Berita Palembang

Aliran Sub DAS Bendung Palembang Dipenuhi Sampah Kiriman, Walikota: Ditindak Sesuai Aturan

Pemerintah Kota Palembang akan menerapkan tindakan tegas kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan termasuk ke sungai.

Penulis: Arief Basuki | Editor: tarso romli
sripoku.com/arief Basuki
PENUH SAMPAH - Tumpukan sampah rumah tangga kiriman yang menyebabkan pendangkalan dan bau tak sedap, terutama di sekitar aliran DAS Bendung di Sekip Tengah Palembang sudah hal lumrah saat memasuki musim hujan. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meski terdapat Peraturan Daerah (Perda) Kota Palembang Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Sampah melarang warga membuang sampah sembarangan, termasuk ke aliran sungai.

Faktanya masih banyak ditemukan tumpukan sampah di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) di kota Palembang.

Salah satunya di Sub DAS Sungai Bendung Palembang, meski saat ini sedang berlangsung pengerjaan proyek dan menjadi fokus utama Pemerintah Kota Palembang, bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWSS) Sumatera VIII untuk mengatasi masalah banjir.

Nyatanya tumpukan sampah rumah tangga kiriman yang menyebabkan pendangkalan dan bau tak sedap, terutama di sekitar aliran DAS Bendung Sekip Tengah Palembang, sudah hal lumrah saat memasuki musim hujan.

Warga sekitar yang berada di pinggiran Sub DAS tersebut, berharap ada tindakan nyata dari pemerintah kota, termasuk penindakan bagi warga yang masih membuang sampah.

"Sampah ini datang saat musim hujan, dan kebanyakan sampah rumah tangga yang dibuang di aliran Sub DAS," kata Dedek, Kamis (20/11/2025).

Dijelaskan Dedek, sampah- sampah itu terhenti di sekitaran dekat rumahnya, karena terhalang bambu yang dipasang untuk sampah terhenti.

"Kalau dulu ada semacam kerangkeng besi, tetapi kalau sekarang hanya bambu, dan jika sudah terkumpul nanti akan diambil pihak PU PR," terangnya.

Walikota Palembang Ratu Dewa mengatakan, Pemerintah kota (Pemkot) Palembang telah menerapkan Peraturan Daerah (Perda), terkait larangan membuang sampah sembarangan kepada masyarakat khususnya di tempat umum. 

Hal ini, terkait masih minimnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga tidak mengganggu aliran air hingga kenyamanan publik. 

Selain itu, hal tersebut bisa menekan timbulnya sampah yang ada di Palembang, yang dalam sehari bisa mencapai 1.420 ton. 

'Kita menerapkan Perda, khususnya buang sampah baseng- baseng (sembarangan), dan kita instruksikan kasat Pol PP untuk memantau warga yang membuang sampah sembarangan itu, " ucap Dewa.

Menurut Dewa dalam penindakan nanti pihaknya akan memberikan sosialisasi dan edukasi terlebih dahulu ke masyarakat, namun jika tetap melanggar akan diberikan tindakan sesuai aturan. 

"Satu kita berikan edukasi, kalaupun masih (buang sampah sembarangan) kita beri limit waktu, nanti kita terapkan baik berupa denda dan sebagainya sebagai efek jera," tegasnya.

Dalam memantau tindakan masyarakat itu, nantinya juga dikatakan Dewa pihaknya akan menyebar sejumlah CCTV di tempat-tempat tertentu.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved