Berita Banyuasin

Ternyata KB Itu Tidak Sakit, Prosesnya Juga Tidak Lama

Hari kedua KB gratis, emak-emak dan sejumlah pria terlihat antusias datang untuk ber-KB. Mereka datang dengan penyuluh KB dari Dinas KB Banyuasin.

Penulis: Ardiansyah | Editor: tarso romli
sripoku.com/ardiansyah
BANTUAN SEMBAKO - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Banyuasin Hj Yosi Zartini memberikan bantuan sembako dan trasportasi kepada peserta KB yang sudah melaksanakan KB steril, Sabtu (2/8/2025). Sebanyak 45 orang ikut dalam progran KB gratis. 

SRIPOKU. COM, BANYUASIN - Hari kedua KB gratis, emak-emak dan juga sejumlah pria terlihat antusias datang untuk ber-KB. Mereka datang dengan penyuluh KB dari Dinas KB Banyuasin.

Mereka merasa bersyukur ada program KB gratis, karena untuk melaksanakan KB secara mandiri harus mengeluarkan uang sendiri dan biayanya cukup mahal. 

Seperti yang diungkapkan Susanti yang mengikuti KB steril. Ibu dua anak ini mengaku, ikut KB gratis ini berdasarkan kemauannya sendiri. 

"Biasanya KB suntik, tetapi tidak serasian. Kalau KB suntik, jadi jerawatan. Tahu ada KB steril, makanya mau ikut. Saya rasa sudah cukup dua anak dan sudah sepasang juga. Tadi prosesnya tidak lama, sekitar 15 menit," ujar warga Kecamatan Sembawa ini ketika ditemui usai mengikuti KB steril. 

Tak jauh berbeda dengan Susanti, hal yang sama juga diungkapkan Yuliati. Warga Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa ini mengaku, berdasarkan kesadaran sendiri ikut KB gratis.

"Kalau suntik, saya itu tidak serasian. Pernah coba yang satu bulan, malah timbul plek-plek hitam. Yang tiga bulan dan enam bulan juga tidak cocok. Tahu ada KB steril gratis, makanya saya mau ikut dan prosesnya tidak sakit," katanya.

Menurut ibu empat anak ini, adanya program KB gratis terutama steril ini pastinya sangat membantu. Karena, untuk secara mandiri KB steril, terbilang cukup mahal. Makanya, tahu ada KB steril gratis ia langsung mendaftar.

"Sudah cukup lah, anak empat dua laki-laki dan dua perempuan. Yang paling kecil baru lahir, makanya saya putuskan untuk steril. Zaman lagi susah,  suami hanya kerja buruh harian. Susah kalau banyak anak," pungkasnya.

Tak hanya emak-emak, ada pula sejumlah pria yang ikut KB pria. Mereka sengaja ikut KB pria karena kesadaran sendiri.

Seperti Moko warga Mariana yang ikut KB pria. Menurutnya, karena sang istri yang tidak bisa ber-KB, dirinya menutuskan untuk mengambil langkah ber-KB pria.

"Anak sudah cukup, ada empat orang. Makanya, jadi saya inisiatif KB pria karena istri tidak bisa berKB. Tadi sudah dipasang, selama proses sama sekali tidak sakit," katanya singkat.

Sedangkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Banyuasin Hj Yosi Zartini menuturkan, untuk hari kedua KB gratis bagi warga Banyuasin ada sebanyak 45 orang baik perempuan maupun laki-laki. 

"Peserta yang datang ini, berdasarkan pengajuan mereka untuk ber KB baik steril untuk perempuan maupun KB pria. Kegiatan ini merupakan program pemerintah pusat dan juga Pemkab Banyuasin, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya berKB," katanya singkat. 
 
 Simak berita menarik lainnya di sripoku,com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved