Nasi Tak Lagi Tertelan,  Hanya Air Mata dan Doa Ibunda Mengiringi Kepergian Rania di OKI 

Kini, tak ada lagi yang ia harapkan selain hukuman yang setimpal untuk pelaku. Sebuah hukuman berat yang bisa menjadi satu-satunya penawar, meski tak akan pernah bisa mengembalikan tawa ceria Rania ke dalam pelukannya.

"Saya minta pelaku dihukum setimpal," tegasnya, sebuah permintaan yang mewakili jeritan hati seorang ibu yang kehilangan segalanya.

Pengakuan Pelaku

Siang itu, Sabtu (26/7/2025) sekira

 pukul 11.00 WIB, Rozi pelaku pemerkosaan dan pembunuhan mengaku mengajak korban untuk membeli ciki (jajanan).

Saat itu korban tengah bermain di halaman masjid di desa tersebut. 

Korban mengikuti pelaku karena mau dibelikan jajanan. 

Sedangkan rekan korban memilih pulang dan melaporkan ke keluarga korban. 

Pelaku dan korban berjalan kaki dan diarahkan ke kebun karet.

Rozi mengaku tega melakukan perbuatan tersbeut karena sudah lama ingin menikah. 

Namun, ia merasa takut jika berinteraksi dengan wanita dewasa.

"Kalau yang besar tidak sanggup melawannya. Makanya pilih korban wanita yang masih kecil ini," ujarnya.

Seusai melakukan aksinya tersebut, Rozi mengaku meninggalkan lokasi kejadian dan berlari pulang ke rumahnya di Desa Menang Raya.

"Setelah kejadian, saya langsung pulang ke rumah," pungkasnya.

Rumah Pelaku Dirusak