Harta itu menjadi musibah bagi dirinya dan kemudian Allah menarik kenikmatan itu agar ia kembali ke jalan yang benar.
Itu berarti Allah masih sayang pada dirinya dan berarti Allah menghendaki kebaikan bagi dirinya.
Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapat karunia Allah, sementara engkau tetap dalam perbuatan maksiat kepada-Nya, jangan sampai karunia itu semata-mata istidraj oleh Allah”