Mata Siswi SD Lebam Usai Pulang Sekolah
Viral Ngaku Dianiaya, Orang Tua Siswi SDN 150 Palembang Alami Mata Merah Minta Maaf, Murni Sakit
Setelah viral ngaku sosok F siswi SDN 150 Palembang yang matanya merah sepulang sekolah, kini orang tua F minta maaf.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Ringkasan Berita:
- Orang tua F meminta maaf kepada pihak sekolah setelah sebelumnya menuduh adanya penganiayaan, karena hasil pemeriksaan medis menunjukkan mata merah F disebabkan oleh penyakit
- Kasus ini sempat viral, memicu reaksi publik dan perhatian Walikota Palembang, karena F pulang sekolah dengan kondisi mata merah seperti berdarah
- Setelah kebenaran medis terungkap, baik ibu F maupun Vira orang yang pertama mengunggah kondisi Fmenyampaikan permintaan maaf
SRIPOKU.COM - Setelah viral ngaku sosok F siswi SDN 150 Palembang yang matanya merah sepulang sekolah, kini orang tua F minta maaf.
Orang Tua F yang diwakili ibunya, Bi Erna meminta maaf setelah sempat menuduh putrinya mengalami penganiayaan di sekolah.
Pasalnya setelah menjalani pemeriksaan, penyebab mata F merah, benar murni karena kondisi sakit.
Baca juga: Bukan Karena Kekerasan, Dokter Spesialis Ungkap Penyebab Siswi SD di Palembang Alami Mata Merah
Diketahui beberapa waktu lalu viral di media sosial sosok F bocah yang sekolah di SD 150 Sungai Tenang Gandus Palembang keduanya matanya merah saat pulang sekolah.
Melihat kondisi mata F yang merah seperti berdarah, Bi Erna, ibunda F yang menjemput pun terkejut.
Namun saat ditanyakan ke pihak sekolah, Bi Erna justru mendapatkan jawaban yang tak memuaskan hati.
Pasalnya guru yang berada di kelas F mengaku bukan ia yang melakukan tindakan ke muridnya itu.
Sementara itu guru yang lain pun mengaku tidak mengetahui hingga ada yang menyebut F kebanyakan main HP.
Padahal bila dilihat dengan seksama mata F ini merah seperti berdarah dan di sekitarnya lebam.
Selain itu menurut Bi Erna, sang putri bukanlah anak yang biasa bermain HP.
Karena itu alasan F kebanyakan main HP hingga matanya merah pun seolah bukan alasan yang tepat.
Bi Erna pun mencari tahu ke sekolah perihal kondisi sang anak.
Mengenai hal ini Walikota Palembang, Ratu Dewa juga turun tangan mengusut kasus tersebut.
Bahkan F sudah menjalani serangkaian pengobatan untuk mencari tahu penyebab matanya itu.
Dari hasil pengobatan yang dilakukan F terungkaplah bahwa bocah 7 tahun itu mengidap penyakit pertusis.
Hal ini terungkap dari postingan akun Instagram @virasoniaaaa yang merupakan sosok pertama kali yang menyebarkan kondisi F.
Vira Sonia sendiri diketahui merupakan majikan ibunda F bekerja.
Dalam status Instagram tersebut, akun tersebut menuliskan hasil pemeriksaannya positif pertusis.
"Hasil pemeriksaan positif pertusis guys, Untuk masalah sekolah dan guru nanti bi Erna akan didampingi pengacaranya untuk menjelaskan ke masyarakat. Untuk memperbaiki nama sekolah, dan meminta maaf kepada pihak sekolah." tulisnya.
Pertusis juga disebut sebagai batuk rejan, adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri dan ditandai dengan batuk paroksismal (berulang) yang sering diikuti dengan suara napas seperti "whoop" khas saat menarik napas.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa keluarga mengakui hasil pemeriksaan medis F adalah positif mengidap pertusis.
Mengenai hal ini pihak keluarga F yang diwakili Bi Erna, ibunya meminta maaf ke pihak sekolah.
"Saya sebagai orang tua wali murid meminta maaf kepada seluruh guru atas kesalahan saya, saya minta maaf dan tidak akan mengulangi lagi,"ujar Bi Erna dengan suara bergetar dilansir dari TikTok Amoy23053.
Saat itu sosok yang juga menyebarkan kondisi F pertama kali melalui Instagramnya @virasoniaaaa juga meminta maaf.
"Saya juga disini selaku kerabat Bu Erna sedikit cerita biar tidak simpang siur, jadi Bi Erna setiap hari ke rumah Vira ini nangis, menanyakan kondisi mata F," ceritanya.
Saat itu Vira juga menjelaskan perihal kondisi F yang diduga terkena benda tumpul dari pihak rumah sakit.
"Yang dugaan benda tumpul tadi dari rumah sakit B**** setelah itu, ke rumah sakit mata," lanjutnya.
Mengenai kondisi F yang tak juga membaik, Bik Erna pun terus menanyakan kondisi putrinya.
"Jadi Vira tadi tu iba, jadi tujuan diposting itu untuk mengetahui penyebabnya apa," lanjutnya.
Saat itu Vira juga menyinggung perihal pengakuan Bik Erna yang sempat curiga dengan guru yang menggunakan cincin.
Menurut Vira dirinya sudah sering menasehati Bik Erna.
"Bik jangan nuduh, gak boleh nuduh karena kita tidak ada saksi," ujarnya.
Namun Bik Erna saat itu tetap ngotot menyebut guru yang menggunakan cincin.
Apalagi saat itu F juga menyebut hal yang sama.
Namun setelah benar hasil medis menyatakan F terkena pertusis, Vira pun langsung meminta maaf.
"Setelah kejadian ini Vira minta maaf sebesar-besarnya, kepada bapak ibu guru, sekolahan," ucapnya.
Vira berujar lantaran sekolah F sudah dicap buruk, ia kini ingin memperbaikinya.
"Setelah ini kami memulihkan nama baik sekolah atas bentuk tanggung jawab Vira," ujarnya seraya terisak.
Sebelumnya, menurut analisis seorang dokter spesialis mata, kondisi bola mata merah dan bengkak yang dialami F diduga kuat disebabkan oleh faktor alamiah, bukan kekerasan fisik.
dr. Riani Erna, Sp.MK., dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Fatimah dan RSMH, menyatakan bahwa berdasarkan perspektif klinis, F kemungkinan besar bukan korban pemukulan di sekolah.
dr. Riani menjelaskan bahwa gejala yang dialami F lebih mengarah pada kondisi peradangan akibat infeksi.
"Menurut perspektif dokter, mata merah dan bengkak yang dialami oleh siswi tersebut disebabkan oleh adanya peradangan pada mata karena infeksi dan virus," katanya, Senin (3/11/2025).
Apalagi, dugaan itu diperkuat dengan pernyataan orang tua murid yang mengatakan bahwa mata anaknya sebelumnya memang merah walaupun sedikit.
Jadi, awalnya mata merah dan radang itu jika dibiarkan akan membuat mata menjadi lebih merah dan radang yang mengikibatkan selaput mata berdarah.
Dokter menyebut jika matanya sakit karena kekerasan atau dipukul, biasanya hanya pada satu bagian mata saja. Tapi pada video yang ada, kedua matanya merah dan bengkak.
Itu bukan akibat pukulan. Dan juga bukan akibat terlalu banyak menggunakan handphone.
Jadi, menurut analisis, mata merah dan bengkak tersebut karena adanya peradangan sakit mata yang disebabkan oleh infeksi dan virus.
Jadi, saat infeksi dan virus menyerang tubuh, maka sistem imun akan lemah dan mengakibatkan peradangan pada mata, hidung, ataupun mulut seperti halnya ispa.
Dan pada kasus ini, yang diserang adalah mata anak tersebut. Dan bisa jadi, sebelum matanya merah dan berdarah seperti itu, beberapa hari sebelumnya, badan akan demam, lemah, dan lesu.
Dan kondisi itu seharusnya ditangani dengan istirahat yang cukup, minum air putih dan berobat ke dokter.
Sejalah penanganan awal yang baik seharusnya dilakukan sebelum mata menjadi merah dan bengkak dan pembuluh darah pecah sehingga berdarah.
Sebab itu harusnya dibawa langsung ke dokter untuk ditangani dan dilihat apa penyebabnya.
Tapi jika dibiarkan saja, maka mata akan merah dan pembuluh darahnya akan pecah.
Sebenarnya kondisi itu tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan kebutaan, hanya saja penyembuhannya akan lebih lama jika dibiarkan dan jika kondisi pembuluh darah pecah.
Pembuluh darah pecah itu karena bengkak dan peradangan itu, oleh sebab itu mata punya perlindungan alami dengan melindungi kornea mata menggunakan membran mata sehingga menghalangi darah atau kotoran masuk merusak mata.
