Pendidikan Profesi Guru

Jurnal Pembelajaranku Modul 1 Pembelajaran dan Asesmen Umum PPG Kemenag Bahasa Indonesia Kelas 7 MTs

Pembelajaran berdiferensiasi menjadi pilihan yang menarik karena pendekatan ini berfokus pada penyesuaian proses pembelajaran konten, produk, dan

Freepik
JURNAL PEMBELAJARAN PPG KEMENAG - Ilustrasi belajar. Jurnal Pembelajaranku Modul 1 Pembelajaran dan Asesmen Umum PPG Kemenag Bahasa Indonesia Kelas 7 MTs 

5. Menganalisis manfaat keberagaman budaya bagi bangsa Indonesia.

6. Menyajikan hasil analisis dalam berbagai bentuk (misalnya, peta pikiran, infografis, presentasi).

7. Merefleksikan sikap yang perlu dikembangkan dalam menghadapi keberagaman budava.

2. Asesmen

a. Asesmen Awal (Diagnostik)

1. Non-Kognitif. Melakukan survei singkat tentang minat siswa terhadap topik buda gaya belajar yang disukai (visual, auditorial, kinestetik), dan pengalaman mere berinteraksi dengan perbedaan budaya.

2 Kognitif Memberikan pertanyaan lisan atau kuis singkat tentang pengetahuan av siswa mengenai keberagaman budaya di Indonesia (misalnya, menyebutkan bebera contoh budaya yang mereka ketahui

b. Asesmen Akhir (Sumatif)

1 Produk Siswa dapat memilih untuk menghasilkan produk yang menunjukkan pemahaman mereka tentang keberagaman budaya, seperti.

a. Membuat peta pikiran atau infografis tentang jenis-jenis keberagaman budaya dar manfaatnya

b. Menulis cerita pendek atau puisi tentang pengalaman menghadapi perbedaan budaya.

c. Membuat presentasi (perorangan atau kelompok) tentang salah satu budaya di Indonesia.

d. Merancang sebuah proyek sederhana yang mempromosikan pemahaman tentang keberagaman budaya di sekolah

2. Unjuk Kerja: Observasi partisipasi siswa dalam diskusi kelompok dan kemampuan mereka dalam menyajikan hasil kerjanya.

3. Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan (15 menit)

1. Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam dan mengajak siswa berdoa.

2. Guru melakukan apersepsi dengan menampilkan gambar atau video singkat yang menarik tentang keberagaman budaya Indonesia (misalnya, festival budaya, berbagai pakaian adat).

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

4. Guru melakukan asesmen awal non-kognitif secara lisan atau menggunakan formulir singkat.

5. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa sehari-hari

b. Inti (50 menit):

1. Diferensiasi Konten:

a. Bagi siswa yang memiliki minat dan pemahaman awal al yang tinggi, guru menyediakan sumber belajar yang lebih menantang dan kompleks (misalnya, artikel berita, buku referensi tentang budaya).
b. Bagi siswa yang memerlukan dukungan lebih, guru menyediakan materi yang lebih sederhana dan mudah dipahami
c. Diferensiasi juga dilakukan berdasarkan preferensi gaya belajar (misalnya, kelompok visual, auditorial, kinestetik).

2. Diferensiasi Proses:

a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
b. Setiap kelompok diberikan tugas yang berbeda atau pilihan cara untuk mempelajari materi

Kelompok Visual. Menganalisis gambar dan video tentang keberagaman budaya, membuat peta konsep visual.
Kelompok Auditorial: Mendengarkan penjelasan guru, berdiskusi dalam kelompok, mewawancarai narasumber (jika memungkinkan).
Kelompok Kinestetik: Membuat model sederhana rumah adat, mempraktikkan gerakan tarian sederhana, bermain peran tentang interaksi antar budaya.

c. Guru memfasilitasi dan membimbing setiap kelompok dalam proses belajarnya.

c. Penutup (15 menit):

a. Guru memfasilitasi sesi berbagi hasil kerja antar kelompok.

b. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.

c. Guru memberikan penguatan dan umpan balık terhadap hasil kerja siswa.

d. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan pembelajaran selanjutnya

e. Guru menutup pelajaran dengan mengajak siswa berdoa dan memberikan salam.

D. Kesimpulan

Rancangan pembelajaran berdiferensiasi ini diharapkan dapat mengakomodir keberagaman kebutuhan belajar siswa kelas 7 MTs. Ittihaad Al-Umam Egok pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada topik keberagaman budaya Indonesia.

Dengan menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran, diharapkan setiap siswa dapat belajar secara optimal dan mencapai pemahaman yang mendalam.

Asesmen awal membantu mengidentifikasi kebutuhan siswa, sementara asesmen akhir memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui herbagai cara yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved