Mata Siswi SD Lebam Usai Pulang Sekolah

'Mak Aku Masih Cantik Gak?' Siswi SDN 150 Palembang Pilu Lihat Kondisi Kedua Matanya Merah dan Lebam

Setelah kasusnya viral di media sosial, kini sosok siswi SDN 150 Palembang, F sudah menjalani serangkaian pengobatan.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Instagram
KONDISI F - Tangkapan layar Instagram kondisi F di rumah sakit. Pilu Siswi SDN 150 Palembang Lihat Kondisinya, Dua Matanya Masih Merah 
Ringkasan Berita:
  • Kasus siswi SDN 150 Palembang berinisial F yang matanya merah dan lebam setelah pulang sekolah terus menjadi perhatian publik
  • dr. Riani Erna, Sp.MK., dokter spesialis mata dari RS Fatimah dan RSMH Palembang, menilai bahwa kondisi mata F tidak disebabkan kekerasan fisik, melainkan peradangan akibat infeksi atau virus
  • F diduga terkena racoon eyes yang menyebabkan matanya merah dan lebam

SRIPOKU.COM - Setelah kasusnya viral di media sosial, kini sosok siswi SDN 150 Palembang, F sudah menjalani serangkaian pengobatan.

Namun setelah beberapa hari kedua mata F ini masih merah dan lebam.

Karena itu dengan nada pilu, ibunda F, Bik Erna menceritakan kondisi putrinya.

PENGERTIAN RACOON EYES - Kolase. Apa Itu Racoon Eyes, Kondisi yang Disebut Dokter Bedah Dialami Siswi SDN 150 Palembang
PENGERTIAN RACOON EYES - Kolase. Apa Itu Racoon Eyes, Kondisi yang Disebut Dokter Bedah Dialami Siswi SDN 150 Palembang (YouTube)

Baca juga: Bukan Karena Kekerasan, Dokter Spesialis Ungkap Penyebab Siswi SD di Palembang Alami Mata Merah

Dilansir dari akun @virasoniaaaa yang merupakan sosok pertama yang memviralkan kasus ini, kondisi F dan Bik Erna pun terlihat.

Saat itu F dan Bik Ernah berada di rumah sakit.

F sendiri tampak sudah mengetahui kondisi yang dialaminya itu.

Karena itu F sempat bertanya kepada ibunya apakah penampilannya kini masih cantik.

"Kata F tadi nanya, mak aku masih cantik gak," cerita Bik Erna sambil memeragakan F saat bertanya.

Melihat kondisi pilu putrinya, Bik Erna lantas menjawab bahwa F masih cantik, meskipun memakai kacamata.

"Cantik dek," ujarnya.

Sementara itu F sendiri saat itu terlihat sedang tiduran di ranjang rumah sakit dengan tangan terinfus.

Kondisi F saat jalani pemeriksaan di rumah sakit
KONDISI F - Tangkapan layar Instagram. Kondisi F saat jalani pemeriksaan di rumah sakit

Penjelasan dokter

Seorang dokter spesialis mata mengungkapkan bahwa kondisi mata merah dan bengkak yang dialami siswi kelas 1 berinisial F diduga kuat bukan disebabkan oleh kekerasan fisik, melainkan faktor alamiah akibat infeksi.

dr. Riani Erna, Sp.MK., dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Fatimah dan RSMH Palembang, menyampaikan bahwa dari hasil analisis klinis, gejala yang dialami F lebih mengarah pada peradangan akibat infeksi atau virus.

“Menurut perspektif dokter, mata merah dan bengkak yang dialami siswi tersebut disebabkan oleh adanya peradangan pada mata karena infeksi dan virus,” ujar dr. Riani, Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan, kondisi tersebut diperkuat oleh keterangan orang tua F yang menyebutkan bahwa sebelum kejadian, mata anaknya memang sudah tampak merah walaupun belum parah.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, peradangan tersebut dapat menyebabkan mata semakin merah, bengkak, bahkan membuat selaput mata tampak berdarah.

Menurut dr. Riani, ciri-ciri mata yang mengalami kekerasan fisik biasanya berbeda. Luka akibat pukulan umumnya hanya terjadi pada satu sisi mata, sedangkan pada kasus F, kedua matanya tampak merah dan bengkak, sehingga kecil kemungkinan disebabkan oleh benturan atau pukulan.

“Itu bukan akibat pukulan dan juga bukan karena terlalu lama menggunakan handphone,” tegasnya.

Ia menjelaskan, bahwa saat infeksi atau virus menyerang tubuh, sistem imun menjadi lemah sehingga memicu peradangan pada organ-organ sensitif seperti mata, hidung, atau mulut mirip gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dalam kasus F, infeksi tersebut menyerang bagian mata, kemungkinan disertai gejala awal seperti demam, lemah, dan lesu.

dr. Riani menekankan pentingnya penanganan dini, seperti istirahat cukup, memperbanyak minum air putih, dan segera memeriksakan diri ke dokter agar peradangan tidak semakin parah hingga menyebabkan pembuluh darah pecah di mata.

