Satu Keluarga Dibunuh di Indramayu

Sosok Euis Menantu H Sahroni yang Ditemukan Tewas 1 Keluarga, Mantan Bupati Indramayu Sampai Berduka

Kabut duka masih menyelimuti Kelurahan Paoman, Indramayu, pasca-penemuan mengerikan lima anggota keluarga yang tewas

Editor: Yandi Triansyah
ninagustina1708/ Kompas.com/
FOTO BERSAMA - Mantan Bupati Indramayu, Nina Agustina foto bersama relawan dan salah satunya dengan Euis salah seorang korban pembunuhan yang ditemukan terkubur bersama keluarganya. danSuasana pemakaman 5 orang satu keluarga yang tewas diduga dibunuh saat dimakamkan di makam keluarga di Blok Nyi Resik Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (3/9/2025) 

SRIPOKU.COM – Kabut duka masih menyelimuti Kelurahan Paoman, Indramayu, pasca-penemuan mengerikan lima anggota keluarga yang tewas terkubur di belakang rumah mereka, Senin (1/9/2025).

Di tengah ratapan atas kekejian yang menimpa keluarga H. Sahroni (75), sorotan duka juga tertuju pada salah satu korban, Euis (40), sang menantu yang dikenal sebagai pribadi hangat dan seorang relawan yang bersemangat.

Tragedi yang merenggut nyawa H. Sahroni, anaknya Budi (45), Euis, dan kedua anak mereka yang masih balita (6 tahun dan 8 bulan), tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga tetapi juga bagi Mantan Bupati Indramayu, Nina Agustina.

Euis ternyata adalah salah satu wajah di balik barisan pendukung Nina selama kontestasi Pilkada Indramayu 2024.

Kabar penemuan jasad Euis bersama keluarganya dalam satu liang kubur menjadi pukulan telak bagi Nina.

Melalui unggahan media sosialnya, ia mengungkapkan keterkejutan dan duka cita yang mendalam.

"Saya sangat kaget ketika mengetahui kabar Euis ditemukan tewas bersama suami, kedua anaknya, serta mertuanya di rumah tempat tinggalnya," tulis Nina.

Baginya, Euis bukan sekadar nama dalam daftar pendukung, melainkan seorang pejuang yang gigih di lapangan.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir dan kenangan atas dedikasi Euis, sebuah karangan bunga dari Nina Agustina berdiri tegak di depan rumah duka, menjadi simbol ikatan yang tak terputus oleh maut.

Di mata keluarga, kepergian Euis dan keluarganya adalah sebuah kehilangan yang tak terkira.

"Semua merasa berat, bahwa korban ini orang baik, keluarga baik, jadi kami merasa kehilangan, apalagi ini kehilangan satu keluarga," ungkap Agus Suhendi (51), kerabat korban, dengan suara bergetar.

Agus mengenang keluarga H. Sahroni sebagai keluarga yang harmonis dan jauh dari konflik.

Hal ini diamini oleh keponakan Sahroni, Niko Hadimulya. Menurutnya, tidak pernah ada desas-desus masalah pribadi yang pelik. Komunikasi yang terjalin lebih sering seputar dunia usaha, mengingat H. Sahroni adalah seorang pengusaha yang dihormati di lingkungannya.

"Jika pun cerita, lebih seputar ajakan berbisnis saja," ujar Niko.

Hingga Rabu (3/9/2025), pihak Kepolisian Resor Indramayu masih bekerja keras mengungkap tabir misteri di balik pembunuhan sadis ini.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved