Pusat Kerajinan Batik Muratara Diusulkan di Desa Biaro, Dirut Bank Sumsel Babel Dibikin Terpukau

Direktur Utama (Dirut) Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, berkunjung ke Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Editor: Refly Permana
handout
Direktur Utama (Dirut) Bank SumselBabel, Achmad Syamsudin didampingi istrinya, Wina Ramdiana praktik membuat batik cap di rumah produksi IKM Pesona Indah Batik di Desa Biaro, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Direktur Utama (Dirut) Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, berkunjung ke Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Ia didampingi istrinya, Wina Ramdiana, melihat langsung pembuatan batik di Desa Biaro Lama dan Biaro Baru, Kecamatan Karang Dapo.

Dirut Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, mengaku kagum dan bangga melihat kekompakan dan kreativitas ibu-ibu Desa Biaro dalam membatik.

Waspadai Pola Penularan Virus Corona Bergeser ke Kantor-kantor, Begini Penjelasan Prof Yuwono

"Mereka kompak, kreatif, punya semangat untuk memajukan Muratara melalui batik," kata Achmad Syamsudin dalam keterangannya yang diterima Tribunsumsel.com, Senin (27/7/2020).

Ia melihat, keterampilan membatik berpeluang besar dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

"Dengan batik, roda ekonomi bisa berjalan, masyarakat bisa produktif, dan tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Jadi saat suami mereka kerja mengelola kebun sawit, istri bisa membatik, kami siap mempromokan batik Muratara ini," kata Achmad Syamsudin.

Penjual Tanaman Hias di Palembang Ketiban Rejeki di Tengah Pandemi Corona, Anggrek Paling Diminati

Bahkan ia mengusulkan Desa Biaro Baru dan Biaro Lama kepada Pemerintah Kabupaten Muratara untuk dijadikan Kampung Batik.

Mengingat semangat masyarakatnya untuk melestarikan batik dan mengangkat Muratara dari batik sangat tinggi.

Soal dana untuk membesarkan batik Muratara, Achmad Syamsudin memastikan Bank Sumsel Babel sebagai bank daerah siap membantu.

"Bank SumselBabel ini kan bank wong kito, miliknya wong Sumsel Babel, memang UMKM pasti kita bantu, demi kemajuan usaha masyarakat," ungkapnya.

Ia memuji tempat membatik di Desa Biaro Baru dan Biaro Lama yang sudah bagus, namun masih butuh tempat khusus pembuangan limbah.

Baru 5 Hari Kredit Motor Karyawan Trans Musi Dibegal di Palembang, Ditusuk Pakai Kunci T

Sebab kata dia, jangan sampai air bekas pewarnaan sampai dibuang ke sungai, karena bisa mencemari ekosistem sungai.

Achmad Syamsudin juga menyarankan, motif-motif batik yang sudah dibuat Industri Kecil Menengah (IKM) Pesona Indah Batik bisa dipatenkan.

Sebab motif-motif batik yang sudah ada merupakan kekayaan intelektual yang dimiliki warga Desa Biaro Baru dan Biaro Lama.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved