Demo Massa MRS di Palembang

Di Balik Kawat Berduri, Ketua FPI Sumsel Mahdi Muhammad Syahab Pimpin Sholawat di Basuki Rahmat

Penulis: Bayazir Al Rayhan
Editor: Refly Permana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa aksi berkumpul di Jalan Basuki Rahmat, Palembang menuntut MRS dibebaskan dan usut tuntas penembakan terhadap enam laskar FPI.

Laporan wartawan Sripoku.com, Bayazir Al Reyhan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ratusan massa menggelar aksi meminta Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dibebaskan berkumpul di Jalan Basuki Rahmat, Palembang.

Rencana awal, mereka akan menggelar aksi damai di depan Mapolda Sumsel.

Namun, tertahan kawar berduri yang dipasang di Jalan Basuki Rahmat, tepatnya di depan rumah makan pagi sore.

Baca juga: Cerber Rumayok (10) : Mak Pacak Nyawa Kona

Walaupun demikian, masa aksi tetap bersemangat menggelar aksi dengan menyuarakan tuntutannya.

Selain itu juga masa aksi juga melantunkan sholawat nabi yang dipimpin langsung Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Sumsel, Mahdi Muhammad Syahab.

Dalam aksinya, massa menyuarakan tuntutan ke aparat penegak hukum, diantaranya yakni meminta pemerintah mengusut tuntas kasus pembunuhan enam laskar FPI di Jakarta.

Selain itu juga meminta polisi untuk membebaskan MRS tanpa syarat.

Baca juga: Video Diduga Memiliki Narkoba Dua Oknum ASN di Ogan Komering Ulu Diamankan Polisi

Hingga berita ini diturunkan, ratusan masa masih menggelar aksi menyuarakan tuntutannya.

Sementara itu, aparat kepolisian juga berjaga disekitaran lokasi untuk mengamankan aski damai tersebut.

Flyover Polda Sumsel ditutup aparat kepolisian merespon adanya kabar massa aksi yang menuntut Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dibebaskan, Kamis (17/12/2020) siang.

Akibatnya, Palembang 'dikepung' kemacetan lalu lintas lantaran kendaraan yang hendak melintas di lokasi tersebut terpaksa memutar dan mencari jalan alternatif.

Penelusuran Sripoku.com, salah satu lokasi yang dipasangi kawat berduri oleh aparat kepolisian ada di Jalan Basuki Rahmad, tepatnya di sekitar kawasan Rumah Makan Pagi Sore.

Baca juga: Rebutan Kasih Sayang, Sule Ngaku Cemburu ke Anaknya Usai Nikahi Nathalie Holscher: Gak Kayak Dulu

Sejumlah warga yang diduga ikut demo membawa tuntutan meminta MRS dibebaskan terlihat sudah berkumpul di belakang kawat berduri. Mereka mengenakan seragam putih dan yang pria memakai peci.

Tak ada satupun kendaraan boleh melintas di kawasan tersebut. Alhasil, untuk pengendara yang hendak ke flyover Polda Sumsel harus melintasi kawasan Swadaya, yang aksesnya beberapa meter sebelum keberadaan kawat berduri dipasang.

Dari jalan tersebut, pengendara bisa mencari jalan menuju kawasan Km 5. Di kawasan ini, kendaraan sudah terjebak macet, mulai dari roda dua hingga kendaraan jenis truk.

Arus lalu lintas padat merayap, diperparah dengan lebar jalan yang tidak seberapa sehingga membuat pengendara roda empat benar-benar tak bisa bergerak untuk mendahului kendaraan di depannya.

Baca juga: 5 Posisi Menyusui yang Benar, Bisa Atasi ASI yang Tersumbat hingga Payudara Bengkak

Keluar dari kawasan tersebut, pengendara yang akan menuju flyover Polda Sumsel selanjutnya diarahkan ke kawasan Talang Ratu Km 5.

Di sini kemacetan makin parah karena seluruh kendaraan yang menuju flyover Polda Sumsel melintasi jalan ini.

Belum lagi, dari arah berlawanan, kendaraan terus berdatangan karena yang datang dari arah Bukit Besar hendak menuju flyover Polda Sumsel juga melintasi kawasan ini.

Dua sisi jalan pun akhirnya dipenuhi kendaraan.

Tepat di simpang lampu merah Pakjo, kemacetan semakin menjadi-jadi. Sebagian warga lantas berinisiatif membantu mengatur jalan karena polisi sama sekali tidak terlihat.

Tampak sejumlah pengendara mobil secara sukarela mengeluarkan uang dari jendela untuk meminta mobilnya diutamakan untuk melintas.

SPBU Makam Pahlawan terpaksa ditutup karena jalan ditutup (SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)

Kemacetan kendaraan terjadi di sejumlah ruas jalan menuju Polda Sumsel, mulai dari Jalan KM 5, Jalan Demang Lebar Daun dan Jalan Sudirman Kota Palembang, Kamis (17/12/2020).

Semua kendaraan diminta untuk memutar arah balik karena akan adanya aksi unjuk rasa yang akan digelar di Mapolda Sumsel.

Nampak para pengendara kebingungan akan memutar ke arah mana, karena terjadi kemacetan yang parah.

Hingga Pukul 14.00 saat ini, Kamis (14/12/2020) terlihat pengendara yang merasa kesal dengan penutupan jalan yang dilakukan.

Di sekitar pasar KM 5 dipasang pembatas, juga di depan jalan Demang Lebar Daun dipasang kawat berduri yang membatasi.

Hal serupa juga dilakukan di jalan Sudirman tepatnya di depan makan pahlawan.

Baca juga: Cerber Rumayok (10) : Mak Pacak Nyawa Kona

Para aparat kepolisian dan TNI berjaga ketat di setiap pembatas jalan yang sudah ditentukan.

"Putar balik, putar balik, ada demo," ujar pengendara.

Salah seorang warga mengungkapkan, dirinya sudah hampir satu jam mencari jalan alternatif.

Namun jalan alternatif yang ditemukan kondisinya sama, mengalami kemacetan.

"Saya satu jam hanya putar-putar cari jalan alternati, semua jalan terkunci," kata dia.

Kemacetan parah terjadi menuju arah Polda Sumsel akibat akan adanya demo, Kamis (17/12/2020). (SRIPOKU.COM / Maya Citra Rosa)

Seharusnya kata dia, polisi tak perlu melakukan penutupan.

Cukup diatur saja lalu lintas yang ada.

Sehingga kemacetan tak terjadi.

Baca juga: Menitikkan Air Mata, Adik Mendiang Rudi Ungkap Pesan Terakhir Kakak, Ditemukan Warga Gantung Diri

Sementara di sekitar Polda Sumsel, sudah nampak kumpulan orang yang berpakaian putih menunggu massa yang akan datang bersama-sama.

Jalanan menuju Polda Sumsel pun tampak sudah steril oleh masa. Tampak juga polisi berjaga untuk mensterilkan lokasi unjuk rasa.

Penutupan jalan akan dilakukan diperkirakan hingga pukul 17.00 Sore nanti.

"Tutup sampai jam 5 sore nanti," ujar salah seorang aparat TNI yang berjaga.

Berita Terkini