SD Negeri di Pagar Alam Sepi Peminat

Cerita Pilu SDN 42 Pagar Alam Sumsel Hanya Dapat 2 Siswa Baru Tahun Ini, Ternyata Ini Penyebabnya

Tahun ajaran 2025/2026 menjadi tahun paling sepi bagi sekolah ini. Hanya dua siswa baru yang mendaftar dan diterima.

|
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Wawan Septiawan
SD SEPI PEMINAT- Tampak tiga orang siawa kelas VI di Sekolah Dasar (SD) Negeri 42 Kota Pagar Alam yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar bersama guru kelas yang ada di sekolah tersebut, Selasa (5/8/2025). SD ini menjadi salah satu sekolah di Pagar Alam yang sepi peminat. Pada tahun 2025 ini mereka hanya mendapatkan 2 siswa baru. 

SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM- Dari luar, bangunan sekolah itu tampak megah. Cat dinding masih segar, halaman bersih, ruang kelas rapi, bahkan fasilitasnya jauh dari kata tertinggal.

Tapi siapa sangka, di balik bangunan yang tampak menjanjikan itu, SD Negeri 42 Kota Pagar Alam kini nyaris kehilangan denyut kehidupan sebagai lembaga pendidikan dasar.

Tahun ajaran 2025/2026 menjadi tahun paling sepi bagi sekolah ini. Hanya dua siswa baru yang mendaftar dan diterima.

Elsa, S.Pd.SD, kepala sekolah SDN 42, menerima kenyataan ini dengan helaan napas panjang.

"Benar pak, tahun ini kami hanya mendapatkan siswa baru 2 orang siswa saja. Bahkan jumlah siswa kami keseluruhan hanya 18 orang mulai dari kelas I sampai kelas VI," ujarnya, Selasa (5/8/2025).

Di ruang kerjanya yang tenang, ia menuturkan betapa usaha demi usaha sudah dilakukan untuk menyelamatkan sekolah dari sepi peminat.

Dijelaskannya, pada tahun ini sekolah mereka untuk kelas I ada 2 siswa, kelas II ada 3 siswa, kelas III, 2 siswa, kelas IV, 2 siswa, kelas V ada 5 siswa dan kelas VI hanya ada 4 siswa.

"Setiap tahun terus ada pengurangan jumlah siswa yang masuk kesekolah kami ini pak. Ini disebabkan di lingkungan masyarakat sekitar sekolah masyarakat usia produktifnya mulai berkurang," jelasnya.

Pihak sekolah diungkapkan Elsa, bahkan sudah melakukan berbagai upaya untuk menambah jumlah siswa baru dengan cara melakukan jemput bole ke masyarakat.

“Kami sudah jemput bola ke masyarakat, sudah berkoordinasi dengan PAUD sekitar, bahkan menawarkan peminjaman ruang kelas agar mereka bersedia menjadikan SD kami tempat lanjutan belajar. Tapi hasilnya tetap sama, tidak berhasil,” ujar Elsa.

Terkait masalah guru berprestasi, pihaknya menyebutkan jika di sekolah mereka sudah ada guru yang aktif mengikuti pelatihan.

Namun hal itu tidak menjadi daya tarik signifikan, tetap masalah utamanya yaitu sedikitnya penduduk usia produktif disekitar sekolah.

"Harus duduk bersama antara pihak sekolah, dinas dan pemkot Pagar Alam untuk mencari solusi atas hal ini. Agar kedepan ada aturan seperti zonasi sekolah untuk menambah jumlah siswa baru disekolah kami ini," tegasnya.

Sementara itu, Tawet warga sekitar SDN 42 mengatakan, jika memang benar jika di kampung mereka memang penduduknya tidak padat.

Ditambah penduduk usia produktif banyak yang pindah rumah daerah lain.

Halaman
12
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved