Siswi F Mata Lebam Dipindahkan dari Ruangan Isolasi ke Sal Khusus Anak, Tidak Boleh Dibesuk

Ringkasan Berita:

• F (7), siswi kelas 1 SDN 150 dipindahkan dari ruangan isolasi RS Bari Palembang. 
• F di tempatkan di sal perawatan khusus anak. 
• Di ruangan tersebut F tidak boleh dibesuk oleh pihak luar.
• Perawatan hanya dalam pengawasan orang tua dan dokter anak secara langsung

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Perawatan medis terhadap F (7), siswi kelas 1 SDN 150 Palembang yang mengalami lebam di mata semakin diintensifkan. 

Setelah sempat dirawat di ruang isolasi, F kini telah dipindahkan ke sal khusus perawatan Anak di Rumah Sakit Bari Palembang.

Perpindahan ruangan ini merupakan bagian dari fokus utama rumah sakit untuk memastikan pemulihan dan kondisi terbaik bagi pasien anak tersebut.

Kepala Tim Humas & Pemasaran RS Bari Palembang, Adea Triutami mengonfirmasi perpindahan ruangan tersebut.

Baca juga: Polrestabes Palembang Tunggu Hasil Visum dan Periksa 4 Saksi Kasus Mata Lebam Siswi

"Benar hari ini F sudah dipindah ruangan. Awalnya dirawat di ruang perawatan Umum kelas 1, ruang isolasi RS Bari. Hari ini F dipindah ke sal khusus perawatan Anak," kata dia, Rabu (5/11/2025). 

Adea menjelaskan bahwa F masih dalam masa perawatan dan pemulihan, dan pihaknya sangat fokus pada proses tersebut.

Tak Boleh Dibesuk

Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa ruangan perawatan F yang berada di lantai 4 sal khusus perawatan Anak ini menerapkan protokol ketat.

Pasien tidak boleh dibesuk oleh pihak luar.

Perawatan hanya dalam pengawasan orang tua dan dokter anak secara langsung.

Perlakuan khusus ini bertujuan untuk memastikan lingkungan yang steril, tenang, dan kondusif bagi kesehatan fisik dan psikologis F selama masa pemulihan.

Sementara pihak rumah sakit fokus pada pemulihan, keluarga F masih menantikan kepastian medis terkait penyebab lebam yang dialami F. 

Salah satu keluarga, Vira, menyampaikan harapannya agar F segera pulih sepenuhnya.

"Kami masih menunggu hasil dari Laboratorium Rumah sakit, apakah F menderita lebam akibat penyakit atau penganiayaan," kata Vira.

Keluarga memilih untuk tidak berspekulasi atau menduga-duga penyebab cedera yang dialami F. 
Vira menegaskan bahwa hingga hari ini, mereka menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang.

"Sampai hari ini, semuanya kami serahkan kepada pihak kepolisian dan pihak rumah sakit RS Bari, Palembang," tutupnya.