SD Negeri di Pagar Alam Sepi Peminat

15 SD di Pagar Alam Hanya Dapat Kurang dari 10 Siswa Baru, Wali Murid Lebih Pilih Sekolah Swasta

Fenomena ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan adanya pergeseran kepercayaan masyarakat terhadap sekolah negeri.

|
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
ILUSTRASI SISWA SD- Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pagar Alam, tercatat terdapat sekitar 15 SD negeri yang hanya menerima kurang dari 10 siswa baru. 

SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM– Ketua DPRD Kota Pagar Alam, Hj. Jenni Sandiah, menyoroti kondisi memprihatinkan dalam penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026 di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pagar Alam, tercatat terdapat sekitar 15 SD negeri yang hanya menerima kurang dari 10 siswa baru.

Fenomena ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan adanya pergeseran kepercayaan masyarakat terhadap sekolah negeri.

Tak sedikit orang tua murid yang kini lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta, meski dengan biaya mahal, karena dinilai memiliki mutu pendidikan yang lebih baik.

“Ini menunjukkan masyarakat Pagar Alam sudah sadar dan selektif dalam memilih mutu pendidikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Meskipun gratis, mereka rela membayar mahal di sekolah swasta karena merasa lebih terjamin,” ujar Jenni, Senin (4/8/2025).

Lebih lanjut, Jenni menilai, salah satu penyebab menurunnya minat masyarakat terhadap SD negeri adalah ketimpangan kualitas tenaga pendidik.

Menurutnya, banyak guru berprestasi hanya ditempatkan di sekolah-sekolah pusat kota, sedangkan sekolah di pinggiran kurang mendapatkan perhatian.

“Harus ada sistem pemerataan guru yang memiliki dedikasi dan prestasi. Supaya sekolah di pelosok bisa bersaing dengan sekolah yang ada di tengah kota,” jelasnya.

Selain itu, pembangunan sekolah yang tidak melalui proses uji petik atau survei mendalam juga disorot.

Ia mengungkapkan, terdapat beberapa sekolah yang sepi peminat karena lokasinya dibangun di wilayah dengan kepadatan penduduk yang rendah.

“Percuma membangun sekolah megah jika siswanya tidak ada. Pembangunan sekolah harus didasarkan pada data dan lokasi strategis, melibatkan konsultan pendidikan dan perencanaan tata wilayah,” tegasnya.

Sebagai upaya perbaikan, DPRD Kota Pagar Alam akan mendorong Pemerintah Kota untuk mengalokasikan anggaran APBD tidak hanya pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh.

“Kami tidak ingin hanya gedung sekolahnya bagus, tapi kualitasnya tertinggal. Harus ada peningkatan mutu guru, manajemen sekolah, dan sarana belajar lainnya,” tutup Jenni.

Dengan kondisi ini, DPRD berharap Pemkot Pagar Alam segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan dasar, agar ke depan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah negeri bisa kembali meningkat.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved