Tak Ada Tanda Hipotermia dan Banyak Luka Benda Tumpul, Hasil Otopsi Juliana Marins di Bali
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara mengungkap hasil otopsi jenazah Juliana Marins. Pihak dokter tidak melihat ada tanda-tanda hipotermia.
Diprediksi setelah luka-luka Juliana meninggal paling lama 20 menit.
Pendarahan paling parah dan banyak terjadi di dada dan perut.
Tidak ada organ seplin yang mengkerut atau menunjukkan bahwa perdarahan lambat.
Sehingga dapat disampaikan bahwa kematian yang terjadi pada korban itu dalam jangka waktu yang sangat singkat dari luka terjadi.
Kebanyakan pada tubuh Juliana ditemukan luka lecet geser yang artinya tubuhnya tergeser dengan benda-benda tumpul tersebut.
Sementara dugaan meninggal karena hipotermia, dr. Alit sebut tak dapat memeriksa dugaan hipotermia.
Sebab jenazah sudah dalam kondisi lama sehingga tak dapat memeriksa cairan pada bola mata jenazah.
Namun jika dilihat dari luka-luka yang ada dan pendarahan yang banyak, dugaan hipotermia bisa disingkirkan.
Hasil Autopsi Diplomat Muda yang Tewas Beredar, Penyebab Kematian Terungkap, Hoaks atau Fakta? |
![]() |
---|
Alasan Menteri Tutup Jalur Pendakian Gunung Rinjani, Bukan Cuma Karena 3 Pendaki Asing Jatuh |
![]() |
---|
3 Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani, Usai Juliana Marins dan Bule Swiss Kini Wanita Denmark |
![]() |
---|
Skenario Evakuasi Pendaki Asal Swiss Jatuh di Gunung Rinjani, Helikopter Sudah Diterbangkan |
![]() |
---|
Apakah Lokasi Jatuhnya Pendaki Swiss Sama Dengan Juliana Marins? 'Jalur Neraka' Gunung Rinjani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.