Kepsek Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat

Karir Walikota Arlan Tercoreng! Kena Sanksi Berat Pasca Terbukti Arogan Copot Kepsek Roni Ardiansyah

Kasus pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah oleh Walikota Prabumulih, Arlan kini diambil alih langsung Kemendagri

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Kompas.com
KARIR TERCORENG- Walikota Prabumulih, H Arlan. Karir Arlan tercoreng pasca terbukti arogan copot kepsek Roni. 

Sanksi ini juga, kata Mahendra, akan menjadi contoh bagi kepala daerah agar melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

"Ya, tentu. Kami ingatkan tadi sudah sampaikan sebagai seorang kepala daerah, selaku pejabat pemerintahan wajib mentaati ketentuan peraturan pendanaan yang berlaku," ucapnya.

Mahendra mengatakan, pelanggaran yang dilakukan Arlan adalah mencopot Kepsek SMP 1 Prabumulih tanpa prosedur yang jelas.

"Mutasi atau pemindahan jabatan saudara Roni Ardiansyah, Kepala SMPN 1 Prabumulih tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 28 Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 7 Tahun 2025 tentang penugasan guru sebagai Kepala Sekolah," imbuhnya.

Begitu juga pelanggaran terkait mekanisme pemberhentian Kepala Sekolah tidak dilakukan melalui aplikasi SIM KSP-SPK atau Sistem Informasi Manajemen Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan.

Potongan video Walikota Prabumulih, H Arlan, minta maaf atas ramainya kabar dirinya mencopot jabatan Roni ARdiansyah sebagai kepala sekolah.
Potongan video Walikota Prabumulih, H Arlan, minta maaf atas ramainya kabar dirinya mencopot jabatan Roni ARdiansyah sebagai kepala sekolah. (istimewa)

Arlan Minta Maaf

Setelah viral menuai hujatan, Arlan pun meminta maaf kepada masyarakat dan membenarkan isu yang menyebut pencopotan Roni karena menegur sang anak.

Saat itu anak Arlan disebut membawa mobil ke SMPN 1 Prabumulih dan mendapatkan teguran oleh Roni Ardiansyah.

Tak lama jabatan Roni pun langsung dicopot hingga sempat akan dimutasi ke sekolah lain.

Meski mutasi tersebut batal namun publik masih menanyakan apakah isu yang menyebut Arlan menegur Roni benar.

Akhirnya setelah beberapa hari kasus tersebut bergulir, Arlan mengakui kabar tersebut.

Arlan membeberkan kronologi kejadian. Menurutnya, insiden itu terjadi pada 5 September 2025, bertepatan dengan hari libur nasional.

Anaknya bersama teman-teman mengikuti latihan drum band yang jaraknya sekitar 150 meter dari sekolah. 

Akan tetapi saat itu kondisi Kota Prabumulih tengah diguyur hujan. Karena itulah sang anak membawa mobil ke sekolah.

"Pada hari itu hujan deras. Anak saya bersama teman-teman balik ke sekolahan. Anak saya ditelepon guru kalau mau turun bisa masuk lewat mobil. Anak saya diantar sopir, bukan dibawa sendiri. Mau masuk, tidak boleh, langsung dia keluar. Begitu dia keluar, selesai,” jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved