Brigadir Esco Ditemukan Tewas Terikat, Keluarga Desak Penyidik Gerak Cepat Kalau tak Mau TKP Dibakar
Brigadir Esco Faska Rely (29), anggota Intel Polsek Sekotong, ditemukan tewas. Keluarga mengaku masyarakat setempat sudah emosi.
SRIPOKU.COM - Brigadir Esco Faska Rely (29), anggota Intel Polsek Sekotong, ditemukan tewas pada Minggu (24/8/2025) siang.
Kini, lebih dari sepekan pasca temuan mayat, pihak keluarga mendesak penyidik dari Polda NTB untuk bergerak cepat menetapkan motif kematian.
Sebab, keluarga sudah kesulitan membendung emosi orang-orang terdekat korban.
Kakek Brigadir Esco, Miase, saat dikonfirmasi Tribun Lombok pada Senin (8/9/2025) mengatakan jika memang ada yang membunuh maka sudah seharusnya polisi gerak cepat menangkapnya.
"Supaya siapa yang misalkan dicurigai karena kita khawatir hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi di lapangan. Nah itu yang kita khawatirkan," kata Miase.
Baca juga: MISTERI Sapi Jantan Hitam yang Terikat di Belakang Rumah Warga Tanjung Lubuk OKI, Ini Kata Polisi!
Pihaknya mengaku kecewa melihat perkembangan kasus yang hingga saat ini belum terungkap penyebab hingga pelaku pembunuhan ini.
Ia menyebyut, banyak keluarga hingga masyarakat di Lombok Tengah ingin membakar tempat kejadian perkara (TKP) karena merasa kecewa pelaku tak kunjung ditemukan.
"Jadi saya sudah imbaukan kepada keluarga besar, keluarga banyak yang datang ke rumah supaya jangan sampai terjadi seperti ini (pembakaran). Karena dapat merugikan kita sendiri karena polisi juga akan kesulitan," ungkap Miase.
Sementara itu, ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi menerangkan, berdasarkan hasil olah TKP, hasil autopsi, dan penemuan barang bukti bahwa dugaan pembunuhan diduga terjadi di rumah korban.
Iapun beranggapan, pelaku pembunuhan tidak jauh dari orang-orang terdekat korban.
Samsul menyebut orang awam pun tanpa ilmu penyidik pasti akan berprasangka bahwa awal mula pembunuhan di rumah tersebut dan terduga pelaku tak akan jauh dari lokasi kejadian.
Baca juga: Sosok Nia, Gadis 18 Tahun Penjual Gorengan Tewas Terkubur Tanpa Busana dan Tangan Terikat di Padang
Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, saat dikonfirmasi Tribun Lombok hingga diberita diterbitkan belum menjawab pertanyaan wartawan.
Ditemukan terikat
Brigadir Esco ditemukan dalam kondisi tubuh membengkak, wajah rusak, dan leher terjerat tali di sebuah bukit belakang permukiman warga.
Semasa hidupnya, ia memiliki istri bernama Briptu Rizka Sintiyani, yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Lembar.
Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya membenarkan peristiwa tersebut.
Ia menyebut pihak kepolisian langsung bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) begitu menerima laporan dari warga.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa itu bermula sekitar pukul 11.30 Wita.
Amaq Siun (50), seorang warga setempat, pergi mencari ayam miliknya yang hilang di bukit belakang rumahnya.
Saat pencarian, ia dikejutkan oleh penemuan sosok laki-laki tergeletak terlentang di bawah pohon.
Ketika didekati, ternyata laki-laki tersebut sudah tidak bernyawa dengan leher terikat tali.
Kondisi wajahnya rusak dan tubuhnya membengkak.
Sontak, Amaq Siun segera memberi tahu warga sekitar dan melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dusun Nyiur Lembang, sebelum akhirnya diteruskan ke anggota jaga SPKT Polsek Lembar.
Tak lama berselang, petugas Polsek Lembar tiba di lokasi dan memastikan kebenaran laporan.
Selanjutnya, informasi diteruskan ke Unit Inafis Polres Lombok Barat.
Baca juga: Ada Lebam dan Luka di Tubuh Zakaria yang Ditemukan Tewas Terikat di Perbatasan Palembang-Banyuasin
Sekitar pukul 15.20 Wita, Tim Inafis Polres Lombok Barat bersama petugas lainnya tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP sekaligus mengevakuasi jenazah.
Kombes Pol Syarif Hidayat sebelumnya mengatakan, korban tewas diduga dianiaya yang berujung meninggal dunia.
Hal ini berdasarkan hasil autopsi jenazah Brigadir Esco, di mana ditemukan luka di sekujur tubuh akibat kekerasan.
"Ada dugaan kekerasan, iya (penganiayaan) mengakibatkan meninggal dunia," kata Syarif, Jumat, (29/8/2025).
Terkait dugaan pembunuhan berencana, Syarif mengatakan pihaknya masih mendalami terkait hal tersebut.
Untuk mengungkap kasus kematian janggal anggota Polsek Sekotong ini juga, polisi sudah memeriksa 23 orang saksi termasuk istri dan mertua dari Brigadir Esco.
Syarif juga mengatakan, pihaknya menggandeng Bareskrim Polri untuk mengungkap isi handphone Brigadir Esco, di mana ditemukan di saku saat olah tempat kejadian perkara (TKP) berlangsung.
"Mudah-mudahan itu ada titik terang, apa yang kami temukan di rumah korban itu ada hasilnya," kata Syarif.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Keluarga Berharap Polisi Segera Ungkap Pelaku Dugaan Pembunuhan Brigadir Esco
Instagram Misri Aktif, Teman Kencan Kompol Yogi Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi Unggah Story |
![]() |
---|
KEJANGGALAN Polisi Intel Pangkat Brigadir yang Ditemukan Meninggal di Kebun Warga, Tidak Ada Bau! |
![]() |
---|
POLISI Intel Pangkat Brigadir Ditemukan Meninggal di Bawah Pohon, Istrinya Bhabinkamtibmas di TKP |
![]() |
---|
Terkuak Pelaku Utama Kematian Brigadir Nurhadi, Misri Tetap Dijerat Pasal Pembunuhan |
![]() |
---|
Update Kematian Brigadir Nurhadi, Rekonstruksi di NTB Jadi Tontonan Bule, Adegan 42 Jadi Kunci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.