HUT RI ke 80

Meriahkan HUT ke-80 RI Warga Bangun Jaya Musi Rawas Bikin 'Monas' Cuma Habiskan Dana Rp 5 Juta

Semangat kemerdekaan terasa begitu kuat di RT 10, Kelurahan Bangun Jaya, Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Musi Rawas.

|
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Odi Aria
Dokumen Warga
MONAS MUSI RAWAS- Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, warga RT 10 Kelurahan Bangun Jaya, Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Musi Rawas bergotong-royong membangun berbagai fasilitas dan dekorasi, termasuk sebuah miniatur Monumen Nasional (Monas) setinggi 11 meter. 

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS– Semangat kemerdekaan terasa begitu kuat di RT 10, Kelurahan Bangun Jaya, Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Musi Rawas.

Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, warga setempat bergotong-royong membangun berbagai fasilitas dan dekorasi, termasuk sebuah miniatur Monumen Nasional (Monas) setinggi 11 meter.

Tak hanya tenaga, warga juga menggalang dana secara swadaya untuk merealisasikan ide kreatif mereka.

Total dana yang terkumpul dan digunakan untuk menghiasi lingkungan mencapai sekitar Rp5 juta, yang digunakan untuk membangun miniatur Monas serta lampu-lampu hias di sepanjang jalan utama kampung.

“Setiap tahun, kami selalu berinovasi. Tahun lalu kami buat gapura, tahun ini kami sepakat membuat Monas,” ungkap Budi, Ketua RT 10 Kelurahan Bangun Jaya, kepada Sripoku.com, Selasa (12/8/2025).

Menurut Budi, pembangunan miniatur Monas itu memakan waktu sekitar satu minggu dan dikerjakan bersama-sama oleh warga.

Monas versi mini ini dibuat menggunakan bahan bambu dan triplek, dan kini berdiri megah di tengah jalan utama kampung sebagai simbol semangat nasionalisme.

“Yang cukup besar biayanya adalah untuk lampu hias, karena kami ingin lingkungan ini juga terlihat indah dan meriah di malam hari,” lanjut Budi.

Warga tidak hanya berhenti pada dekorasi. Untuk mempererat kebersamaan dan semangat gotong-royong, mereka juga membangun lapangan bola voli permanen serta memperbaiki jalan rusak secara swadaya.

“Kami semua kompak. Ini momen sakral yang hanya datang setahun sekali, jadi harus dibuat semeriah mungkin. Ini juga bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang dengan taruhan nyawa,” tegasnya.

Kini, suasana malam hari di RT 10 menjadi lebih hidup dan menarik berkat hiasan lampu kelap-kelip yang memancarkan nuansa kemeriahan kemerdekaan.

Budi berharap semangat seperti ini bisa terus dipertahankan dan menjadi inspirasi bagi wilayah lainnya.

“Kita memang tidak ikut berjuang memerdekakan bangsa ini, tapi kita bisa menghargainya dengan menjaga semangat nasionalisme dan kekompakan seperti ini,” tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved