Harga Karet
Harga Karet di Kabupaten OKI Sumsel Terus Turun, Petani Tercekik Jelang Tahun Ajaran Baru
Para petani karet di Kabupaten OKI Sumsel menghadapi kesulitan ekonomi menjelang tahun ajaran baru akibat harga getah karet yang terus turun
Penulis: Nando Davinchi | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG – Para petani karet di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menghadapi kesulitan ekonomi menjelang tahun ajaran baru akibat penurunan harga getah karet yang terus berlanjut.
Harga karet mingguan di beberapa wilayah bahkan kembali merosot, membuat pendapatan petani kian tertekan.
Di Kecamatan Tanjung Lubuk, harga karet mingguan dilaporkan turun dari Rp 9.400 menjadi Rp 9.200 per kilogram.
Penurunan ini langsung dirasakan dampaknya oleh petani.
"Harga karet yang terus turun membuat kami merasa dirugikan, apalagi sekarang sudah mendekati tahun ajaran baru, kami membutuhkan dana lebih untuk membiayai anak-anak kami bersekolah," keluh Abas, seorang petani karet dari Desa Pengarayan, Kecamatan Tanjung Lubuk, pada Jumat (11/10/2025) sore.
Baca juga: Harga Karet di Sumsel Kembali Anjlok, Dinas Perdagangan Ungkap Penyebabnya
Abas menambahkan bahwa kondisi ini membuat petani kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, ditambah dengan meningkatnya kebutuhan menjelang masuk sekolah.
"Kami harus membeli seragam sekolah, buku, dan lain-lain, tapi dengan harga karet yang turun, kami merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ungkapnya.
Kondisi serupa dialami petani lain di OKI, asal Desa Sungai Menang, Dodi juga merasakan penurunan harga dari sebelumnya Rp 10.200 menjadi Rp 10.000 per kilogram.
"Di saat sedang banyak kebutuhan pokok, harga karet justru semakin turun dan tak kunjung membaik," ujar Dodi, menggambarkan dilema yang dihadapi para petani.
Penurunan harga karet di Kabupaten OKI dalam beberapa bulan terakhir ini disebut-sebut dipicu oleh beberapa faktor, termasuk penurunan permintaan karet di pasar internasional.
Untuk mengatasi kondisi ini, para petani berharap adanya intervensi dari pemerintah.
"Kami berharap pemerintah bisa membantu kami, sehingga kami bisa mendapatkan harga karet yang lebih baik dan bisa memenuhi kebutuhan anak-anak kami menjelang tahun ajaran baru," harap Abas, mewakili suara petani lainnya.
Data kadar karet kering (KKK) dari Singapore Commodity yang diolah bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menunjukkan tren harga yang belum membaik.
Harga pada Jum'at (11/10/2025), berikut indikasi karet perkilo kadar karet kering :
- Kadar 100 persen : Rp 26.313/kg.
- Kadar 70 persen : Rp 18.419/kg.
- Kadar 60 persen : Rp 15.788/kg.
- Kadar 50 persen : Rp 13.157/kg.
- Kadar 40 persen : Rp 10.525/kg.
- Kadar 30 persen : Rp 7.894/kg.
Harga Karet di OKU Timur Naik Rp 300, Petani Perjaya Bernapas Lega |
![]() |
---|
Harga Karet di Sumsel Kembali Anjlok, Dinas Perdagangan Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
Harga Karet di OKU Timur Sumsel Hari Ini 6 Juli, Petani Harap Harga Tetap Stabil |
![]() |
---|
Harga Karet di OKU Sumsel Hari Ini 29 Juni, Harga di Kawasan Hulu Lebih Tinggi Dibanding Hilir |
![]() |
---|
Harga Karet di OKI Terus Merosot, Petani Keluhkan Pendapatan Anjlok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.