Dokter di Sekayu Alami Kekerasan

BIODATA Dokter Syahpri Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Sekayu, Jadi Konsultan Ginjal di 3 RS

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RSUD Sekayu, MUBA 2017 - sekarang, Dokter Konsultan Ginjal Hipertensi RSUD Sekayu

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
Instagram @rsudsekayu
BIODATA DOKTER SYAHPRI - Tangkapan layar foto Dokter Syahpri via Instagram @rsudsekayu. Biodata Dokter Syahpri Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Sekayu, Jadi Konsultan Ginjal di 3 RS 

SRIPOKU.COM - Berikut ini profil dan sepak terjang Dokter Syahpri, dokter di RSUD Sekayu yang diduga alami tindak kekerasan dari keluarga pasien.

Mengutip informasi dari Instagram @rsudsekayu, Dokter Syahpri sudah memiliki banyak pengalaman di bidangnya, terutama penyakit dalam.

Dokter Syahpri bahkan menjadi konsultan ginjal dan hipertensi di tiga rumah sakit yang berbeda.

Pemilik nama lengkap Syahpri Putra Wangsa ini menyelesaikan S1 di FK Muhammadiyah Yogyakarta 2006 lalu.

Lalu 2015, ia melanjutkan studinya di program spesialis penyakit dalam di FK Unsri.

dr Syahpri juga menjadi anggota di banyak organisasi.

Pria kelahiran 1981 tampak begitu mendedikasikan ilmu dengan sebaik-baiknya.

Biodata Dokter Syahpri

Nama: dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, K-GH, FINASIM

Tempat Tanggal Lahir: Mataram, 18 Desember 1981

Organisasi:

PAPDI sebagai anggota

PERNEFRI sebagai anggota

IDI Cabang Musi Banyuasian sebagai anggota

ISN sebagai anggota

Riwayat Pendidikan:

  • Dokter Umum FK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta - 2006
  • Dokter Spesialis Penyakit Dalam, FK Unsri - 2015
  • Konsulen Ginjal dan Hipertensi, FK Unsri - 2024

Jabatan

  • Dokter Umum, Puskesmas Agung Jaya MUBA 2007-2008
  • Dokter Umum, RSUD Sekayu, 2009
  • Dokter Spesialis Penyakit Dalam , RSUD Sungai Lilin, MUBA 2015-2016
  • Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RS Bhayangkara Mohamad Hasan Palembang, 2023
  • Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RSUD Sekayu, MUBA 2017 - sekarang
  • Dokter Konsultan Ginjal Hipertensi RSUD Sekayu
  • Dokter Konsultan Ginjal Hipertensi RS Bunda Medika Jakabaring
  • Dokter Konsultan Ginjal Hipertensi RS Charitas Belitang

Baca juga: DOKTER Syahpri Sebut Belum Ada Permintaan Maaf dari Keluarga Pasien Meski Sudah Dilaporkan ke Polisi

Resmi Lapor Polisi

Dokter di RSUD Sekayu Muba yang diduga alami kekerasan saat bertugas resmi melaporkan keluarga pasien ke polisi.

Dikutip dari akun TikTok @plgkehilangan pada Rabu (13/8/2025), dokter Syahpri didampingi tim dokter RSUD Sekayu Muba melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Muba.

Pemilik nama asli dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, K-GH, FINASIM, itu tampak tenang dan meleparkan senyum ke kamera.

Menggunakan kemeja hitam, dr Syahpri hanya mengacungkan jempol ke kamera dan menyebut semua aman.

"Aman, aman InyaAllah aman," ujarnya.

Hingga kini belum diketahui runut awal permasalahan di antara dokter dan keluarga pasien.

Diwawancarai Sripoku.com, dokter Syahpri mengaku sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Muba. 

"Saya mewakili naker seluruh Indonesia jangan sampai ada Syahpri Syahpri yang lain," kata dia. 

Menurut dia, dengan terjadinya kejadian yang menimpanya harus diambil tindakan tegas. 

Sehingga tidak terjadi lagi perbuatan yang serupa terhadap tenaga kesehatan sebab akan membahayakan nakes itu sendiri. 

"Perawat, dokter umum bukan hanya dokter subspesialis saja, mereka adalah garda terdepan," kata dia. 

Syahpri menjelaskan tidak mudah menjadi seorang dokter mulai dari biayanya, waktu hingga harus berpisah dengan keluarga. 

"Kita tunggu saja proses selanjutnya karena sudah dilaporkan ke pihak kepolisian," kata dia.

Viral Dipaksa Buka Masker

Sebuah video berdurasi 41 detik yang memperlihatkan momen di ruang perawatan RSUD Sekayu mendadak viral di media sosial dan memicu reaksi luas dari warganet.

Video tersebut diunggah oleh akun Muba Akor dan menunjukkan insiden saat seorang dokter diperiksa pasien namun kemudian dipaksa untuk membuka masker oleh keluarga pasien.

Dalam rekaman tersebut, terlihat keluarga pasien meminta dokter melepas masker yang dikenakannya.

Namun, sang dokter menolak dengan alasan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit yang mengharuskan tenaga kesehatan tetap memakai masker saat menjalankan tugas.

Situasi memanas ketika diduga salah satu anggota keluarga pasien memegang bagian belakang leher dokter sambil memaksa membuka masker.

Pada akhirnya, dokter tersebut terlihat membuka maskernya, meskipun masih tampak ada tekanan dari pihak keluarga.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved