Jarang Ibadah, Suka Maksiat Tapi Karir Rezeki Lancar, Awas! Bisa Jadi Punya Sifat Dibenci Allah Ini
SRIPOKU.COM-- Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu pernah berkata : “Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya” (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal 121)
Apa kamu pernah lihat ada orang yang jarang ibadah dan suka maksiat tapi malah lancar karirnya dan melimpah rezekinya?
Kelancaran rezeki di antaranya bisa diusahakan dengan berikhtiar dan berdoa serta menjaga keimanan kita terhadap Allah subhana hua ta’ala.
Namun seringkali kita lihat manusia-manusia yang membangkang dan mengabaikan aturan Allah justru diberikan kenikmatan dan rezeki yang seakan tiada habisnya.
Jangan iri atau kepikiran buat meniru mereka.
Karena sebenarnya mereka lagi diazab oleh Allah dengan jebakan istidraj.
Istidraj adalah suatu jebakan dimana seseorang diberikan oleh Allah berupa rezeki yang melimpah padahal ia selalu meninggalkan perintah Allah.
Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh.
Sederhananya adalah, jika kita dapati seseorang yang semakin buruk kualitas ibadahnya, semakin tidak ikhlas, berkurang kuantitasnya, sementara maksiat semakin banyak, baik maksiat kepada Allah dan manusia, lalu rezeki baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan keluarbiasaan pada kekuatan tubuhnya.
Maka, hati-hatilah bisa jadi ini adalah istidraj baginya, bukan karamah, secara beransur Allah menariknya dalam kebinasaan.
Istidraj bisa terjadi pada hal apa saja.
Semua kenikmatan dan apa apa yang disenangi oleh manusia bisa menjadi istidraj.
Jadi kapankah sesuatu itu bisa menjadi istidraj?
Bagaimanakah kita membedakan bahwa kesenangan dan kenikmatan yang kita dapat itu adalah karunia Allah, ujian atau kah istidraj?