Meski kondisi tersebut tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kebutaan, penyembuhan akan berlangsung lebih lama bila dibiarkan tanpa pengobatan. Ia juga mengingatkan agar tidak mengucek mata terlalu kuat karena dapat menggores kornea dan mengganggu penglihatan.

“Yang perlu diwaspadai adalah kebiasaan mengucek mata terlalu keras. Jika kornea tergores, itu yang bisa mengganggu penglihatan,” pungkasnya.

Kronologi awal

Heboh di media sosial sosok F bocah yang sekolah di SD 150 Sungai Tenang Gandus Palembang keduanya matanya merah saat pulang sekolah.

Melihat kondisi mata F yang merah seperti berdarah, Bi Erna, ibunda F yang menjemput pun terkejut.

Namun saat ditanyakan ke pihak sekolah, Bi Erna justru mendapatkan jawaban yang tak memuaskan hati.

Pasalnya guru yang berada di kelas F mengaku bukan ia yang melakukan tindakan ke muridnya itu.

Sementara itu guru yang lain pun mengaku tidak mengetahui hingga ada yang menyebut F kebanyakan main HP.

Padahal bila dilihat dengan seksama mata F ini merah seperti berdarah dan di sekitarnya lebam.

Selain itu menurut Bi Erna, sang putri bukanlah anak yang biasa bermain HP.

Karena itu alasan F kebanyakan main HP hingga matanya merah pun seolah bukan alasan yang tepat.

Hal ini terungkap melalui Instagram Oy Palembang Minggu (2/11/2025) malam.

Dalam keterangan postingan, majikan tempat Bi Erna bekerja mengugkap kasus ini ke publik.

Bahkan ia juga meminta agar kasus ini diviralkan sehingga ketahuan mengapa mata F bisa merah setelah dari sekolah.

Menurut keterangan, saat itu Bi Erna sendiri yang menjemput F di sekolahnya.

"Ibunya F (Bi Erna) pekerja dirumah mama ku, siang itu Bi Rrna berjalan menuju sekolah SD 150 Sungai Tenang Gandus," tulisnya.

Namun betapa terkejut Bi Erna mengetahui kedua mata anaknya sudah merah dan lebam.

"Bi Erna terkejut ketika menjemput putrinya sekolah, tiba-tiba dalam keadaan seperti di foto ini (merah kedua mata dan lebam disekitaran mata) karna Bi Erna terkejut sontak Bi Erna langsung menanyakan kepada guru yang ada di kelas," lanjutnya.

Sayangnya saat pihak guru dimintai keterangan, tidak ada jawaban yang memuaskan hati Bi Erna terkait kondisi F.

"Tetapi guru dikelas itu bilang “bukan aku” dan ketika ditanya kepada guru yang lain jawabannya “tidak tahu” bahkan ada yang bilang “mungkin karna efek main handphone”," lanjutnya.

Bi Erna pun bertambah curiga lantaran kedua mata F seperti habis ditusuk benda tajam.

"Tetapi Bi Erna tidak percaya kalau merah dimata F itu karena handphone karna F sangat jarang sekali memegang handphone, dan lukanya juga memar seperti kena pukulan / benda tumpul," tulisnya lagi.

Tak juga menemukan titik terang, Bi Ernah pun berencana untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Namun seorang guru di sekolah putrinya justru berbalik mengancam.

"Ketika Bi Erna bilang ingin melaporkan ke pihak berwajib, respon salah satu gurunya seperti ini “jangan asal tuduh nanti kamu bisa dilaporin balik” sehingga Bi Erna takut untuk melaporkan," jelasnya.

Selain itu Bi Erna juga susah menindak lanjuti ini lantaran tak ada bukti CCTV dan saksi.

"Semua murid disana ketika ditanyakan hanya menjawab tidak tahu," lanjutnya.

Sementara itu F kini dalam kondisi trauma berat.

"Setiap ditanyakan “siapa yg pukul adek? matanya kena apa?” ia tidak pernah menjawab dan berlari ketakutan," lanjutnya.

F sendiri sudah dibawa ke Rumah Sakit Bunda pada 28 Oktober 2025 lalu.

Hasilnya pembuluh darah di area sekitar mata F pecah, diduga kena pukulan atau benda tumpul.

Bahkan hingga tanggal 2 November kedua mata F masih terasa sakit dan merahnya belum juga hilang padahal sudah minum obat, kalau siang dia tidak terlalu rewel tapi setiap malam dia selalu merintih kesakitan.

Kasus ini pun sudah dilaporkan kepada Walikota Palembang, Ratu Dewa.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved