suara seperti dicambuk pakai selang," ujar Pratu Petrus.

Kesaksian tersebut sontak mengubah suasana ruang sidang menjadi hening total. 

Anggota keluarga korban yang memenuhi ruang sidang tampak menundukkan kepala, diliputi kesedihan mendalam.

Mendengar detail kekejaman yang dialami putranya, ibunda almarhum Prada Lucky yang duduk di barisan tamu sidang tak mampu lagi membendung air matanya. 

Ia menangis tersedu-sedu hingga akhirnya harus didampingi anggota keluarga lainnya keluar dari ruangan.

Momen ini menjadi penguat dugaan bahwa tindakan kekerasan terus berlanjut terhadap almarhum, bahkan setelah korban berulang kali memohon ampun, hingga akhirnya berujung pada kematian Prada Lucky.

Di tengah suasana tegang, ruang sidang dipadati oleh kerabat dan keluarga yang menuntut keadilan. 
Sebagian dari mereka mengenakan kaus putih bertuliskan “Justice for Prada Lucky Namo” sebagai bentuk seruan keadilan. 

Sementara itu, terdakwa Lettu Inf. Ahmad Faisal terlihat duduk tenang di samping penasihat hukumnya, walau tatapan tajam ibunda Prada Lucky sempat tertuju padanya sebelum sang ibu meninggalkan ruangan.

Persidangan akan dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi berikutnya.

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Mendengar Kesaksian Pratu Petrus Kanisius Wae

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved