Jabat Komisaris Utama Pertamina, Ahok alias Basuki Tjahaya Purnama memiliki tugas berat dan mewujudkan target Pertamina yang makin menurun di beberapa tahun terakhir yakni, target produksi minyak (lifting), namun tahukah anda berapa besar gaji Ahok sebagai Komisaris Utama perbulan? berikut penjelasannya.
SRIPOKU.COM-Jabat Komisaris Utama, Ahok Terima Ratusan Miliar Pertahun, namun tugas berat menanti Ahok dengan imbalan besar tersebut.
Maka Berikut Rincian dan Tugas Beratnya. Sebab Ahok ditunjuk Menteri BUMN untuk melakukan beberapa penyegaran di tubuh Pertamina, termasuk dengan menurunnya produksi minyak (lifting).
Berapakah yang diterima Ahok? disebutkan bahwa Ahok Terima Ratusan Miliar Pertahun.
Apa saja rincian dan berapa jumlahnya, berikut ini rincian di mana Ahok Terima Ratusan Miliar Pertahun.
Seperti dilansir dari Kompas.com, Ahok akan menerima gaji dan imbalan sebesar 47,23 juta dolar atau setara Rp 661 miliar dalam satu tahun.
Selanjutnya, dalam perbulan berdasarkan kutipan dari tayangan Kompas TV, maka Ahok akan menerima besaran uang sekitar Rp 3,2 Miliar perbulan.
Seperti dikethaui, Selain masuknya Ahok dan Budi Sadikin, mantan Dirut PT Telkomsel Emma Sri Martini menjabat Direktur Keuangan PT Pertamina.
"Juga ada Direktur Keuangan (Pertamina) yang baru, Ibu Emma dari yang sebelumnya Dirut PT Telkomsel," kata Erick Tohir.
Namun tugas besar menanti Ahok, karena dengan menjabat Dirut Pertamina menggantikan Tanri Abeng itu adalah tugas besar.
Ahok dituntut untuk menyegarkan BUMN itu dan bisa mencapai targat produksi yang hingga kini mulai menurun dalam tahun-tahun belakangan.
Lebih dari Sekadar Komisaris Utama
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade angkat bicara terkait penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Kementerian BUMN. Ia meminta Menteri BUMN Erick Tohir mengingatkan Ahok untuk menjaga sikap dan komunikasinya.
“Saya hanya mengingatkan beberapa hal kepada pak Erick. Sebelum dilantik Senin atau Selasa, tolong pak Ahok diajak kembali bicara, ingatkan pak Ahok agar merubah cara berkomunikasi yang bersangkutan,” ujar Andre.
Menteri BUMN menurut Andre harus mengingatkan Ahok agar tidak petantang-petenteng dan berbicara kasar seperti yang dilakukannya sewaktu menjadi Gubernur DKI.