"Yang perlu diwaspadai yakni jangan mengucek mata terlalu kuat dan sering karena bisa menggores kornea mata sebab jika kornea mata tergores maka itu yang akan menganggu penglihatan mata," tutup dr Riani.
Awal Viral
Berita ini viral melalui Instagram Oy Palembang Minggu (2/11/2025) malam.
Dalam keterangan postingan, majikan tempat Bi Erna bekerja mengugkap kasus ini ke publik.
Bahkan ia juga meminta agar kasus ini diviralkan sehingga ketahuan mengapa mata F bisa merah setelah dari sekolah.
Menurut keterangan, saat itu Bi Erna sendiri yang menjemput F di sekolahnya.
"Ibunya F (Bi Erna) pekerja dirumah mama ku, siang itu Bi Rrna berjalan menuju sekolah SD 150 Sungai Tenang Gandus," tulisnya.
Namun betapa terkejut Bi Erna mengetahui kedua mata anaknya sudah merah dan lebam.
"Bi Erna terkejut ketika menjemput putrinya sekolah, tiba-tiba dalam keadaan seperti di foto ini (merah kedua mata dan lebam disekitaran mata) karna Bi Erna terkejut sontak Bi Erna langsung menanyakan kepada guru yang ada di kelas," lanjutnya.
Sayangnya saat pihak guru dimintai keterangan, tidak ada jawaban yang memuaskan hati Bi Erna terkait kondisi F.
"Tetapi guru dikelas itu bilang “bukan aku” dan ketika ditanya kepada guru yang lain jawabannya “tidak tahu” bahkan ada yang bilang “mungkin karna efek main handphone”," lanjutnya.
Bi Erna pun bertambah curiga lantaran kedua mata F seperti habis ditusuk benda tajam.
"Tetapi Bi Erna tidak percaya kalau merah dimata F itu karena handphone karna F sangat jarang sekali memegang handphone, dan lukanya juga memar seperti kena pukulan / benda tumpul," tulisnya lagi.
Tak juga menemukan titik terang, Bi Ernah pun berencana untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Namun seorang guru di sekolah putrinya justru berbalik mengancam.
"Ketika Bi Erna bilang ingin melaporkan ke pihak berwajib, respon salah satu gurunya seperti ini “jangan asal tuduh nanti kamu bisa dilaporin balik” sehingga Bi Erna takut untuk melaporkan," jelasnya.
Selain itu Bi Erna juga susah menindak lanjuti ini lantaran tak ada bukti CCTV dan saksi.
"Semua murid disana ketika ditanyakan hanya menjawab tidak tahu," lanjutnya.
Sementara itu F kini dalam kondisi trauma berat.
"Setiap ditanyakan “siapa yg pukul adek? matanya kena apa?” ia tidak pernah menjawab dan berlari ketakutan," lanjutnya.
F sendiri sudah dibawa ke Rumah Sakit Bunda pada 28 Oktober 2025 lalu.
Hasilnya pembuluh darah di area sekitar mata F pecah, diduga kena pukulan atau benda tumpul.
Bahkan hingga tanggal 2 November kedua mata F masih terasa sakit dan merahnya belum juga hilang padahal sudah minum obat, kalau siang dia tidak terlalu rewel tapi setiap malam dia selalu merintih kesakitan.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
Mata Siswi SD Lebam Usai Pulang Sekolah
SDN 150 Palembang
Siswi SDN 150 Palembang
Pertusis
Kasus Mata Merah Bocah SD di Gandus
| Polisi Hentikan Laporan Dugaan Kekerasan Siswi F, Hasil Visum Pastikan Mata Lebam karena Pertusis |
|
|---|
| SDN 150 Palembang Sambut Baik Niat Maaf Keluarga Siswi F, Tunggu Hasil Resmi Penyebab Mata Lebam |
|
|---|
| Siswi F Sudah Pulang, Kuasa Hukum Sebut karena Sakit tapi Masih Tunggu Hasil Resmi Medis |
|
|---|
| Siswi F Pulang dari RS Bari Palembang, Keluarga Akui Sakit Pertusis dan Siap Minta Maaf ke Sekolah |
|
|---|
| Kondisi Siswi SD di Palembang Viral Alami Mata Merah Mulai Membaik, Hari Ini Pulang dari RS Bari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Viral-Ngaku-Dianiaya-Orang-Tua-Siswi-SDN-150-Palembang-Alami-Mata-Merah-Minta-Maaf.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.