BEGINI Cara Polisi Bongkar Akting Amaq Saiun, Ayahnya Briptu Rizka yang Temukan Jasad Brigadir Esco

Ringkasan Berita:

• Brigadir Esco Fasca Rely ditemukan tewas di kebun belakang rumahnya di Lombok Barat pada 24 Agustus 2025.
• Istrinya, Briptu Rizka, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan, dibantu ayahnya Amaq Saiun dan beberapa anggota keluarga.
• Motif pembunuhan diduga karena masalah ekonomi, dan pelaku berusaha menyamarkan dari fakta sebenarnya.

SRIPOKU.COM – Misteri kematian Brigadir Esco Fasca Rely, seorang anggota intel di Polres Lombok Barat, akhirnya mulai terkuak setelah penyelidikan intensif dilakukan oleh kepolisian.

Fakta mengejutkan terungkap bahwa istri korban sendiri, Briptu Rizka Sintiyani, diduga kuat menjadi pelaku utama pembunuhan terhadap suaminya.

Briptu Rizka yang juga merupakan anggota kepolisian, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Lombok Barat.

Penetapan ini sontak mengejutkan masyarakat dan menjadi sorotan luas, mengingat profesi Rizka sebagai penegak hukum.

Tak hanya Rizka, ayah kandungnya, Amaq Saiun (50), juga ditetapkan sebagai tersangka atas keterlibatannya dalam menyembunyikan jenazah Brigadir Esco di kebun belakang rumah mereka di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, tempat di mana korban ditemukan pada 24 Agustus 2025.

Motif Pembunuhan Diduga Karena Masalah Ekonomi

Menurut penjelasan Wakapolres Lombok Barat, Kompol I Kadek Metria, pembunuhan terjadi pada Selasa, 19 Agustus 2025, setelah keduanya terlibat dalam pertengkaran yang dipicu oleh persoalan rumah tangga, khususnya terkait ekonomi.

“Pertengkaran berujung kekerasan, yang menyebabkan korban mengalami luka berat akibat benda tumpul dan senjata tajam,” ujar Metria dalam konferensi pers, Kamis (16/10/2025).

Brigadir Esco diketahui mengalami luka serius di kepala bagian belakang akibat pukulan benda tumpul, serta luka tusuk akibat senjata tajam berupa gunting, yang kini telah disita penyidik sebagai barang bukti.

Setelah korban meninggal, jenazahnya dibuang ke kebun belakang rumah dan dijerat dengan benang nilon untuk menyamarkan pembunuhan sebagai aksi bunuh diri.

Ayah, Ibu, dan Saudara Ikut Terlibat

Selain Briptu Rizka dan Amaq Saiun, beberapa anggota keluarga lainnya juga diduga ikut membantu menutupi kejadian.

Mereka adalah istri Saiun, Nuraini, serta anak laki-laki mereka, Dani.

Polisi menjerat para tersangka dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Rekayasa Kasus dan Kesaksian Palsu

Menariknya, Amaq Saiun sempat berakting tidak mengetahui apa-apa saat jasad menantunya ditemukan.

Ia mengaku secara tidak sengaja menemukan jasad Esco saat mencari ayam peliharaannya yang hilang.

Ia juga menyampaikan bahwa Esco dan Rizka tidak pernah memiliki konflik rumah tangga yang berarti.

Namun hasil penyidikan membuktikan sebaliknya bahwa Saiun terlibat aktif dalam menyembunyikan kejadian sebenarnya dan membantu anaknya, Briptu Rizka, dalam merekayasa tempat kejadian agar seolah-olah menantunya tewas bunuh diri.

“Setelah korban tewas, para tersangka berupaya menciptakan skenario bahwa kematian Brigadir Esco akibat bunuh diri dengan cara menggantung diri di kebun belakang,” ujar Kasatreskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata.

Barang Bukti Disita

Hingga saat ini, pihak kepolisian telah menyita senjata tajam berupa gunting, sementara benda tumpul yang digunakan untuk memukul korban masih dalam pencarian.

“Barang bukti yang kami amankan akan sangat penting dalam membuktikan keterlibatan para tersangka, termasuk motif dan peran masing-masing,” jelas AKP Eka.

Penyidik memastikan akan terus mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dan berupaya menghalangi proses hukum dalam kasus ini.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ayah Briptu Rizka Terseret Kasus Pembunuhan Sang Menantu Brigadir Esco, Ini Perannya